Cambukkan Batang Singkong

CAMBUKKAN BATANG SINGKONG Suatu ketika, saya ketemu dengan seorang anak muda, seseorang yang sudah menyandang gelar sarjana di Makassar. Dia menyapa saya, "Pak, masih kenal saya?" Saya katakan tidak kenal. Kemudian anak muda itu bercerita. "Saya murid bapak waktu di Tsanawiyah, dulu betis saya pernah Bapak pukul pakai batang singkong." Ingatan saya pun menerawang kejadian 20 tahun yang lalu ketika saya masih mengajar di Tsanawiyah disalah satu pesantren. Dan saya pun teringat kejadiannya. Anak muda tersebut, dengan perlakuan saya ketika itu, tidak menaruh dendam, justru dia mencium tangan dan menghormati saya dengan baik, padahal dulu saya pernah menghantam kakinya. Pembelajaran, memang kadang sekali-kali harus pakai cambukan agar jera dan menyadari kekeliruan, dengan pukulan yang tidak membahayakan, ditempat yang tidak berbahaya dan pukulan tidak lebih dari 10 kali. Kalau sekali dua kali sudah mencukupi, maka cukupkan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “…ضَرْبًا غَيْرَ مُبَرِّحٍ“ “Gunakanlah pukulan yang ringan yang tidak membahayakan”. (Riwayat Muslim). Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, «لاَ يُجْلَدُ فَوْقَ عَشْرِ جَلَدَاتٍ إِلَّا فِي حَدٍّ مِنْ حُدُودِ اللَّهِ» “Tidak boleh mencambuk lebih dari sepuluh cambukan. Kecuali dalam hudûd ”. (Riwayat Bukhari). Untuk itu, gantunglah cambuk di rumah, agar anak dan isteri tidak berani melakukan hal-hal yang terlarang dalam agama karena khawatir mendapatkan hukuman dengan cambuk. Berkata Ibnu Abbas radhiyallahu anhu : “علقوا السوط حيث يراه أهل البيت فإنه لهم أدب “ “Gantungkan cambuk di tempat yang bisa dilihat oleh para penghuni rumah karena itu bermanfaat untuk mendidik mereka” [Silsilah Shahihah]. Berkata Al Munawi rahimahullah : فيرتدعون عن ملابسة الرذائل خوفا لأن ينالهم منه نائل “Menggantungkan cambuk tersebut berfungsi agar para penghuni tidak berani melakukan hal-hal yang terlarang dalam agama karena khawatir mendapatkan hukuman dengan cambuk”. (Faidhul Qadir Syarh Jami Shaghir). AFM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?