Mencari Nafkah Untuk Keluarga
MENCARI NAFKAH UNTUK KELUARGA
Jika seseorang pergi mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya, baik untuk isteri, anak atau pun orang tuanya, terutama ibunya, ini merupakan amalan yang agung, yang tidak ada sesuatu pun yang bisa menandingi dari amal kebaikan (dari amalan yang bersifat sunnah).
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah,
طلبُ الحلال ، والنفقة على العيال ؛ بابٌ عظيم لا يعدِلُه شيﺀٌ مِن أعمال البرِّ .
"Mencari yang halal dan memberikan nafkah kepada keluarga adalah bab (perkara) yang agung, tidak ada sesuatu pun yang bisa menandingi dari amal kebaikan (dari amalan yang bersifat sunnah) ". (Al Imanul Ausath hal. 609). Sumber : https://moslehoon.net/أهمية-طلب-الحلال-والنفقة-على-العيال/
Seseorang yang menafkahi keluarga dihitung sebagai infak shadaqah. Bahkan pahala infaknya lebih besar daripada berinfak untuk fisabilillah, untuk membebaskan budak dan sedekah untuk orang miskin.
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda :
دِينَارٌ أنْفَقْتَهُ في سَبيلِ اللهِ، وَدِينار أَنْفَقْتَهُ فِي رَقَبَةٍ، وَدِينارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ، وَدِينَارٌ أنْفَقْتَهُ عَلَى أهْلِكَ، أعْظَمُهَا أجْرًا الَّذِي أَنْفَقْتَهُ عَلَى أهْلِكَ
"Dinar yang engkau infakkan di jalan Allah, dinar yang engkau infakkan untuk membebaskan budak, dinar yang engkau sedekahkan untuk orang yang miskin dan dinar yang engkau infakkan untuk keluargamu, maka yang paling besar pahalanya adalah yang engkau infakkan untuk keluargamu." (Shahih Muslim).
Bahkan dinilai sebagai jihad fisabillah. Dan jikalau dia mati di dalam keadaaan mencari nafkah untuk keluarganya, insya Allah dinilai sebagai orang yang syahid.
Berkata Ka'b bin 'Ujrah radhiyallahu 'anhu :
مر على النبي صلى الله عليه وسلم رجلٌ فرأى أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم من جلده ونشاطه فقالوا: يا رسول الله لو كان هذا في سبيل الله، فقال صلى الله عليه وسلم: (إن كان خرج يسعى على ولده صغارا فهو في سبيل الله،وإن كان خرج يسعى على أبوين شيخين كبيرين فهو في سبيل الله،وإن كان خرج يسعى على نفسه يعفها فهو في سبيل الله،وإن كان خرج يسعى رياء ومفاخرة فهو في سبيل الشيطان). 1 - الطبراني. صحيح الترغيب (1692) .
"Ada seseorang melewati Nabi shalallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya. Mereka melihat kesabaran dan jiwa semangat orang itu.
Kemudian para sahabat berkata : "Wahai Rasulullah seandainya hal ini (jiwa semangatnya) ia peruntukkan (berperang/jihad) di jalan Allah Ta'ala.
Maka shalallahu alaihi wasallam menjawab :
Apabila dia keluar (rumah) untuk berusaha (mencari penghasilan) karena anaknya yang masih kecil, maka itu di jalan Allah Ta'ala.
Apabila dia keluar (rumah) berusaha (mencari penghasilan) karena kedua orang tuanya yang sudah tua renta, maka itu di jalan Allah Ta'ala.
Apabila dia keluar (rumah) untuk berusaha (mencari penghasilan) bagi dirinya dalam rangka menjaga sifat 'iffahnya (menjaga kehormatan untuk tidak minta-minta), maka itu adalah di jalan Allah
Ta' ala.
Apabila dia keluar (rumah) untuk berusaha (mencari penghasilan) karena riya dan bangga, maka itu di jalan setan". (Riwayat Ath Thabrani. Shahih Targhib 1692). Sumber : https://almunajjid.com/index.php/thoughts/lessons/379
Semoga saudara kita Abu Fatimah rahimahullah yang baru saja diketemukan jasadnya yang diduga meninggal gara-gara di bunuh ketika beliau mencari nafkah, diberikan pahala yang besar dan digolongkan kepada orang yang mati di jalan Allah, diampuni kesalahannya dan diberikan kesabaran kepada keluarga yang ditinggal.
Dan ini juga motivasi untuk para bapak dan suami untuk terus bersemangat mencari nafkah yang halal, walaupun hanya dengan menjual kayu bakar, bahkan pemulung sekalipun. Tidak usah malu, karena ini kemulian, berpahala besar dan jihad fisabilillah, daripada hanya mengemis meminta-minta, mencuri atau korupsi atau cara yang tidak halal lainnnya.
AFM
Copas dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar