Bersabarlah Terhadap Apa Yang Mereka Ucapkan

BERSABARLAH TERHADAP APA YANG MEREKA UCAPKAN 


Nabi shallallahu alaihi wasallam ketika berdakwah mengajak kaumnya untuk mentauhidkan Allah, menyampaikan kebenaran islam dan menyeru untuk mengikuti Allah dan RasulNya, tidak luput dari cacian, celaan, makian, fitnahan dan lain sebagainya. Allah Ta'ala hanya memerintahkan bersabar dengan ucapan mereka. 

Allah Ta'ala berfirman :

وَٱصۡبِرۡ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَٱهۡجُرۡهُمۡ هَجۡرٗا جَمِيلٗا

Dan bersabarlah (Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan dan tinggalkanlah mereka dengan cara yang baik. (Surat Al-Muzzammil, Ayat 10). 

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah :

يقول تعالى آمرا رسوله صلى الله عليه وسلم بالصبر على ما يقوله من كذبه من سفهاء قومه ، وأن يهجرهم هجرا جميلا ؛ وهو الذي لا عتاب معه . 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk bersabar terhadap ucapan orang-orang yang mendustakannya dari kalangan orang-orang yang kurang akalnya dari kaumnya, dan hendaklah dia menjauhi mereka dengan cara yang baik, yaitu dengan cara yang tidak tercela. (Tafsir Ibnu Katsir). 

Berkata Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa'di rahimahullah,

ومن الأمور النافعة أن تعرف أن أذية الناس لك
وخصوصاً في الأقوال السيئة، لا تضرك بل تضرهم،

"Di antara perkara yang bermanfaat yang mesti kamu ketahui, bahwasanya gangguan manusia kepadamu, khususnya berupa ucapan jelek, tidak memudaratkanmu, bahkan justru memudaratkan mereka.

إلا إن أشغلت نفسك في الاهتمام بها، وسوغت لها أن تملك مشاعرك، فعند ذلك تضرك كما ضرتهم، فإن أنت لم تضع لها بالاً لم تضرك شيئاً.

Kecuali jika kamu sibukkan dirimu dengan memperhatikannya dan kamu biarkan ucapan itu mengendalikan kemarahanmu. Maka saat itulah (ucapan itu) akan memudaratkanmu sebagaimana memudaratkan mereka. Jika kamu tidak memperdulikannya, ucapan jelek itu tidak akan memudaratkanmu sama sekali." (Al Wasailul Mufidah lil Hayatis Sa'idah hlm. 30).

Begitu pula dai-dai di zaman sekarang yang mengajak kepada tauhid dan sunnah dan memperingatkan dari syirik dan bid'ah dalam kajian atau tulisan-tulisan mereka, pastilah merasakan dahsyatnya celaan dan fitnahan dari ahlul syirik, ahlul bid'ah dan kelompok menyimpang lainnya. 

Maka hendaklah bersabar dan terus menyampaikan kebenaran dan jangan hiraukan ucapan mereka. Mau menerima, ya alhamdulillah. Menolak, ya tidak apa-apa, tugas kita hanya menyampaikan, bukan memberi hidayah taufik kepada mereka. 

Allah Ta'ala berfirman :

وَمَا عَلَيۡنَآ إِلَّا ٱلۡبَلَٰغُ ٱلۡمُبِينُ

Dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas. (Surat Ya-Sin, Ayat 17). 

Di dalam tafsir Al-Muyassar dijelaskan tentang ayat ini :

قال المرسلون مؤكدين: ربُّنا الذي أرسلنا يعلم إنا إليكم لمرسلون، وما علينا إلا تبليغ الرسالة بوضوح، ولا نملك هدايتكم، فالهداية بيد الله وحده.

Para rasul itu berkata untuk menegaskan, “Tuhan kami Yang mengutus kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami adalah utusan-utusan kepada kalian, dan tugas kami hanyalah menyampaikan risalah dengan jelas, kami tidak memilki kuasa memberikan hidayah untuk kalian, karena hidayah ada di Tangan Allah semata.” (Tafsir Al-Muyassar). 

AFM 
 
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?