TUKANG SAPU DI BANK

TUKANG SAPU DI BANK


Semua yang terlibat bekerja yang membantu berjalannya bank ribawi, digolongkan dalam tolong menolong dalam perbuatan dosa. Semuanya terkena dosa riba yang sangat besar. Termasuk hanya sebagai pekerja tukang sapu. 


Berkata Syeikh Al Albani rahimahullah :


" لا يجوز للمسلم أن يكون موظفا في البنك ولو كان القُمام ( جامع القمامة ) " .[ الهدى والنور ٧٣٣ ] . 


Tidak boleh bagi seorang muslim untuk menjadi pekerja di bank walaupun hanya sebagai tukang sapu. (Al Huda Wan Nur 733).


Allah Ta'ala berfirman :


وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (المائدة :2)


Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya. (QS. Al Maidah : 2).


Berkata Jabir radhiyallahu anhu :


«لَعَنَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ آكِلَ الرِّبَا، وَمُؤْكِلَهُ، وَكَاتِبَهُ، وَشَاهِدَيْهِ»، وَقَالَ: «هُمْ سَوَاءٌ». أخرجه مسلم رقم 1598


Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melaknat pemakan riba, nasabah riba, juru catat dan dua saksi transaksi riba. Rasulullah bersabda, 'Mereka semua itu sama.''  (HR. Muslim).


Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih al ‘ Ustaimin rahimahullah :


لا يجوز العمل بالمؤسسات الربوية ولو كان الإنسان سائقا أو حارسا ، وذلك لأن دخوله في وظيفة عند مؤسسات ربوية يستلزم الرضى بها ، لأن من ينكر الشيء لا يمكن أن يعمل لمصلحته ، فإذا عمل لمصلحته فإنه يكون راضيا به ، والراضي بالشيء المحرم يناله من إثمه.


Tidak boleh bekerja pada perusahaan-perusahaan ribawi. Meskipun hanya sebagai sopir atau satpam. Karena masuknya ia sebagai pekerja di perusahaan ribawi, menunjukkan keridhoannya terhadap perusahaan yang menganut sistem riba tersebut. Seorang yang tidak setuju pada sesuatu, tentu dia tidak akan bekerja untuk kepentingan yang tidak ia setujui tersebut. Bila ia berkenan untuk bekerja demi kepentingan perusahaan tersebut, itu menunjukkan bahwa dia ridha dengannya. Dan seorang yang ridho dengan perbuatan haram, menanggung dosa perbuatan tersebut.


Dan beliau pun berkata :


أما من كان يباشر القيد والكتابة والإرسال والإيداع وما أشبه ذلك فهو لا شك أنه مباشر للحرام . وقد ثبت من حديث جابر رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم لعن آكل الربا وموكله وشاهديه وكاتبه وقال : هم سواء.


Adapun mereka yang pekerjaannya seperti direktur, pencatat, pengirim, penyimpan dan yang semisalnya, tidak diragukan lagi bahwa pekerjaan seperti itu berkaitan langsung dengan objek yang diharamkan (yakni riba). Dalam hadis shahih dari sahabat Jabir radhiyallahu’anhu diterangkan, bahwa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam melaknat pemakan riba, yang memberi riba, saksi transaksi riba, dan pencatatnya. Lalu Nabi bersabda : “Mereka semua sama.” (Fatawa Islamiyah (2/401). Sumber : Al Islam Sual Wa Jawab no 21113

 

Para ulama’ Al-Lajnah Ad-Daimah mengatakan: 


العمل في البنوك التي تتعامل بالربا : من الأمور المحرمة ، ولا يجوز لك أن تستمر فيه ؛ لأنه من التعاون على الإثم والعدوان ، وقد نهى الله عنه بقوله : ( وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ) ، وقد ثبت عن رسول الله صلى الله عليه وسلم من حديث جابر رضي الله عنه : ( أن رسول الله صلى الله عليه وسلم لعن آكلَ الربا ، وموكله ، وكاتبه ، وشاهديه ) ، وعليك التوبة إلى الله من ذلك" انتهى .

الشيخ عبد العزيز بن باز ، الشيخ عبد الرزاق عفيفي ، الشيخ عبد الله بن غديان ، الشيخ عبد الله بن قعود .

" فتاوى اللجنة الدائمة " ( 15 / 45 ، 46 ) .


‘Bekerja di Bank yang berinteraksi dengan riba termasuk urusan yang diharamkan, anda tidak diperkenankan meneruskannya. Karena hal itu termasuk bekerja sama dalam dosa dan permusuhan. Allah telah melarangnya dalam FirmanNya ‘Dan janganlah kamu tolong menolong dalam dosa dan permusuhan’ telah ada ketetapan dari Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam dari hadits Jabir radhiallahu’anhu sesungguhnya Rasulullah sallallahu’alaih wa sallam melaknat pemakan riba, wakil, penulis dan kedua saksinya’ maka hendaknya anda bertaubat kepada Allah dari hal itu.” selesai. (Syekh Abdul Aziz bin Baz, Syekh Abdur Razzaq Afifi, Syekh Abdullah Godayn, Sekh Abdullah Qa’ud, ‘Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 15/45, 46).


Mereka juga berkata: 


ثبت تحريم الربا بالكتاب ، والسنَّة ، والإجماع ، وثبت أن التعاون عليه بالكتابة ، والشهادة ، ونحوهما : حرام ، وعلى هذا : فالعمل في البنوك الربوية محرم ؛ لما فيه من التعاون على الإجراءات الربوية من حساب ، وصرف ، وقبض ، وتقييد ، وكتابة ، وحراسة ، ونحو ذلك ، وقد قال تعالى : ( وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ) " انتهى .

الشيخ عبد العزيز بن باز ، الشيخ عبد الرزاق عفيفي ، الشيخ عبد الله بن غديان ، الشيخ عبد الله بن قعود .

" فتاوى اللجنة الدائمة " ( 15 / 46 ، 47 ) ."


“Telah ada ketetapan keharaman riba dalam Kitab, Sunnah dan Ijma’ (konsensus ulama). Dan telah ada ketetapan jga bahwa bekerja sama dengannya lewat tulisan, kesaksian dan semisalnya itu adalah haram. Dari sini, maka bekerja di bank riba itu haram. Karena di dalamnya ada unsur kerja sama dalam bertransaksi riba lewat rekening, penarikan, penyimpanan, rasioning, tulisan, penjagaan dan semisal itu. Allah Ta’ala telah berfirman:


“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” SQ> Al-Maidah: 2.” Selesai. (Syekh Abdul Aziz bin Baz, Syekh Abdur Razzaq Afifi, Syekh Abdullah Godyan, Syekh Abdullah Qa’ud, ‘Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 15/ 46, 47).


AFM 


Copas dari berbagai sumber

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hasil Dari Demonstrasi Dan Pemberontakan

KENAPA KAMU DIAM?

Royalti Di Akhirat