Menyalin Ilmu
MENYALIN ILMU
Membaca berbagai kitab atau tulisan para ulama, membaca pendapat-pendapat mereka, membaca alasan-alasan mereka sebagai hujjah penguat pendapat mereka dan lain sebagainya ada keasyikan tersendiri bagi saya. Untuk sebagian orang, mungkin membuat pusing kepala, mana yang harus diambil dan diamalkan pendapatnya.
Bagi saya sendiri, justru membuat hati semakin lapang dengan perbedaan amaliah yang dilakukan kaum muslimin. Selama itu ada dalilnya dan ada ulama yang menguatkan, ya monggo diamalkan. Saya tidak merasa panas dan kegerahan dengan apa yang diamalkannya walaupun berbeda dengan yang saya amalkan.
Saya salin dan saya copy beberapa pendapat ulama dan saya sebarkan. Terserah mau ada orang baca atau tidak, mau ada orang mengambil manfaat atau tidak, itu tidak masalah dan saya berharap mendapatkan pahala dari apa yang saya salin dan apa yang saya sebarkan. Kalau ada yang mengkritisi dan ternyata saya keliru, ya tinggal di edit dan direvisi tulisan saya. Mudah saja bagi saya.
Imam Al Mundziri rahimahullah :
وناسخ العلم النافع، له أجره وأجر من قرأه أو كتبه أو عمل به . . . ما بقي خطه
“Dan yang menyalin ilmu yang bermanfaat, baginya pahala serta pahala orang yang membaca, menulis atau mengamalkan ilmunya, selama catatanya tersebut masih ada.” (At Targhib wa At Tarhib)
Berkata Ibnul Jauzy rahimahullah :
من أحب ألا ينقطع عمله بعد موته : فلينشر العلم .
“Barangsiapa yang menginginkan amalnya tidak terputus setelah kematiannya, maka hendaklah menyebarkan ilmu.” (At Tadzkirah, 55).
AFM
Komentar
Posting Komentar