Berbuat Baiklah
BERBUAT BAIKLAH
Ada sebagian orang, yang memperlakukan orang tuanya, anaknya, isterinya atau suaminya dan keluarganya sangatlah tidak pantas, perlakuan kasar, kejam, bentakan, cacian, sumpah serapah dan pukulan menjadi pemandangan hari-harinya. Maka orang seperti ini janganlah mengharapkan balasan kebaikan dari keluarganya.
Sering kita saksikan, orang seperti ini menderita di akhir-akhir hidupnya. Ketika tubuhnya mulai rapuh, kekuatan mulai lemah, penyakit datang bertubi-tubi dan berbagai penderitaan menerpanya, anak-anaknya tidak mau mengurus dan merawatnya. Keluarganya tidak peduli dengan keadaannya. Dia pun hidup sebatang kara dengan penuh kesengsaraan.
Berkata Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah :
من قلّ خيره على أهله، فلا ترج خيره. بهجة المجالس : ٣/١٨٩.
“Seseorang yang sedikit kebaikannya kepada keluarganya (sendiri), maka janganlah engkau mengharap kebaikan darinya”. (Bahjatul Majalis 3/189).
Seseorang itu akan dibalas sesuai dengan perbuatan. Orang yang suka menolong akan ditolong, orang yang suka membantu akan dibantu, orang yang memudahkan urusan akan dimudahkan urusannya dan seterusnya. Begitu pula dengan amal-amal keburukan dan kejahatan akan dibalas dengan keburukan dan kejahatan pula.
Ada perkataan yang sangat masyhur, yang menjadi kaidah dalam kehidupan.
الجزاء من جنس العمل
“Balasan sesuai dengan jenis perbuatan”
Allah Ta’ala berfirman:
هَلْ جَزَآءُ الْإِحْسٰنِ إِلَّا الْإِحْسٰنُ
“Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula).” (QS. Ar-Rahman Ayat 60)
Dan Allah Ta'ala berfirman :
مَنْ يَعْمَلْ سُوءًا يُجْزَ بِهِ
“Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu.” (QS. An-Nisa’: 123)
Berkata Ibnul Qoyyim rahimahullah :
وَمَنْ عَامَلَ خَلْقَهُ بِصِفَةٍ عَامَلَهُ اللهُ تَعَالَى بِتِلْكَ الصَّفَةِ بِعَيْنِهَا فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
“Barang siapa yang menyikapi makhluk Allah (orang lain) dengan suatu sikap, maka Allah akan menyikapinya dengan sikap tersebut pula di dunia dan di akhirat” (Al-Waabil As-Shoyyib hal 49).
Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik kepada keluarganya. Berbuat baiklah kepada mereka, maka akan dibalas juga dengan kebaikan.
Aisyah Radhiyallahu ‘anha meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda :
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِي
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik bagi keluarganya. Dan aku orang yang paling baik bagi keluargaku” [HR. At Tirmidzi dan Ibnu Majah. Berkata Syeikh Al Albani : Hadist Shahih).
AFM
Ada sebagian orang, yang memperlakukan orang tuanya, anaknya, isterinya atau suaminya dan keluarganya sangatlah tidak pantas, perlakuan kasar, kejam, bentakan, cacian, sumpah serapah dan pukulan menjadi pemandangan hari-harinya. Maka orang seperti ini janganlah mengharapkan balasan kebaikan dari keluarganya.
Sering kita saksikan, orang seperti ini menderita di akhir-akhir hidupnya. Ketika tubuhnya mulai rapuh, kekuatan mulai lemah, penyakit datang bertubi-tubi dan berbagai penderitaan menerpanya, anak-anaknya tidak mau mengurus dan merawatnya. Keluarganya tidak peduli dengan keadaannya. Dia pun hidup sebatang kara dengan penuh kesengsaraan.
Berkata Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah :
من قلّ خيره على أهله، فلا ترج خيره. بهجة المجالس : ٣/١٨٩.
“Seseorang yang sedikit kebaikannya kepada keluarganya (sendiri), maka janganlah engkau mengharap kebaikan darinya”. (Bahjatul Majalis 3/189).
Seseorang itu akan dibalas sesuai dengan perbuatan. Orang yang suka menolong akan ditolong, orang yang suka membantu akan dibantu, orang yang memudahkan urusan akan dimudahkan urusannya dan seterusnya. Begitu pula dengan amal-amal keburukan dan kejahatan akan dibalas dengan keburukan dan kejahatan pula.
Ada perkataan yang sangat masyhur, yang menjadi kaidah dalam kehidupan.
الجزاء من جنس العمل
“Balasan sesuai dengan jenis perbuatan”
Allah Ta’ala berfirman:
هَلْ جَزَآءُ الْإِحْسٰنِ إِلَّا الْإِحْسٰنُ
“Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula).” (QS. Ar-Rahman Ayat 60)
Dan Allah Ta'ala berfirman :
مَنْ يَعْمَلْ سُوءًا يُجْزَ بِهِ
“Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu.” (QS. An-Nisa’: 123)
Berkata Ibnul Qoyyim rahimahullah :
وَمَنْ عَامَلَ خَلْقَهُ بِصِفَةٍ عَامَلَهُ اللهُ تَعَالَى بِتِلْكَ الصَّفَةِ بِعَيْنِهَا فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
“Barang siapa yang menyikapi makhluk Allah (orang lain) dengan suatu sikap, maka Allah akan menyikapinya dengan sikap tersebut pula di dunia dan di akhirat” (Al-Waabil As-Shoyyib hal 49).
Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik kepada keluarganya. Berbuat baiklah kepada mereka, maka akan dibalas juga dengan kebaikan.
Aisyah Radhiyallahu ‘anha meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda :
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِي
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik bagi keluarganya. Dan aku orang yang paling baik bagi keluargaku” [HR. At Tirmidzi dan Ibnu Majah. Berkata Syeikh Al Albani : Hadist Shahih).
AFM
Komentar
Posting Komentar