Diragukan Keilmuannya
DIRAGUKAN KEILMUANNYA
Seorang dai mungkin pandai berbicara, sering mengisi ceramah atau kajian dimana-mana, bahkan pandai dan jago mentahdzir siapa saja yang tidak sejalan dengannya, namun tidak memiliki perhatian terhadap kitab-kitab sunnah, maka hal ini diragukan kecerdasan dan keilmuannya. Karena disitulah bisa mengukur luas tidaknya ilmu agama seseorang.
Berkata Al 'Allamh Ibnu Badis rahimahullah :
"إنّنا نعرِف عَقليَّةَ الَّرجُلِ مِن مَعرفَتِنا بالكُتب التّي يُطالِعُها , فمَن لا نَرى لهُ عِنايةََ بكُتُبِ السُّنَّة فإنّنا لا نثِقُ بعلمِهِ في الدّين." (آثار ابن باديس :٢٤٤/٤)
"Sesungguhnya kami mengenal kecerdasan seseorang dengan mengenali kitab-kitab yang ditela'ahnya. Maka siapa yang tidak kami melihatnya memiliki perhatian terhadap kitab-kitab sunnah maka kami tidak begitu mempercayai ilmu agamanya" (Atsar Ibnu Badis 4/244).
AFM
Seorang dai mungkin pandai berbicara, sering mengisi ceramah atau kajian dimana-mana, bahkan pandai dan jago mentahdzir siapa saja yang tidak sejalan dengannya, namun tidak memiliki perhatian terhadap kitab-kitab sunnah, maka hal ini diragukan kecerdasan dan keilmuannya. Karena disitulah bisa mengukur luas tidaknya ilmu agama seseorang.
Berkata Al 'Allamh Ibnu Badis rahimahullah :
"إنّنا نعرِف عَقليَّةَ الَّرجُلِ مِن مَعرفَتِنا بالكُتب التّي يُطالِعُها , فمَن لا نَرى لهُ عِنايةََ بكُتُبِ السُّنَّة فإنّنا لا نثِقُ بعلمِهِ في الدّين." (آثار ابن باديس :٢٤٤/٤)
"Sesungguhnya kami mengenal kecerdasan seseorang dengan mengenali kitab-kitab yang ditela'ahnya. Maka siapa yang tidak kami melihatnya memiliki perhatian terhadap kitab-kitab sunnah maka kami tidak begitu mempercayai ilmu agamanya" (Atsar Ibnu Badis 4/244).
AFM
Komentar
Posting Komentar