Bersabar Di Atas Jalan Para Salaf
BERSABAR DI ATAS JALAN PARA SALAF
Menapaki jejak para sahabat diperlukan kesabaran yang super luar biasa. Berpegang teguh di atas jalan mereka tidaklah mudah. Mengatakan apa yang mereka katakan dan menahan diri dari apa yang mereka menahannya tidaklah ringan. Sungguh sangatlah berat menjalaninya.
Berkata Imam al-Auza’i rahimahullah :
اِصْبِرْ نَفْسَكَ عَلَى السُّنَّةِ، وَقِفْ حَيْثُ وَقَفَ الْقَوْمُ، وَقُلْ بِمَا قَالُواْ، وَكُفَّ عَمَّا كُفُّوْا عَنْهُ، وَاسْلُكْ سَبِيْلَ سَلَفِكَ الصَّالِحِ، فَإِنَّهُ يَسَعُكَ مَا وَسِعَهُمْ.
“Bersabarlah dirimu diatas AS-SUNNAH, tetaplah tegak diatasnya sebagaimana para Sahabat tegak diatasnya. Katakanlah sebagaimana yang mereka katakan, tahanlah dirimu dari apa-apa yang mereka menahan diri darinya. Dan ikutilah jalan As-Salafush Sholih, karena ia (Sunnah) akan mencukupimu sebagaimana ia telah mencukupi mereka.” (Syarah Ushuul I’tiqaad Ahlis Sunnah wal Jamaa’ah I/174 no. 315)
Biarkan banyak orang menolaknya, tetaplah berpegang erat dengan perkataan para salaf, jangan condong, tertarik dan terkecoh dengan omongan selainnya walaupun kata-katanya begitu indah mempesona dan menarik hati.
Berkata Imam Al-Auza’i rahimahullah :
عَلَيْكَ بِآثَارِ مَنْ سَلَفَ وَإِنْ رَفَضَكَ النَّاسُ، وَإِيَّاكَ وَآرَاءَ الرِّجَالِ وَإِنْ زَخْرَفُوْهُ لَكَ بِالْقَوْلِ.
“Hendaklah engkau berpegang kepada atsar-atsar (perkataan) dari para ulama generasi As-Salafush Sholih meskipun orang-orang menolaknya. Dan jauhkanlah dirimu dari pendapat orang-orang meskipun mereka menghiasi pendapatnya dengan kata-kata yang indah.” (Jaami’ Bayaanil ‘Ilmi wa Fadhlihi (II/1071, no. 2077)).
Ketahuilah, kalau seseorang berjalan di atas sunnah, sesungguhnya dia berada di atas jalan yang lurus, jalan yang benar, jalan yang terang benderang, yang mengantarkannya ke surga dan campakkan jalan selainnya, karena sesungguhnya jalan selainnya jalan yang sesat dan jalan yang membinasakan.
Berkata Muhammad bin Sirin rahimahullah :
كَانُوْا يَقُوْلُوْنَ: إِذَا كَانَ الرَّجُلُ عَلَى اْلأَثَرِ فَهُوَ عَلَى الطَّرِيْقِ.
“Mereka (para sahabat dan tabi’in) mengatakan: “Jika ada seseorang berada diatas atsar, maka sesungguhnya ia berada diatas jalan yang lurus.’” (Syarah Ushuul I’tiqaad Ahlis Sunnah wal Jamaa’ah oleh al-Lalika-i (I/98 no. 109)).
Berkata Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah :
اِتَّبِعْ طُرُقَ الْهُدَى وَلاَ يَضُرُّكَ قِلَّةُ السَّالِكِيْنَ وَإِيَّاكَ وَطُرُقَ الضَّلاَلَةِ وَلاَ تَغْتَرْ بِكَثْرَةِ الْهَالِكِيْنَ.
“Ikutilah jalan-jalan petunjuk (Sunnah Nabi), tidak akan membahayakanmu sedikitnya orang yang menempuh jalan tersebut. Jauhkan dirimu dari jalan-jalan kesesatan dan janganlah engkau tertipu dengan banyaknya orang yang menempuh jalan kebinasaan.” (al-I’tishaam oleh imam Asy-Syathibi (I/112)).
AFM
Menapaki jejak para sahabat diperlukan kesabaran yang super luar biasa. Berpegang teguh di atas jalan mereka tidaklah mudah. Mengatakan apa yang mereka katakan dan menahan diri dari apa yang mereka menahannya tidaklah ringan. Sungguh sangatlah berat menjalaninya.
Berkata Imam al-Auza’i rahimahullah :
اِصْبِرْ نَفْسَكَ عَلَى السُّنَّةِ، وَقِفْ حَيْثُ وَقَفَ الْقَوْمُ، وَقُلْ بِمَا قَالُواْ، وَكُفَّ عَمَّا كُفُّوْا عَنْهُ، وَاسْلُكْ سَبِيْلَ سَلَفِكَ الصَّالِحِ، فَإِنَّهُ يَسَعُكَ مَا وَسِعَهُمْ.
“Bersabarlah dirimu diatas AS-SUNNAH, tetaplah tegak diatasnya sebagaimana para Sahabat tegak diatasnya. Katakanlah sebagaimana yang mereka katakan, tahanlah dirimu dari apa-apa yang mereka menahan diri darinya. Dan ikutilah jalan As-Salafush Sholih, karena ia (Sunnah) akan mencukupimu sebagaimana ia telah mencukupi mereka.” (Syarah Ushuul I’tiqaad Ahlis Sunnah wal Jamaa’ah I/174 no. 315)
Biarkan banyak orang menolaknya, tetaplah berpegang erat dengan perkataan para salaf, jangan condong, tertarik dan terkecoh dengan omongan selainnya walaupun kata-katanya begitu indah mempesona dan menarik hati.
Berkata Imam Al-Auza’i rahimahullah :
عَلَيْكَ بِآثَارِ مَنْ سَلَفَ وَإِنْ رَفَضَكَ النَّاسُ، وَإِيَّاكَ وَآرَاءَ الرِّجَالِ وَإِنْ زَخْرَفُوْهُ لَكَ بِالْقَوْلِ.
“Hendaklah engkau berpegang kepada atsar-atsar (perkataan) dari para ulama generasi As-Salafush Sholih meskipun orang-orang menolaknya. Dan jauhkanlah dirimu dari pendapat orang-orang meskipun mereka menghiasi pendapatnya dengan kata-kata yang indah.” (Jaami’ Bayaanil ‘Ilmi wa Fadhlihi (II/1071, no. 2077)).
Ketahuilah, kalau seseorang berjalan di atas sunnah, sesungguhnya dia berada di atas jalan yang lurus, jalan yang benar, jalan yang terang benderang, yang mengantarkannya ke surga dan campakkan jalan selainnya, karena sesungguhnya jalan selainnya jalan yang sesat dan jalan yang membinasakan.
Berkata Muhammad bin Sirin rahimahullah :
كَانُوْا يَقُوْلُوْنَ: إِذَا كَانَ الرَّجُلُ عَلَى اْلأَثَرِ فَهُوَ عَلَى الطَّرِيْقِ.
“Mereka (para sahabat dan tabi’in) mengatakan: “Jika ada seseorang berada diatas atsar, maka sesungguhnya ia berada diatas jalan yang lurus.’” (Syarah Ushuul I’tiqaad Ahlis Sunnah wal Jamaa’ah oleh al-Lalika-i (I/98 no. 109)).
Berkata Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah :
اِتَّبِعْ طُرُقَ الْهُدَى وَلاَ يَضُرُّكَ قِلَّةُ السَّالِكِيْنَ وَإِيَّاكَ وَطُرُقَ الضَّلاَلَةِ وَلاَ تَغْتَرْ بِكَثْرَةِ الْهَالِكِيْنَ.
“Ikutilah jalan-jalan petunjuk (Sunnah Nabi), tidak akan membahayakanmu sedikitnya orang yang menempuh jalan tersebut. Jauhkan dirimu dari jalan-jalan kesesatan dan janganlah engkau tertipu dengan banyaknya orang yang menempuh jalan kebinasaan.” (al-I’tishaam oleh imam Asy-Syathibi (I/112)).
AFM
Komentar
Posting Komentar