JAHMIYAH MENOLAK ALLAH DI ATAS LANGIT
JAHMIYAH MENOLAK ALLAH DI ATAS LANGIT
Pemahaman jahmiyah, mereka menolak Allah di atas langit, padahal begitu banyaknya dalil-dalil yang sangat jelas, bahwasanya Allah di atas langit.
Allah ta’ala berfirman:
أَأَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِأَنْ يَخْسِفَ بِكُمُ الأرْضَ فَإِذَا هِيَ تَمُورُ. أَمْ أَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا فَسَتَعْلَمُونَ كَيْفَ نَذِير
“Apakah kamu merasa aman terhadap (ALLAH) YANG DI LANGIT bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu berguncang?. atau apakah kamu merasa aman TERHADAP (ALLAH) YANG DI LANGIT bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku?” [QS. Al-Mulk : 16-17].
Berkata Ath Thabari rahimahullah,
(أَمْ أَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ ) وهو الله
(Apakah kamu merasa aman terhadap yang di langit), Dia adalah ALLAH. Tafsir Ath Thabari).
Berkata Al Hafidz Ibnu Abdil Bar rahimahullah,
"وأما قوله تعالى : (أَأَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يَخْسِفَ بِكُمُ) الملك/16 فمعناه : مَن على السماء ، يعني : على العرش" انتهى ."التمهيد" (7/130) .
Dan adapun firman Allah Ta'ala : (Apakah kamu merasa aman terhadap yang dilangit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu) Al Mulk 16, maknanya : Orang yang di atas langit, yakni di atas Arsy (yakni Allah di atas arasy). (At Tamhid 7/130).
Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda :
اَلرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمنُ اِرْحَمُوْا أهل الاَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَآءِ
Para penyayang itu akan disayangi oleh Yang Maha Penyayang. Sayangilah penduduk bumi, niscaya (Allah) yang di LANGIT akan menyayangi kalian. [Shahih Abu Daud 4941].
Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَلاَ تَأْمَنُونِي وَأَنَا أَمِينُ مَنْ فِي السَّمَاءِ! يَأْتِينِي خَبَرُ السَّمَاءِ صَبَاحًا وَمَسَاءً
“ Tidakkah kalian mempercayai aku, padahal aku kepercayaan dari yang di atas langit (Allah). Datang kepadaku khabar langit pada waktu pagi dan sore” (H.R al-Bukhari dan Muslim).
Dalil-dalil di atas itu sebagian kecil dari dalil-dalil tentang Allah di atas langit, namun jahmiyah dan yang semisalnya menolak dalil-dalil tersebut.
Pantaslah seorang ulama Tabi’ut Tabi’in mengatakan, bahwa pendapat jahmiyah yang menolak Allah di atas langit lebih jelek daripada YAHUDI dan NASRANI.
Al-Imam Sa’id bin Amir adh-Dhuba’i (ulama Tabi’ut Tabi’in, wafat tahun 208 H) rahimahullah berkata:
الْجَهْمِيَّةُ أَشَرُّ قَوْلًا مِنَ الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى، قَدِ اجْتَمَعَتِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى، وَأَهْلُ الْأَدْيَانِ أَنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَلَى الْعَرْشِ، وَقَالُوا هُمْ: لَيْسَ عَلَى الْعَرْشِ شَيْءٌ
“Pendapat JAHMIYAH itu lebih JELEK daripada YAHUDI dan NASRANI. Orang Yahudi, Nasrani dan agama lain bersepakat bahwa Allah ta’ala di atas Arasy. Mereka (Jahmiyah) berkata : Tidak ada sesuatu di atas Arsy. (Rriwayat al-Bukhari dalam Khalqu Af’alil Ibad: 30 dan Ibnu Abi Hatim dalam ar-Radd alal Jahmiyah: 8 (9)). Sumber : https://shamela.ws/book/9697/5
Al-Imam Ali bin Ashim al-Wasithi (ulama Tabi’ut Tabi’in, wafat tahun 201 H) rahimahullah berkata:
احْذَرْ مِنَ الْمَرِيسِيِّ وَأَصْحَابِهِ فَإِنَّ كَلَامَهُمْ يَسْتَجْلِبُ الزَّنْدَقَةَ، وَأَنَا كَلَّمْتُ أُسْتَاذَهُمْ جَهْمًا فَلَمْ يُثْبِتْ لِي أَنَّ فِي السَّمَاءِ إِلَهًا
‘Jauhilah al-Mirrisi dan para sahabatnya, karena pendapat mereka membawa kepada kezindikan. Aku telah berbicara dengan guru mereka, yaitu Jahm bin Shafwan. Menurutku Jahm tidak mengakui, bahwasanya ada ILAH di atas langit. (Riwayat al-Bukhari dalam Khalqu Af’alil Ibad: 30 dan Ibnu Baththah dalam al-Ibanatul Kubra: 355 (6/106)). Sumber : https://shamela.ws/book/9697/5
Nah pemikiran-pemikiran jahmiyah ini masih langgeng sampai sekarang disebagian orang, yakni jahmiyah KONTEMPORER yang menolak Allah Ta'ala di atas langit.
AFM
Copas dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar