ALLAH DI ATAS LANGIT AQIDAHNYA FIRAUN?

ALLAH DI ATAS LANGIT AQIDAHNYA FIRAUN? 


Ahlul bid'ah menuduh dan memfitnah ahlussunnah (yang mereka gelari wahabi) yang menyakini Allah Ta'ala di atas langit di atas Arsy seperti aqidahnya Firaun. Padahal Firaun menolak keberadaan Allah Ta'ala di atas langit. 

Ahlul bid’ah membalikkan fakta, sebenarnya aqidah mereka yang sama dengan aqidahnya Firaun yang tidak percaya Allah Ta'ala di atas langit di arsyNya. 

Allah Ta'ala berfirman, 

وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَآأَيُّهَا الْمَلأُ مَاعَلِمْتُ لَكُم مِّنْ إِلَهٍ غَيْرِي فَأَوْقِدْ لِي يَاهَامَانُ عَلَى الطِّينِ فَاجْعَل لِّي صَرْحًا لَّعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لأَظُنُّهُ مِنَ الْكَاذِبِينَ

“Dan berkata Fir’aun: “Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta”.” (QS. Al Qashash: 38)

Dan Allah Ta’ala berfirman,

وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا هَامَانُ ابْنِ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَبْلُغُ الأسْبَابَ (36) أَسْبَابَ السَّمَوَاتِ فَأَطَّلِعَ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لأظُنُّهُ كَاذِبًا وَكَذَلِكَ زُيِّنَ لِفِرْعَوْنَ سُوءُ عَمَلِهِ وَصُدَّ عَنِ السَّبِيلِ وَمَا كَيْدُ فِرْعَوْنَ إِلا فِي تَبَابٍ (37) }

Dan berkatalah Fir’aun, "Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu, (yaitu) pintu-pintu langit, supaya aku dapat melihat Tuhan Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta.” Demikianlah dijadikan Fir’aun memandang baik perbuatan yang buruk itu, dan dia dihalangi dari jalan (yang benar); dan tipu daya Fir’aun itu tidak lain hanyalah membawa kerugian. (Surah Al Ghofir 36-37). 

Disebutkan dalam tafsir Thabari, 

وقوله : ( وإني لأظنه كاذبا ) يقول : وإني لأظن موسى كاذبا فيما يقول ويدعي من أن له في السماء ربا أرسله إلينا

“Makna ayat perkataan Fir’aun ‘sesungguhnya aku memandangnya (Musa) seorang pendusta’ yaitu Fir’aun menuduh Musa telah berdusta karena mengklaim memiliki Rabb di langit yang mengutus Musa kepada Fir’aun dan tentaranya.” (Tafsir At-Thabari)

Berkata Syekh As Sa'di rahimahullah dalam tafsirnya, 

{ وَقَالَ فِرْعَوْنُ } معارضًا لموسى ومكذبًا له في دعوته إلى الإقرار برب العالمين، الذي على العرش استوى، وعلى الخلق اعتلى: { يَا هَامَانُ ابْنِ لِي صَرْحًا }- أي: بناء عظيمًا مرتفعًا، والقصد منه لعلي أطلع { إلى إله موسى وإني لأظنه كاذبًا } في دعواه أن لنا ربًا، وأنه فوق السماوات.

Dan berkatalah Firaun” seraya menetang nabi Musa dengan mendustakan dakwah beliau untuk beriman kepada robbul ‘alamin yang beristiwa di Arasy dan maha tinggi di atas makhlukNya. “Hai Haman, buatkanlah bagikku sebuah bangunan yang tinggi.” Maksudnya, sebuah bangunan raksasa yang tinggi. Tujuannya adalah agar aku bisa melihat “Tuhannya Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta” dalam dakwahnya bahwa kita mempunyai Rabb, dan bahwa Rabb itu di atas langit sana. (Tafsir As Sa'di). 

Begitulah karakter dan watak ahlul bid'ah, kalau tidak berdusta dan memfitnah, ya membalikkan fakta. Dan menafsirkan ayat Alquran dan sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam seenak udelnya saja. 

AFM 

Copas dari berbagai sumber 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?