TIDAK QUNUT SUBUH WAHABI?

TIDAK QUNUT SUBUH WAHABI? 


Tidak sedikit orang yang menganggap tidak qunut subuh adalah perkara baru dalam agama, ajaran baru, bahkan dicap sebagai wahabi. Padahal tidak qunut subuh didukung oleh dalil-dalil yang kuat dan fatwa para ulama. Diantara dalil-dalilnya berikut ini. 


Dari Anas Bin Malik radhiyallahu anhu, 


أَنَّهُ قَنَتَ شَهْرًا بَعْدَ الرُّكُوعِ يَدْعُو عَلَى أَحْيَاءٍ مِنْ بَنِي سُلَيْمٍ قَالَ : بَعَثَ أَرْبَعِينَ ، أَوْ سَبْعِينَ - يَشُكُّ فِيهِ - مِنَ الْقُرَّاءِ إِلَى أُنَاسٍ مِنَ الْمُشْرِكِينَ فَعَرَضَ لَهُمْ هَؤُلاَءِ فَقَتَلُوهُمْ ، وَكَانَ بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم عَهْدٌ...  (رواه البخاري).


Bahwasannya Beliau (Rasulullah) qunut selama sebulan setelah bangkit dari ruku, dia berdoa untuk penduduk kampung dari Bani Sulaim. Beliau (rasulullah) mengutus para qori (penghapal al Qur’an) 40 atau 70 orang, dia ragu tentangnya kepada kaum musyrikin, lalu mereka (kaum musyrikin) merintangi dan membunuh mereka (para utusan Nabi), dimana antara mereka dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ada ikatan perjanjian. (HR. Bukhari).


Dan dari Anas Bin Malik radhiyallahu anhu, 


أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَنَتَ شَهْرًا يَلْعَنُ رِعْلاً وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ عَصَوُا اللَّهَ وَرَسُولَهُ.  (رواه مسلم).


Bahwasannya Nabi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam qunut selama sebulan, dia melaknat orang yang bodoh dan pandai tetapi durhaka, mereka mendurhakai Allah dan Rasulnya. (HR.Muslim).


Dan dari Anas Bin Malik radhiyallahu anhu, 


أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَنَتَ شَهْرًا يَدْعُو عَلَى أَحْيَاءٍ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ ثُمَّ تَرَكَهُ. (رواه مسلم).


Bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau qunut selama sebulan, dia berdoa untuk sebagian kampung arab, kemudian meninggalkannya. (HR.Muslim).


Dari Abu Malik Al Asyja’iyyi Sa’id bin Thariq radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, 


قُلْتُ لأَبِي : يَا أَبَتِ , إِنَّكَ قَدْ صَلَّيْتَ خَلْفَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ , وَأَبِي بَكْرٍ , وَعُمَرَ , وَعُثْمَانَ , وَعَلِيٍّ هَاهُنَا بِالْكُوفَةِ ، نَحْوًا مِنْ خَمْسِ سِنِينَ ، فَكَانُوا يَقْنُتُونَ فِي الْفَجْرِ ؟ فَقَالَ : أَيْ بُنَيَّ مُحْدَثٌ. (رواه ابن ماجة و البيهقي.  قال الشيخ الألباني : صحيح).


Aku berkata kepada Bapakku, sesunggunya engkau shalat di belakang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar, Umar, Ustman dan Ali disini di Kuffah selama lima tahun, apakah mereka qunut di shalat fajar (subuh)? Maka dia menjawab : Wahai anakku, itu perkara baru. (HR. Ibnu Majah dan Al Baihaqi. Hadits Shahih).


Sudah jelas dalil-dalil di atas, bahwa tidak qunut subuh itu merupakan amalan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya. Bukan ajaran baru, bukan pula ajaran wahabi.


Kalau zaman kiwari masih ada orang yang menganggap tidak qunut subuh  bukan sunnah, berarti pikniknya kurang jauh.


AFM 


Copas dari berbagai sumber


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?