TIDAK BERDZIKIR KERAS AJARAN WAHABI?

TIDAK BERDZIKIR KERAS AJARAN WAHABI? 


Ketika ahlussunnah (yang mereka gelari wahabi) berdzikir dengan lirih, dengan pelan-pelan, tidak keras, tenang dan tidak meliukkan kepala dan badan, dikatakan tidak berdzikir, bahkan dicap ajaran wahabi. Padahal Imam Syafii, Imam Nawawi dan ulama lainnya rahimahumullah, mereka juga tidak berdzikir keras-keras.  Apakah mereka juga akan di cap sebagai wahabi? 


Berkata Imam Syafi’i rahimahullah tentang ayat ini :


وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا


“Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula terlalu merendahkannya” (QS. Al Isro’: 110). 


“Janganlah menjahrkan, yaitu mengeraskan suara. Jangan pula terlalu merendehkan sehingga engkau tidak bisa mendengarnya sendiri.” (Al Umm, 1: 150)


Imam Asy-Syafi’i rahimahullah menjelaskan bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam kadang-kadang mengeraskan bacaan dzikir sebagaimana dalam hadits Ibnu Abbas dan Ibnu Zubair, agar masyarakat mempelajarinya dari beliau. Namun bukan berarti beliau dan para sahabat terus menerus membaca dzikir dengan suara keras. Sebab, mayoritas riwayat hadits tidak menyebutkan dzikir secara keras. (Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari, II/414 dan Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzab, III/451)


Berkata An-Nawawi rahimahullah :


“Ibnu Bathal dan para ulama rahimahumullah lainnya menyatakan bahwasanya para ulama pendiri madzhab-madzhab yang diikuti dan ulama lainnya bersepakat atas tidak disunnahkannya mengeraskan suara saat berdzikir dan bertakbir.” (Syarh AnNawawi ‘ala Shahih Muslim, V/71)


AFM


Copas dari berbagai sumber


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?