CIRI WAHABI CINGKRANGAN?
CIRI WAHABI CINGKRANGAN?
Ahlul bid'ah itu, cari mudahnya saja untuk mengidentifikasi ciri wahabi teroris, radikal khawarij, aliran sesat dan menyimpang untuk membodohi orang awam, bahwa cirinya celananya CINGKRANGAN,
Inilah propaganda ahlul bid'ah untuk menjauhkan kaum muslimin dari perintah dan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Perhatikan hadits-hadits berikut ini tentang celana atau kain yang disunnahkan di atas mata kaki.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
مَا أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ مِنَ الإِزَارِ فَفِي النَّارِ.
Apa yang dibawah kedua mata kaki dari sarungnya, maka di dalam neraka. (HR. Bukhari).
Dan Bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
ثَلاَثَةٌ لاَ يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلاَ يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ » قَالَ فَقَرَأَهَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- ثَلاَثَ مِرَارٍ. قَالَ أَبُو ذَرٍّ خَابُوا وَخَسِرُوا مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « الْمُسْبِلُ وَالْمَنَّانُ وَالْمُنَفِّقُ سِلْعَتَهُ بِالْحَلِفِ الْكَاذِبِ
"Ada tiga macam orang yang tidak diajak bicara oleh Allah, tidak pula dilihat olehNya, tidak pula disucikan olehNya dan mereka itu akan mendapatkan siksa yang sangat pedih." Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan kalimat di atas itu sampai tiga kali. Abu Zar kemudian berkata: "Mereka itu merugi serta menyesal sekali. Siapakah mereka itu, ya Rasulullah?" Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Yaitu orang yang memanjangkan kainnya (melebihi mata kaki), orang yang mengungkit-ngungkit pemberiannya, dan dagangannya menjadi laku karena bersumpah palsu." (HR. Muslim).
Lihatlah bagaimana Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu yang berusaha untuk menaikkan kainnya yang senantiasa melorot, bukan dengan sengaja dia memanjangkan kainnya, karena beliau faham, bahwa isbal (memanjangkan kain atau celana) dibawah mata kaki adalah sebagai bentuk kesombongan.
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, dia berkata,
قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلاَءَ لَمْ يَنْظُرِ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ إِنَّ أَحَدَ شِقَّيْ ثَوْبِي يَسْتَرْخِي إِلاَّ أَنْ أَتَعَاهَدَ ذَلِكَ مِنْهُ ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّكَ لَسْتَ تَصْنَعُ ذَلِكَ خُيَلاَءَ. (رواه البخاري).
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang menyeret bajunya (karena kepanjangan sampai menyentuh tanah), karena sombong, Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat. Berkata Abu Bakar : “ Sesungguhnya sarungku itu selalu melorot (karena kurusnya badan), kecuali kalau saya membenarkan lagi letaknya (mengikat keras-keras dan mengankat ke atas)." Apakah diancam dengan tindakan sebagaimana di atas itu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: "Sesungguhnya anda tidak termasuk golongan orang yang melakukan semacam itu dengan kesombongan). (HR. Bukhari dan Muslim).
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
لا تسبن أحدا ، ولا تحقرن من المعروف شيئا ، ولو أن تكلم أخاك وأنت منبسط إليه وجهك ، إن ذلك من المعروف ، وارفع إزارك إلى نصف الساق ، فإن أبيت فإلى الكعبين ، وإياك وإسبال الإزار ؛ فإنه من المخيلة ، وإن الله لا يحب المخيلة
“Janganlah kalian mencela orang lain. Janganlah kalian meremehkan kebaikan sedikitpun, walaupun itu hanya dengan bermuka ceria saat bicara dengan saudaramu. Itu saja sudah termasuk kebaikan. Dan naikan kain sarungmu sampai pertengahan betis. Kalau engkau enggan, maka sampai mata kaki. Jauhilah ISBAL dalam memakai kain sarung. Karena ISBAL itu adalah KESOMBONGAN. Dan Allah tidak menyukai kesombongan” (HR. Abu Daud - Hadits Shahih).
Dalil-dalil di atas menunjukkan bahwa orang yang CINGKRANGAN itu mengikuti perintah dan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, bukan ciri wahabi khawarij, radikal teroris sebagaimana yang dituduhkan oleh ahlul bid’ah.
AFM
Copas dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar