TIDAK MERUTINKAN JABAT TANGAN SETELAH SHALAT AJARAN WAHABI?

TIDAK MERUTINKAN JABAT TANGAN SETELAH SHALAT AJARAN WAHABI? 


Kalau ada orang yang tidak jabat tangan setelah shalat, langsung saja di cap dan digelari wahabi, padahal para ulama salaf terdahulu mengatakan bid'ahnya merutinkan jabat tangan setelah shalat. Karena Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidak mencontohkan dan memerintahkan, , para sahabat dan para salaf tidak mengamalkannya. 


Imam Ibnu Hajar Al-Haitami Asy-Syafi’i rahimahullah, ditanya tentang jabat tangan setelah shalat, beliau menjawab, 


إنها بدعة مكروهة لا أصل لها فى الشرع وإنه ينبه فاعلها أولا ويعزر ثانيا


“Termasuk perbuatan bid’ah yang dibenci. Tidak ada asal-usulnya dalam agama ini. Dan wajib bagi setiap orang yang melakukannya untuk diperingati dalam kali yang pertama dan dihukum ta’zir pada kali yang kedua” [Hasyiyah Ibnu ‘Abidin 6/381]. Sumber : https://www.islamweb.net/ar/library/index.php?page=bookcontents&flag=1&ID=7447&bk_no=27


Imam Ibnu ‘Abidin rahimahullah ditanya tentang jabat tangan setelah shalat, beliau menjawab, 


لكن قد يقال إن المواظبة عليها بعد صلوات خمسة قد يؤدي الجهلة إلى اعتقاد سنيتها في خصوص هذا المواضع وأن لها خصوصية زائدة على غيرها مع أن ظاهر كلامهم أنه لم يفعلها أحد من السلف في هذه المواضع 


“Akan tetapi, kadang dikatakan bahwa menjadikan hal itu sebagai rutinitas yang dilakukan setelah selesai shalat yang lima waktu (itu merupakan satu kesalahan), sebab nanti orang-orang awam akan meyakini perbuatan itu sebagai suatu amalan yang sunnah yang biasa dilakukan pada tempat-tempat tersebut. Dan mereka juga akan meyakini bahwa perbuatan tersebut memiliki kelebihan tertentu dibandingkan amalan-amalan lainnya. Padahal mereka jelas-jelas menyatakan bahwa amalan tersebut tidak pernah dikerjakan oleh seorangpun dari kaum salaf pada tempat-tempat tersebut (yaitu jabat tangan seusai shalat). (Hasyiyah (6/381). Sumber : 

https://ketabonline.com/ar/books/3460/read?part=5&page=12356&index=242978/243036/243053/243067


Berkata Imam Al-‘Izz bin Abdis-Salaam rahimahullah, 


المصافحة عقب الصبح والعصر من البِدّع ، إلا لقادمٍ يجتمع بمن يصافحه قبل الصلاة ، فإن المصافحة مشروعة عند القدوم ، وكان النبي صلى الله عليه وسلم يأتي بعد الصّلاة بالأذكار المشروعة ، ويستغفر ثلاثاً ، ثم ينصرف !! 


”Berjabat tangan seusai shalat Shubuh dan ’Asar termasuk perbuatan bid’ah. Kecuali bagi orang yang baru datang dalam sebuah majelis lalu ia berjabat tangan dengan orang lain sebelum shalat. Sebenarnya, berjabat tangan merupakan hal yang disyari’atkan ketika seseorang baru datang. Adalah Nabi shallallaahu ’alaihi wasallam ketika shalat usai, beliau melakukan dzikir-dzikir yang disyari’atkan, beristighfar tiga kali, kemudian setelah itu beliau baru menyingkir.  (Fataawaa Al-’Izz bin ’Abdis-Salaam hal. 46-47). Sumber : https://ketabonline.com/ar/books/6210/read?page=288&part=1


Itulah fatwa ulama salaf terdahulu mengenai bid'ahnya merutinkan jabat tangan setelah shalat. Sedangkan fatwa Ibnu Taimiyyah, Syekh Al Albani dan yang lainnya hanya mengikuti fatwa ulama terdahulu. Ini menunjukkan, kalau ada orang yang mengatakan bahwa itu ajaran wahabi, itu hanya tuduhan, fitnahahan dan hoax saja. Karena ulama salaf terdahulu telah menfatwakannya. 


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullahu ditanya, 


وسئل عن المصافحة عقيب الصلاة، هل هي سنة أم لا ؟


Beliau ditanya tentang (hukum) berjabat tangan setelah selesai shalat : “Apakah perbuatan ini termasuk Sunnah atau bukan ?”


Beliau menjawab : 


الْحَمْدُ لِلَّهِ، الْمُصَافَحَةُ عَقِيبَ الصَّلَاةِ لَيْسَتْ مَسْنُونَةً بَلْ هِيَ بِدْعَةٌ وَاَللَّهُ أَعْلَمُ


“Alhamdulillah,..berjabat tangan setelah selesai shalat itu bukanlah termasuk perbuatan yang disunnahkan. Akan tetapi hal itu termasuk perbuatan bid’ah. Allaahu a’lam”. Majmu’ Fataawaa-nya (23/339). Sumber : https://ketabonline.com/ar/books/5564/read?part=23&page=12006&index=3266203/3266291/3266325


Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah berkata,


" المصافحة عند اللقاء سنة وعند اﻻفتراق مستحبة وليست بدعة ، وأما عقب الصلوات فبدعة ، إﻻ لمن لم يلتقيا "


"Berjabat tangan ketika bertemu adalah sunnah, ketika berpisah juga dianjurkan dan bukan bid'ah. Adapun setelah shalat itulah yang bid'ah, kecuali bagi orang yang belum berjumpa sebelumnya." (As Silsilah Ash Shahihah 1/53). 


Dan berkata Syekh Al Albani rahimahullah, 


و أما المصافحة عقب الصلوات فبدعة لا شك فيها إلا أن تكون بين اثنين لم يكونا قد تلاقيا قبل ذلك فهي سنة كما علمت 


Dan adapun jabat tangan setelah shalat maka itu bid'ah tidak ragu lagi padanya, kecuali antara dua orang yang belum berjumpa sebelum itu, maka itu sunnah sebagaimana yang saya sampaikan. Silahkan lebih lengkapnya perkataan beliau bisa dibaca di link ini (https://al-maktaba.org/book/31621/46267). 


AFM 


Copas dari berbagai sumber


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?