Ahlussunnah Sedikit

AHLUSSUNNAH ITU SEDIKIT

Saling berwasiat dan saling menasehati dengan kebaikan itulah ciri ahlussunnah. Walaupun mereka jumlahnya sedikit, namun mereka eksis dalam kebaikan. Kenapa demikian? Karena diantara mereka terus menerus saling nasehat menasehati dengan kebaikan.

Berkata Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah :

(استوصوا بأهل السنة خيرا فإنهم غرباء)

“Berwasiatlah kepada Ahlus Sunnah dengan kebaikan, karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang asing.”  (Syarhu Ushuli I’tiqodi Ahlis Sunnati Wal Jama’ah, karya Al-Lalaka’i I/64 no.49).

Mereka terasing, karena mereka tidak berjalan dab bergaul akrab dengan orang yang kaya raya dan mereka juga tidak pergi dan duduk-duduk bersama ahlul bid'ah.

Berkata Al Hasan Al Basri rahimahullah :

(اعلموا ، رحمكم الله إن أهل السنة كانوا أقل الناس فيما مضي ، وهم أقل الناس فيما بقى ، الذين لم يذهبوا مع أهل الأتراف في أترافهم ، ولا مع أهل البدع في بدعهم ، وصبروا على سنتهم ، حتى لقوا ربهم ، فكذلك فكونوا إن شاء الله)تعظيم قدر الصلاة : 2/6789-

“Ketahuilah, semoga Allah merahmati kalian, sesungguhnya Ahlus Sunnah adalah manusia yang paling sedikit (jumlahnya) di masa lalu, sekarang dan di masa yang akan datang. Mereka adalah orang-orang yang tidak pergi dan berjalan bersama orang-orang yang hidup mewah yang mengakibatkan tenggelam dalam kemewahan mereka. Dan mereka juga tidak pergi dan berduduk-duduk bersama Ahli Bid’ah yang mengakibatkan terjerumus dalam kebid’ahan mereka. Mereka senantiasa bersabar dalam mengikuti As-Sunnah sampai berjumpa dengan Robb mereka. Maka begitu juga dengan kalian. Jadilah seperti mereka, insya Allah.” (Ta’zhim Qodri Ash-Sholat II/678).

Untuk itu, karena ahlussunnah jumlahnya sedikit, hendaklah berlemah lembut dalam menasehati dan bergaul sesama mereka. Kalau demikian keadaannya, rahmat Allah akan turun kepada mereka.

Berkata Al Hasan Al Basri rahimahullah :

(يا أهل السنة ترفقوا رحمكم الله فإنكم من أقل الناس)

“Wahai Ahlus Sunnah, bersikap lemah lembutlah diantara kalian -semoga Allah merahmati kalian-, karena sesungguhnya kalian adalah manusia yang paling sedikit (jumlahnya).” (Syarhu Ushuli I’tiqodi Ahlis Sunnati Wal Jama’ah, karya Al-Lalaka’i I/57 no.19).

Abu Fadhel Majalengka


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?