Mudik
MUDIK
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Bagi para perantau, di akhir-akhir ramadhan seperti ini, kerinduan untuk pulang kampung begitu besar. Kerinduan untuk berjumpa dengan kedua orang tua bagi yang masih ada, bersilaturahim dengan karib kerabat dan berjumpa sahabat dan kawan lama begitu menggelora.
Perjalanan yang jauh dan berat serta dana yang dikeluarkan tidak sedikit, tidak menghalanginya untuk mudik pulang kampung.
Ada yang menempuh perjalanan darat, laut dan udara. Ada juga yang setelah menempuh perjalanan darat, dilanjutkan dengan perjalanan laut, dan disambung lagi perjalanan darat. Begitu pula yang naik pesawat, sebelum dan sesudahnya menempuh perjalanan darat yang melelahkan.
Jauhnya perjalanan dan beratnya barang bawaan yang dibawa sebagai oleh-oleh untuk keluarga tidak menyurutkannya untuk mudik. Berat dan susah perjalanan tetap ditempuh hanya sekedar untuk pengobat rindu. Tenaga dan dana terkuras tidak mengapa, demi bertemu keluarga tercinta.
Bergembira rasanya ketemu dengan orang tua yang telah mengasuh dan membesarkan kita. Bergembira rasanya berjumpa dengan karib kerabat yang sekian lama tidak bertemu. Bergembira rasanya melihat kembali kampung halaman yang sekian lama ditinggalkan.
Lantas bagaimana dengan seseorang yang berjumpa Tuhannya di surga kelak. Tuhan yang menciptakannya, Tuhan yang memberinya rizki, Tuhan yang memelihara dan menjaganya dan Tuhan yang memberikan segala sesuatu untuk bisa hidup di dunia, pasti lebih bergembira lagi, dibandingkan dengan hanya berjumpa dengan kedua orang tua, karib kerabat, sahabat atau teman lama.
Dan kegembiraan ini hanya diberikan bagi orang yang berpuasa karena Allah, bergembira berjumpa dengan Tuhannya di surga kelak.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
ِ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ. (رواه متفق عليه).
Bagi yang berpuasa ada dua kegembiraan yakni bergembira ketika berbuka dan bergembira ketika berjumpa dengan Rabbnya karena puasanya. (HR. Bukhari Muslim).
Ya Rabb, kami rindu berjumpa dengan Mu dan kami rindu dengan surgaMu, masukkanlah kami ke dalam surgaMu.
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Bagi para perantau, di akhir-akhir ramadhan seperti ini, kerinduan untuk pulang kampung begitu besar. Kerinduan untuk berjumpa dengan kedua orang tua bagi yang masih ada, bersilaturahim dengan karib kerabat dan berjumpa sahabat dan kawan lama begitu menggelora.
Perjalanan yang jauh dan berat serta dana yang dikeluarkan tidak sedikit, tidak menghalanginya untuk mudik pulang kampung.
Ada yang menempuh perjalanan darat, laut dan udara. Ada juga yang setelah menempuh perjalanan darat, dilanjutkan dengan perjalanan laut, dan disambung lagi perjalanan darat. Begitu pula yang naik pesawat, sebelum dan sesudahnya menempuh perjalanan darat yang melelahkan.
Jauhnya perjalanan dan beratnya barang bawaan yang dibawa sebagai oleh-oleh untuk keluarga tidak menyurutkannya untuk mudik. Berat dan susah perjalanan tetap ditempuh hanya sekedar untuk pengobat rindu. Tenaga dan dana terkuras tidak mengapa, demi bertemu keluarga tercinta.
Bergembira rasanya ketemu dengan orang tua yang telah mengasuh dan membesarkan kita. Bergembira rasanya berjumpa dengan karib kerabat yang sekian lama tidak bertemu. Bergembira rasanya melihat kembali kampung halaman yang sekian lama ditinggalkan.
Lantas bagaimana dengan seseorang yang berjumpa Tuhannya di surga kelak. Tuhan yang menciptakannya, Tuhan yang memberinya rizki, Tuhan yang memelihara dan menjaganya dan Tuhan yang memberikan segala sesuatu untuk bisa hidup di dunia, pasti lebih bergembira lagi, dibandingkan dengan hanya berjumpa dengan kedua orang tua, karib kerabat, sahabat atau teman lama.
Dan kegembiraan ini hanya diberikan bagi orang yang berpuasa karena Allah, bergembira berjumpa dengan Tuhannya di surga kelak.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
ِ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ. (رواه متفق عليه).
Bagi yang berpuasa ada dua kegembiraan yakni bergembira ketika berbuka dan bergembira ketika berjumpa dengan Rabbnya karena puasanya. (HR. Bukhari Muslim).
Ya Rabb, kami rindu berjumpa dengan Mu dan kami rindu dengan surgaMu, masukkanlah kami ke dalam surgaMu.
Komentar
Posting Komentar