Pemimpin Besar

PEMIMPIN BESAR

Oleh : Abu Fadhel Majalengka

Pendidikan berkarakter yang melahirkan pemimpin hebat adalah pendidikan yang mendorong si anak untuk peka dengan kehidupan disekitarnya, memotivasi untuk mengurus, mengatur,  mengayomi, simpatik, amanah, bertanggungjawab, rendah hati dan karakter-karakter baik lainnya terhadap yang dipimpinnya.

Dan salah satu metodelogi  pendidikan berkarakter yang sudah melahirkan pemimpin seperti itu adalah menggembala kambing.

Nabi shallallahu alaihi wa sallam seorang pemimpin besar, adalah seseorang yang pernah melewati kehidupan menggembala kambing, bahkan seluruh nabi pernah menggembala kambing.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

ما بعث اللهُ نبيًّا إلا رعى الغنمَ فقال أصحابُه : وأنت ؟ فقال : نعم كنتُ أرعاها على قراريطَ لأهلِ مكة

"Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi pun melainkan dirinya pasti pernah menggembala kambing." Maka para Shahabatnya bertanya, "Engkau juga wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Ya, Aku pernah mengembala kambing milik seorang penduduk Makkah dengan upah beberapa qirath.." [HR. Al-Bukhari]

Berkata Ibnu Hajar Al-'Asqalani rahimahullah :

قاله الأئمة إن الحكمة في رعاية الأنبياء للغنم ليأخذوا أنفسهم بالتواضع، وتعتاد قلوبهم بالخلوة، ويترقوا من سياستها إلى سياسة الأمم.

"Para Ulama menyampaikan, bahwa hikmah dibalik profesi para Nabi sebagai penggembala kambing ialah agar memiliki pribadi yang tawadhu' (rendah hati), terbiasa hati mereka dengan pengasingan (mandiri), dan sebagai tahapan sebelum mengatur umat-umatnya.." [Fat-hul Bari, 6/439]

Dan Berkata Ibnu Hajar Al-'Asqalani rahimahullah :

قال العلماء: الحكمة في إلهام الأنبياء رعي الغنم قبل النبوة أن يحصل لهم التمرن برعيها على ما يكلفونه من القيام بامر أمتهم، ولأن في مخالطتها ما يحصل لهم الحلم والشفقة.. لأنهم إذا صبروا على رعيها وجمعها بعد تفرقها في المرعى، ونقلها من مسرح إلى مسرح أحسن، ودفع عدوها من سبع وغيره كالسارق.. وعلموا اختلاف طباعها وشدة تفرقها مع ضعفها واحتياجها إلى المعاهدة.. ألفوا من ذلك الصبر على الأمة، وعرفوا اختلاف طباعها

Berkata ulama : “Hikmah di balik penggembalaan kambing sebelum masa kenabian tiba adalah agar mereka terbiasa mengatur kambing yang nanti dengan sendirinya akan terbiasa menangani problematika umat manusia. Kalau sukses menggembala kambing, maka nantinya akan mudah mengatur manusia kelak saat menjadi seorang nabi.

Dengan menggembala kambing akan dilatih untuk sabar dalam menyantuni dan mengayomi. Karena ketika kambing dalam jumlah banyak lantas terpisah, maka harus ada kemampuan untuk mengatur kambing-kambing tersebut karena ada yang sifatnya taat dan ada yang membangkang. Maka ada pengalaman mengatur orang yang punya tabiat yang berbeda. (Fath Al-Bari, 4:441). Sumber : http://articles.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=76600

Menggembala kambing selain melahirkan karakter-karakter yang baik yang membentuk kepribadian seseorang, juga ada keberkahan di dalamnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اتخذوا الغنم فإن فيها بركة. قال الألباني في "السلسلة الصحيحة" 2 / 417

“Peliharalah kambing karena kambing itu penuh keberkahan.” (HR. Ibnu Majah. Berkata Syeikh Al Albani :  Hadits Shahih - Silsilah Ash Shahihah 2/417). Sumber : https://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=210315

Berkata Al Qurthubi rahimahullah :

"وجوه البركة في الغنم، ما فيها من اللباس والطعام والشراب وكثرة الأولاد، فإنها تلد في العام ثلاث مرات، إلى ما يتبعها من السكينة، وتحمل صاحبها عليها من خفض الجناح ولين الجانب". تفسير القرطبي (10/80).

Bentuk keberkahan pada kambing di mana kambing bisa dimanfaatkan untuk pakaian, makanan, minuman, banyaknya anak karena kambing beranak tiga kali dalam setahun, sehingga memberikan ketenangan bagi pemiliknya. Kambing juga membuat pemiliknya rendah hati dan lembut terhadap orang lain.” [Tafsir Al Qutthubi :  10/80). Sumber : https://www.alukah.net/web/shigawi/0/28230/

Adakah lembaga pendidikan yang mau mencoba menerapkan metodologi menggembala kambing yang sudah terbukti keberhasilannya? Kita tunggu para praktisi pendidikan untuk mencobanya.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?