Kagum Dengan Amalannya Orang

KAGUM DENGAN AMALAN ORANG

Ada seseorang sangat takjub dan mengagumi amalan seseorang.  Padahal perkara ini terlarang dalam agama kita, kecuali setelah melihat amalan di akhir hidupnya. Karena kadang awal hidupnya baik, tetapi akhir hidupnya jelek. Begitu pula sebaliknya, kadang awal hidupnya jelek, penuh dengan amalan maksiat dan dosa, akan tetapi akhir hidupnya baik.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

لَا تَعْجَبُوا بِعمل أَحَدٍ حَتَّى تَنْظُرُوا بِمَ يُخْتَمُ لَهُ

“Janganlah kalian merasa terkagum-kagum  dengan amalan salah seorang dari kalian hingga kalian dapat melihat amalan di akhir hayatnya. (HR Ibnu Abi Ashim dalam As-Sunnah (1/174), Ahmad dalam Musnadnya (19/246). Berkata Syeikh Syu’aib Al-Arna’ut dan Syeikh Al-Albani : Hadist Shahih).

Lengkapnya hadits ini sebagai berikut :

 عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “لَا عَلَيْكُمْ أَنْ لَا تَعْجَبُوا بِعمل أَحَدٍ حَتَّى تَنْظُرُوا بِمَ يُخْتَمُ لَهُ فَإِنَّ الْعَامِلَ يَعْمَلُ زَمَانًا مِنْ عُمْرِهِ أَوْ بُرْهَةً مِنْ دَهْرِهِ بِعَمَلٍ صَالِحٍ لَوْ مَاتَ عَلَيْهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ ثُمَّ يَتَحَوَّلُ فَيَعْمَلُ عَمَلًا سَيِّئًا وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَعْمَلُ الْبُرْهَةَ مِنْ دَهْرِهِ بِعَمَلٍ سَيِّئٍ لَوْ مَاتَ عَلَيْهِ دَخَلَ النَّارَ ثُمَّ يَتَحَوَّلُ فَيَعْمَلُ عَمَلًا صَالِحًا وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ قَبْلَ مَوْتِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ قَالَ يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ ثُمَّ يَقْبِضُهُ عَلَيْهِ” (صحيح، أخرجه ابن أبي عاصم في السنة (1/174) وأحمد في مسنده (19/246)، صححه الشيخ الأرناؤوط والألباني وغيره)

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu berkata; Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallambersabda:

“Janganlah kalian merasa terkagum-kagum  dengan amalan salah seorang dari kalian hingga kalian dapat melihat amalan di akhir hayatnya,

Sesungguhnya ada seseorang selama beberapa waktu dari umurnya beramal dengan amal kebaikan, yang sekiranya ia meninggal pada saat itu, ia akan masuk ke dalam surga, namun ternyata ia berubah [di akhir hayatnya] dan beramal dengan amal keburukan [maka ia termasuk ahli neraka].

Dan sungguh, ada seorang hamba selama beberapa waktu dari umurnya beramal dengan amal keburukan, yang sekiranya ia meninggal pada saat itu, ia akan masuk neraka, namun ternyata ia berubah dan beramal dengan amal kebaikan [maka ia termasuk ahli Surga].

Jika Allah menginginkan kebaikan atas seorang hamba maka Ia akan membuatnya beramal baik sebelum kematiannya, ” para sahabat bertanya; “Wahai Rasulullah, bagaimana Allah membuatnya beramal?” beliau bersabda: “Allah akan Memberinya taufik untuk beramal kebaikan –pada akhir hayatnya-, setelah itu Ia mewafatkannya.” (HR Ibnu Abi Ashim dalam As-Sunnah (1/174), Ahmad dalam Musnadnya.  (19/246). Berkata Syeikh Syu’aib Al-Arna’ut dan Syeikh Al-Albani : Hadist Shahih).

Abu Fadhel Majalengka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hasil Dari Demonstrasi Dan Pemberontakan

KENAPA KAMU DIAM?

Royalti Di Akhirat