Kebatilan Selalu Menang
KEBATILAN SELALU MENANG ?
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Seorang muslim yang masih ada ghirah keislamannya mungkin merasa sesak dada, geram dan marah melihat kenyataan yang ada. Dimana kebatilan yang sudah jelas batilnya selalu dibela dan mendapat kemenangan.
Tidak, sekali-kali tidak wahai kaum muslimin, kebenaran pasti menang, selama hati kokoh di atas kebenaran.
Imam Ahmad rahimahullah ditanya pada zaman fitnah:
ألم تر كيف انتصر الباطل على الحق؟؟ فقال أحمد: "كلا، مادامت القلوب ثابتةً فالحق هو المنتصر".
(المدخل ٣٠٠/١)
Apakah engkau tidak melihat bagaimana kebathilan itu telah memperoleh kemenangan atas alhaq ? Berkatalah al-Imam Ahmad : sekali-kali tidak, selama hati itu kokoh diatas alhaq, maka alhaq itulah yang akan menang. [Al-Mudkhil 1/300].
Yang terpenting bagi kita jangan putus asa dalam menegakkan kebenaran ditengah banyaknya musuh yang menentang kebenaran, karena kebenaran itu pasti akan ditolong.
Berkata Muhammad Shalih Al-Utsaimin rahimahullah :
"علينا أن لا نيأس لكثرة الأعداء وقوة من يقاوم الحق فإن الحق منصور ممتحن" [شرح كشف الشبهات ص 64-65]
Wajib bagi kita untuk tidak putus asa, karena banyaknya musuh dan kekuatan orang yang menentang kebenaran, karena sesungguhnya kebenaran itu akan ditolong dan akan menang. (Syarh Kasyfusy Syubuhat, hal 64-65).
Ketahuilah, kebenaran itu banyak musuhnya. Sudah sunnatullah, para Nabi saja banyak musuhnya. Termasuk Nabi shallallahu alaihi wa sallam, padahal beliau adalah orang yang paling baik akhlaknya, paling hikmah dalam berdakwah, paling lembut dan santun dalam mengajak orang, paling berilmu, tetap saja ada musuhnya.
Allah Ta'ala berfirman :
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوّاً شَيَاطِينَ الأِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوراً (سورة الأنعام: 112)
"Dan demikianlah Kami jadikan untuk setiap nabi musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan." (QS Al An’am: 112.
Musuh-musuhnya menggelari dengan gelar-gelar yang buruk. Mereka katakan Muhammad itu orang gila, tukang sihir, pemecah belah umat dan lain sebagainya. Bahkan bukan hanya sekedar ucapan, Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para pengikutnya diteror, diintimidasi, disiksa, dilempari batu dan bentuk-bentuk kezaliman lainnya.
Lihatlah mereka, walaupun banyak pengikutnya, Allah hinakan mereka, yang menghinakan islam, yang menghinakan orang yang menerapkan islam secara kaffah, yang menghinakan orang yang mengamalkan sunnah, yang menghinakan kalimat tauhid, seluruh penjuru mencaci makinnya, seluruh pelosok melaknatnya dan disetiap lorong-lorong kampung mencelanya.
Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin -rahimahullah:
الحق منصور و إن قل أتباعه والباطل مخذول و لو كثر أتباعه
Kebenaran itu akan ditolong walaupun sedikit pengikutnya. Dan kebatilan itu akan dihinakan walaupun banyak pengikutnya. (Syarah al-Kafiyah asy- Syafiyah 1/178).
Sekarang tampaklah dengan jelas dan terang benderang. Siapa pembela kebenaran dan siapa pembela kebatilan. Siapa tentara Allah dan siapa tentara syetan. Siapa kelompok yang selamat dan siapa kelompok yang sesat.
Berkata Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah:
الحق منصور وممتحنٌ فلا تعجب فهذي سنة الرحمن وبذاك يظهر حزبه من حزبه ولأجل ذاك الناس طائفتان
Kebenaran (al-haq) itu akan senantiasa mendapatkan pertolongan, namun juga penuh dengan rintangan
Maka engkau tidak perlu heran, karena semua itu sudah menjadi ketetapan Allah yang Maha pengasih
Dengan itulah, akan nampak jelas mana tentera Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan mana musuhnya
Dan dengan itu pula, manusia terpisah menjadi dua kelompok (antara yang selamat dan yang tersesat). Syair An Nuniyah (1/17)
Yang kita lakukan sekarang melihat kondisi seperti ini adalah bersabar dan menahan diri. Jangan membela kebenaran dengan cara-cara yang batil
Bersabar dan tingkatkan kesabaran dalam menegakkan kebenaran, pertolongan Allah pasti dan sungguh pasti akan datang. Dan musuh-musuh dakwah yang haq akan meleleh dan lenyap.
Berkata Asy-Syaikh Muqbil bin Hady rahimahullah :
وأنا متأكد لو قام أهل السنة بالدعوة إلى الله، لذابت كل هذه الحزبيات، لأنها مبنية على التلبيس وعلى الخداع.
"Saya yakin seandainya Ahlus Sunnah bangkit mendakwahkan agama Allah, niscaya semua hizbiyyah (fanatisme kelompok atau golongan) akan meleleh lenyap, karena hizbiyyah dibangun di atas talbis (tindakan mencampur adukkan kebenaran dan kebathilan) serta penipuan."Qam’ul Mu’anid, hlm. 392.
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Seorang muslim yang masih ada ghirah keislamannya mungkin merasa sesak dada, geram dan marah melihat kenyataan yang ada. Dimana kebatilan yang sudah jelas batilnya selalu dibela dan mendapat kemenangan.
Tidak, sekali-kali tidak wahai kaum muslimin, kebenaran pasti menang, selama hati kokoh di atas kebenaran.
Imam Ahmad rahimahullah ditanya pada zaman fitnah:
ألم تر كيف انتصر الباطل على الحق؟؟ فقال أحمد: "كلا، مادامت القلوب ثابتةً فالحق هو المنتصر".
(المدخل ٣٠٠/١)
Apakah engkau tidak melihat bagaimana kebathilan itu telah memperoleh kemenangan atas alhaq ? Berkatalah al-Imam Ahmad : sekali-kali tidak, selama hati itu kokoh diatas alhaq, maka alhaq itulah yang akan menang. [Al-Mudkhil 1/300].
Yang terpenting bagi kita jangan putus asa dalam menegakkan kebenaran ditengah banyaknya musuh yang menentang kebenaran, karena kebenaran itu pasti akan ditolong.
Berkata Muhammad Shalih Al-Utsaimin rahimahullah :
"علينا أن لا نيأس لكثرة الأعداء وقوة من يقاوم الحق فإن الحق منصور ممتحن" [شرح كشف الشبهات ص 64-65]
Wajib bagi kita untuk tidak putus asa, karena banyaknya musuh dan kekuatan orang yang menentang kebenaran, karena sesungguhnya kebenaran itu akan ditolong dan akan menang. (Syarh Kasyfusy Syubuhat, hal 64-65).
Ketahuilah, kebenaran itu banyak musuhnya. Sudah sunnatullah, para Nabi saja banyak musuhnya. Termasuk Nabi shallallahu alaihi wa sallam, padahal beliau adalah orang yang paling baik akhlaknya, paling hikmah dalam berdakwah, paling lembut dan santun dalam mengajak orang, paling berilmu, tetap saja ada musuhnya.
Allah Ta'ala berfirman :
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوّاً شَيَاطِينَ الأِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوراً (سورة الأنعام: 112)
"Dan demikianlah Kami jadikan untuk setiap nabi musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan." (QS Al An’am: 112.
Musuh-musuhnya menggelari dengan gelar-gelar yang buruk. Mereka katakan Muhammad itu orang gila, tukang sihir, pemecah belah umat dan lain sebagainya. Bahkan bukan hanya sekedar ucapan, Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para pengikutnya diteror, diintimidasi, disiksa, dilempari batu dan bentuk-bentuk kezaliman lainnya.
Lihatlah mereka, walaupun banyak pengikutnya, Allah hinakan mereka, yang menghinakan islam, yang menghinakan orang yang menerapkan islam secara kaffah, yang menghinakan orang yang mengamalkan sunnah, yang menghinakan kalimat tauhid, seluruh penjuru mencaci makinnya, seluruh pelosok melaknatnya dan disetiap lorong-lorong kampung mencelanya.
Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin -rahimahullah:
الحق منصور و إن قل أتباعه والباطل مخذول و لو كثر أتباعه
Kebenaran itu akan ditolong walaupun sedikit pengikutnya. Dan kebatilan itu akan dihinakan walaupun banyak pengikutnya. (Syarah al-Kafiyah asy- Syafiyah 1/178).
Sekarang tampaklah dengan jelas dan terang benderang. Siapa pembela kebenaran dan siapa pembela kebatilan. Siapa tentara Allah dan siapa tentara syetan. Siapa kelompok yang selamat dan siapa kelompok yang sesat.
Berkata Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah:
الحق منصور وممتحنٌ فلا تعجب فهذي سنة الرحمن وبذاك يظهر حزبه من حزبه ولأجل ذاك الناس طائفتان
Kebenaran (al-haq) itu akan senantiasa mendapatkan pertolongan, namun juga penuh dengan rintangan
Maka engkau tidak perlu heran, karena semua itu sudah menjadi ketetapan Allah yang Maha pengasih
Dengan itulah, akan nampak jelas mana tentera Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan mana musuhnya
Dan dengan itu pula, manusia terpisah menjadi dua kelompok (antara yang selamat dan yang tersesat). Syair An Nuniyah (1/17)
Yang kita lakukan sekarang melihat kondisi seperti ini adalah bersabar dan menahan diri. Jangan membela kebenaran dengan cara-cara yang batil
Bersabar dan tingkatkan kesabaran dalam menegakkan kebenaran, pertolongan Allah pasti dan sungguh pasti akan datang. Dan musuh-musuh dakwah yang haq akan meleleh dan lenyap.
Berkata Asy-Syaikh Muqbil bin Hady rahimahullah :
وأنا متأكد لو قام أهل السنة بالدعوة إلى الله، لذابت كل هذه الحزبيات، لأنها مبنية على التلبيس وعلى الخداع.
"Saya yakin seandainya Ahlus Sunnah bangkit mendakwahkan agama Allah, niscaya semua hizbiyyah (fanatisme kelompok atau golongan) akan meleleh lenyap, karena hizbiyyah dibangun di atas talbis (tindakan mencampur adukkan kebenaran dan kebathilan) serta penipuan."Qam’ul Mu’anid, hlm. 392.
Komentar
Posting Komentar