Orang Yang Cacat Tauhidnya
ORANG YANG CACAT TAUHIDNYA
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Orang yang tauhid dan akidahnya bersih dan murni dari kesyirikan, bisa cacat keimanannya apabila thaharahnya tidak diperhatikan dan tidak benar. Bahkan imannya tidak menggapai kesempurnaan. Kenapa demikian ? Karena thaharah adalah separuh dari iman.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيمَانِ. (رواه مسلم).
“Thaharah itu (kebersihan atau kesucian) adalah separuh dari iman.” (HR. Muslim).
Penulis sering menyaksikan, ada orang yang bicara tauhidnya mantap dan lantang, akan tetapi masalah kencing anaknya saja tidak peduli. Kencing anaknya tercecer di lantai, menyentuh kain dan badannya dan lain sebagainya, dia tidak bersegera membersihkannya. Lantas dia pun pergi mendirikan shalat. Padahal shalatnya tidak diterima jika ada najis di badan, kain atau tempat shalatnya, walaupun tauhid akidahnya lurus dan murni.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
لاَ يَقْبَلُ اللَّهُ صَلاَةً إِلاَّ بِطُهُورٍ. (رواه النسائي و ابن ماجة و ابن حبان - قال الشيخ الألباني : صحيح).
"Allah tidak menerima shalat kecuali dengan thaharah".(HR. An Nasai, Ibnu Majah dan Ibnu Hiban. Berkata Syeikh Al Albani : Hadist Shahih).
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لا يقبل الله صلاة بغير طهور ولا صدقة من غلول
“Allah tidak menerima shalat seseorang tanpa bersuci dan tidak menerima sedekah dari hasil ghulul (mengambil hasil ghonimah dengan sembunyi-sembunyi). (HR. Muslim).
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
لاَ يَقْبَلُ الله صَلاَة امرِءٍ مُحْدِثٍ حَتَّى يَتَوَضَأ
,"Allah tidak menerima shalat seorang kamu bila berhadats sampai dia berwudhu`"(HR. Bukhari dan Muslim).
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لا تقبل صلاة احدكم اذا احدث حتّى يتوضّا
“Tidak akan diterima shalat salah seorang dari kalian apabila ia berhadats, hingga ia berwudhu.” (HR. Muslim).
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مفتاح الصلاة الطهور وتحريمها التكبير وتحليلها التسليم
“Kunci shalat adalah bersuci, tahrim (pembuka)nya adalah takbir dan tahlil (penutup)nya adalah salam.” (HR. Tirmidzi dan Abu Daud. Berkata Syeikh Al Albani : Hadist Hasan li ghairihi).
Untuk itu, janganlah meremehkan belajar thaharah, karena thaharah merupakan separuh iman dan belajar juga bahasan lain dalam ilmu fiqh agar ibadah kita sesuai dengan apa yang diajarkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Orang yang tauhid dan akidahnya bersih dan murni dari kesyirikan, bisa cacat keimanannya apabila thaharahnya tidak diperhatikan dan tidak benar. Bahkan imannya tidak menggapai kesempurnaan. Kenapa demikian ? Karena thaharah adalah separuh dari iman.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيمَانِ. (رواه مسلم).
“Thaharah itu (kebersihan atau kesucian) adalah separuh dari iman.” (HR. Muslim).
Penulis sering menyaksikan, ada orang yang bicara tauhidnya mantap dan lantang, akan tetapi masalah kencing anaknya saja tidak peduli. Kencing anaknya tercecer di lantai, menyentuh kain dan badannya dan lain sebagainya, dia tidak bersegera membersihkannya. Lantas dia pun pergi mendirikan shalat. Padahal shalatnya tidak diterima jika ada najis di badan, kain atau tempat shalatnya, walaupun tauhid akidahnya lurus dan murni.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
لاَ يَقْبَلُ اللَّهُ صَلاَةً إِلاَّ بِطُهُورٍ. (رواه النسائي و ابن ماجة و ابن حبان - قال الشيخ الألباني : صحيح).
"Allah tidak menerima shalat kecuali dengan thaharah".(HR. An Nasai, Ibnu Majah dan Ibnu Hiban. Berkata Syeikh Al Albani : Hadist Shahih).
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لا يقبل الله صلاة بغير طهور ولا صدقة من غلول
“Allah tidak menerima shalat seseorang tanpa bersuci dan tidak menerima sedekah dari hasil ghulul (mengambil hasil ghonimah dengan sembunyi-sembunyi). (HR. Muslim).
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
لاَ يَقْبَلُ الله صَلاَة امرِءٍ مُحْدِثٍ حَتَّى يَتَوَضَأ
,"Allah tidak menerima shalat seorang kamu bila berhadats sampai dia berwudhu`"(HR. Bukhari dan Muslim).
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لا تقبل صلاة احدكم اذا احدث حتّى يتوضّا
“Tidak akan diterima shalat salah seorang dari kalian apabila ia berhadats, hingga ia berwudhu.” (HR. Muslim).
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مفتاح الصلاة الطهور وتحريمها التكبير وتحليلها التسليم
“Kunci shalat adalah bersuci, tahrim (pembuka)nya adalah takbir dan tahlil (penutup)nya adalah salam.” (HR. Tirmidzi dan Abu Daud. Berkata Syeikh Al Albani : Hadist Hasan li ghairihi).
Untuk itu, janganlah meremehkan belajar thaharah, karena thaharah merupakan separuh iman dan belajar juga bahasan lain dalam ilmu fiqh agar ibadah kita sesuai dengan apa yang diajarkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Komentar
Posting Komentar