Berpecah Tiada Henti

BERPECAH TIADA HENTI

Oleh : Abu Fadhel Majalengka

Diawal tahun 2007, penulis tiba di Ma'had Ihyaus Sunnah Degolan Kabupaten Sleman Yogyakarta. Ma'had salaf yang sudah ditinggalkan oleh santri-santrinya dan beberapa pengajarnya. Yang tersisa ketika itu hanya sekitar 20 orang santri.

Penulis diterima baik oleh Ustadz Jafar Umar Thalib pimpinan ma'had di rumahnya. Kamar tamu yang dipenuhi kitab-kitab para ulama, tanpa kursi dan hanya beralaskan karpet serta meja bundar yang menghiasi ruangan.

Beliau memberikan motivasi untuk bersungguh-sungguh belajar bahasa arab, karena kitab-kitab para ulama itu berbahasa arab. Kalau bisa berbahasa arab, kita akan berenang di samudera ilmu yang tanpa batas.

Masih ditahun yang sama, penulis mengunjungi Ma'had Ittibaus Sunnah Magetan pimpinan Ustadz Abu Hazim Muhsin. Seorang teman warga di mahad tersebut mengantar penulis ke rumahnya Ustadz Abu Hazim.

Kami mengobrol banyak hal, termasuk perkembangan dakwah salaf dan fenomena yang ada di dalamnya. Beliau ini alumni darul hadits Dammaj Yaman, selama hampir 10 tahun beliau tinggal dan belajar dengan Syeikh Muqbil dan Syeikh Yahya.

Di Kalimantan Timur, tepatnya di Jalan Projakal KM 5 Batu Ampar, Kecamatan Balikpapan Utara Kota Balikpapan, berdiri dengan megah Mahad Ibnul Qayyim yang digawangi Ustadz Asykari. Beliau juga termasuk salah satu murid Syekh Muqbil. Penulis mengunjungi Mahad tersebut pertama kali tahun 1998 dan terakhir antara tahun 2011 sampai 2012.

Sekitar 2013 - 2016 penulis rutin mengunjungi mahad as sunnah di Bajirupa Makassar untuk menghadiri daurah para syekh. Mahad ini diasuh oleh Ustadz Dzulkarnain Sunusi, murid Syekh Muqbil, Syeikh Sholeh Fauzan dan yang lainnya.

Beberapa mahad yang penulis kunjungani, ini merupakan markas-markas pusat pecahan dari Laskar Jihad. Namun sayang penulis tidak sempat mengunjungi Mahad as Salafi Jember, yang dikomandoi oleh Ustadz Luqman Ba'abduh.

Markas yang pertama, adalah yang di Magetan, mereka berafiliasi ke Syekh Yahya, mereka digelari Hajuri oleh Luqmaniyyun.

Kedua, yang bermarkas di Makassar, mereka digelari MLM (La’aab  (main – main), Mutalawwin (warna – warni), Makir (ahli makar), oleh Luqmaniyyun, mereka berafiliasi ke Syekh Abdurrahman Mar'i, Syekh Abdullah Mar'i, Syekh Utsman dan lain-lain.

Ketiga, yang bermarkas di Balikpapan, mereka digelari Sha'afiqah (orang-orang yang tidak ada pada mereka modal dalam segala perkara, dan dalam masalah ilmu mereka tidak memiliki apa-apa, dan dalam masalah dunia, dirham dan dinar mereka tidak memiliki apa-apa), awalnya gelar ini disematkan ke pengikut luqmani, oleh Syeikh DR. Muhammad Bin Hadi dan Ustadz Askari dkk, namun luqmani kembali berbalik menggelari SHA’AFIQAH kepada mereka.

Dari awal bubarnya Laskar Jihad, sampai sekarang mereka sudah terpecah menjadi 5 kelompok. Kelompok Jafari, Luqmani, Hajuri, MLM dan Sha'afiqah.

Diantara mereka saling mentahdzir dan saling menyesatkan. Ustadz-ustadznya sama-sama menghalangi jamaah pengikutnya untuk menghadiri majlis  yang bukan dari ustadz kelompoknya.

Kita tunggu perkembangan berikutnya. Apakah kembali ada  pecahan baru.

Nasihat indah dari Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah, bahwa persatuan itu rahmat dan yang suka berpecah adalah ciri ahlul bid'ah. Sedangkan ciri ahlussunnah adalah bersatu.

Berkata Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah :

وإذا تفرق القوم فسدوا وهلكوا،. وإذا اجتمعوا صلحوا وملكوا، فإن الجماعة رحمة والفرقة عذاب. مجموع الفتاوي ٣/٤٢١

Dan apabila suatu kaum berpecah belah, maka mereka akan binasa dan celaka dan apabila mereka bersatu, mereka akan baik dan akan berkuasa, maka sesungguhnya persatuan itu rahmat dan perpecahan itu adzab. (Majmu' Al Fatawa 3/421).

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah :

والبدعة مقرونة با لفرقة كما أن السنة مقرونة با لجماعة فيقال : أهل السنة والجماعة كما يقال أهل البدعة والفرقة .

"BID'AH itu bergandengan dengan perpecahan sebagaimana AS-SUNNAH itu bergandengan dengan jamaah, sehingga mereka dikatakan AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH, sedangkan AHLUL BID'AH digelari pula sebagai ahlul furqah (perpecahan).” (al-Istiqamah, 1/42).

Berkata Syaikh Abdullah alBukhori hafidzohullôh :

ﻣـﻦ ﻣﻌﺎﻟـﻢ ﻭﺳﻤـﺎﺕ ﻫـﺬﺍ ﺍﻟﻤﻨﻬـﺞ ﺃﻭ ﻫـﺬﻩ ﺍﻟﺪﻋـﻮﺓ ﺍﻟﺴﻠﻔﻴـﺔ :
1- ﺗﺤﻘﻴـﻖ ﺍﻟﻌﺒﻮﺩﻳـﺔ ﻟﻠﻪ ﺟل ﻭﻋـﻼ
2- ﺗﺤﻘﻴـﻖ ﺗﺠﺮﻳـﺪ ﺍﻹﺗﺒـﺎﻉ ﻟﺮﺳـﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﷺ
3- ﻟـﺰﻭﻡ ﻓﻬـﻢ ﺍﻟﺴﻠـﻒ ﺍﻟﺼﺎﻟـﺢ ﺭﺿـﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬـﻢ لﻷدلـة ﺍﻟﺸﺮﻋﻴـﺔ، ﻭﻋـﺪﻡ ﺍﻟﺨـﺮﻭﺝ ﻋـﻦ ﺫﻟـﻚ
4- ﺍﻟﺤـﺬﺭ ﻭﺍﻟﺘﺤﺬﻳـﺮ ﻣـﻦ ﺍﻟﺒﺪﻋــﺔ ﻭﺍﻟﻤﺒﺘﺪﻋــﺔ
5- ﺍﻟﻮﺳﻄﻴـﺔ ﺑﻴـﻦ ﺍﻟﻐﻠــﻮ ﻭﺍﻟﺠﻔــﺎﺀ
6- ﺍﻟﺜﺒـﺎﺕ ﻋﻠـﻰ ﺍﻟﺤـــﻖ
7- ﺍﻟﺤـﺮﺹ ﻋﻠـﻰ ﺍﻻﺟﺘﻤــﺎﻉ
8- ﻧﺒـﺬ ﺍﻟﻔﺮﻗــﺔ ﻭﺍﻻﺧﺘــﻼﻑ
9- ﺍﻟﺤـﺮﺹ ﻋﻠـﻰ ﺗﺤﺼﻴـﻞ ﺍﻟﻌﻠـﻢ ﺍﻟﻨﺎﻓـﻊ، ﻭﻧﺸـﺮﻩ ﺑﻴـﻦ ﺍﻟﻨـﺎﺱ ﻭﺩﻋﻮﺗﻬـﻢ ﺇﻟﻴـﻪ ﻣـﻊ ﺍﻟﺼﺒـﺮ ﻋﻠـﻰ ﺍﻷﺫﻯ ﻓﻴـﻪ
10- ﺍﻟﻌﻤـﻞ ﺑﺎﻟﻌﻠـﻢ

[ ﺭﺳﺎﻟـﺔ ﻣـﺎ ﻫـﻲ ﺍﻟﺴﻠﻔﻴــــﺔ ﺻ ٥٠ - ٥١]

"Di antara pokok dan ciri khas manhaj dakwah salaf adalah :
1. Melaksanakan ibadah kepada Allah
2. Melaksanakan ittoba' (mengikuti) kzpada rosulullah
3. Bersikukuh menetapi pemahaman para salafussholih dalam berdalil (beragama) dan tidak keluar dari mereka.
4. Berhati-hati dan menjauhi bid'ah dan tokoh bid'ah
5. Bersikap pertengahan, tidak ghuluw (berlebih²an) tidak pula jafa (meremehkan)
6. Menetapi al-Haq (kebenaran)
7. Bersikeras untuk menciptakan persatuan
8. Tidak suka berselisih dan berkelompok² (tafarruq)
9. Bersemangat untuk memperoleh ilmu yang naafi' (bermanfaat)
10. Beramal dengan dasar ilmu

(Risalah Ma Hiya As Salafiyyah Hal 50 - 51).

Nasehat ulama salafi ahlussunnah kepada ahlussunnah untuk berlemah lembut diantara mereka dan menjaga persatuan.

Berkata Imam Al-Allamah Rabi’ bin Hadi al-Madkhali hafidzahulllohu Ta'ala.

الحمد لله و الصلاة و السلام على رسول الله ، أما بعد : فإني أوجه نصيحتي هذه إلى السلفيين في كل مكان و في كل زمان أوجه لهم هذه النصيحة : أن يتقوا الله عز وجل و يتمسكوا بكتاب الله وسنة رسول الله صلى الله عليه و سلم ، و يسيروا على منهج السلف في كل تصرفاتهم ، و أن يتآخوا بينهم و أن يتلاحموا و أن يكونوا كالجسد الواحد إذا اشتكى منه عضو تداعى له سائر الجسد بالسهر و الحمى .و أن لا يسمعوا لأي أحد يفرق بينهم كائنا من كان .اهـ. . ( “كلمة يوم الأربعاء 25 ربيع الأول 1439”)

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam atas Rasulullah. Amma ba'du.

Sungguh aku menujukan nasihatku ini kepada seluruh Salafiyyin di setiap waktu dan setiap tempat. Aku tujukan pada mereka nasihatku ini:

Agar mereka bertakwa kepada Allah dan berpegang teguh dengan kitab Allah dan Sunnah RasulNya.

Agar mereka berjalan sesuai dengan Manhaj Salaf dalam setiap tindak tanduk mereka.

Agar mereka saling bersaudara, saling bersatu, agar mereka menjadi seperti tubuh yang satu jika sebahagiannya sakit, maka yang lain ikut merasakan tidak tidur dan demam.

Agar mereka tidak mendengarkan siapapun yang memecah belah di antara mereka.Rabu, 25 Rabi’ul Awwal 1439H. Majmu'ah Thariqus Salaf.

Agar persatuan ini terbangun dengan baik, maka hendaklah antar salafiyyun bersikap lemah lembut, santun dan saling menyayangi sebagaimana saudara sendiri. Hindari sikap keras dalam mentahdzir diantara salafiyyun sebagaimana kerasnya mentahdzir ahlul bid'ah.

Berkata Syekh Hadi Madkhali hafidzahullloh;

يا إخوة، لما نرى النيران تشتعل؛ أنتركها تزيد اشتعالاً ؟!
أم نأتي بهذه الأمور التي ستطفئ تلكم الحرائق؟!
فأنا اضطرت - وهذا واجبي - وأنا أقولها من قبل اليوم، لكن ركزت عليها لما رأينا هذا العداء، ورأينا هذا البلاء؛ أقول!  عليكم بالرفق، عليكم باللين، عليكم بالتآخي، عليكم بالتراحم،

فإن هذه الشدة موجهة إلى أهل السنة أنفسهم، إذ قد تركوا أهل البدع،. واتجهوا إلى أهل السنة بهذه الشدة المهلكة، وتخللها طعن وأحكام باطلة ظالمة،
فإياكم ثم إياكم أن تسلكوا هذا المسلك الذي يهلككم، ويهلك الدعوة السلفية ويهلك أهلها... ".

المصدر: كتاب جهود الشيخ ربيع بن هادي المدخلي في محابة الغلو في التبديع،. صفحة رقم ( ١٣،١٤ )

Ya Ikhwah,  "Jika kita melihat api menyala nyala terus apa kita biarkan api tersebut bertambah menyala atau kita lakukan sesuatu yg bisa memadamkannya dan mematikan kobarannya?

Aku terpaksa mengatakan ini dan ini kewajibanku, aku katakan sejak hari ini dan seterusnya namun aku pusatkan perhatianku atas perkara ini di karenakan kami melihat penyakit berbahya ini (menghinggapi dakwah ini) dan bala yaitu musibah ini. Aku katakan kepada kalian:

Hendaknya kalian bersikap Rifq (lemah lembut ), hendaknya kalian bersikap lyin (santun), hendaknya kalian bersaudara karena Allah dan hendaknya kalian saling menyayangi

Karena sikap keras ini sudah mengarah kepada ahlussunnah itu sendiri, yaitu sesama mereka, bukan lagi kepada ahlul bid'ah, mereka justru meninggalkan ahlul bid'ah  dalam sikap keras sebagaiman yang di lakukan oleh ulama salaf.

Namun mereka arahkan sikap keras yang membinasakan ini kepada ahlus sunnah itu sendiri, sesama mereka ahlus sunnah, dan mereka melakukan tindakan dan perbuatan yang ngawur, mencela dan mengumpat yang tidak habis-habisnya serta hukum yang dzolim lagi bathil ( hazr dan tahzir yang serampangan tidak berdasarkan dhawabit dan kaidah ilmu yg di pakai oleh ulama salaf terdahulu).

Jauhilah oleh kalian wahai saudaraku, jauhilah oleh kalian menempuh cara seperti ini  yaitu cara yang membinasakan kalian sendiri dan membinasakan (menghancurkan) da'wah salafiyah yang mulia ini juga menghancurkan para pengikut dan jama'ahnya. (Kitbul Zuhud 13,14).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?