ROFIDHOH PALING MEMUSUHI SALAFI
ROFIDHOH PALING MEMUSUHI SALAFI
Kaum yang sangat memusuhi para wali-wali Allah setelah para nabi dari kalangan para shahabat muhajirin dan anshor dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik (salafi ahlussunnah) adalah orang-orang rafidhah.
Kalau mereka banyak, mereka tampakkan jati dirinya, kalau mereka sedikit, mereka menyusup ke dalam kekuasaan, partai politik, organisasi masyarakat dan media (baik online maupun ofline). Mereka gunakan sebagai tunggangan untuk memusuhi ahlussunnah. Mereka giring kekuasaan, partai politik, ormas dan media untuk memusuhi, merintangi dan menghalangi dai-dai ahlussunnah dan gerakan dakwahnya.
Dan sebaliknya, mereka mencintai, menolong dan membantu orang-orang kafir dan kelompok-kelompok menyimpang. Mereka pasang badan untuk menjaga dan membela mereka.
Syekhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah ditanya tentang Rofidhoh ?
Mereka adalah ahlul ahwa' yang paling jahil dan paling dholim. Mereka memusuhi para wali-wali Allah setelah para nabi dari kalangan para shahabat muhajirin dan anshor dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.
ويوالون الكفار والمنافقين من اليهود والنصارى والمشركين وأصناف الملحدين ، كالنصيرية والإسماعيلية، وغيرهم من الضالين . ص 20 جـ (1)
Beliau mengatakan,
هم أعظم ذوي الأهواء جهلاً وظلماً ، يعادون خيار أولياء الله تعالى، من بعد النبيين ، من السابقين الأولين من المهاجرين والأنصار والذين اتبعوهم بإحسان – رضي الله عنهم ورضوا عنه –
Mereka adalah ahlul ahwa' yang paling jahil dan paling dholim. Mereka memusuhi para wali-wali Allah setelah para nabi dari kalangan para shahabat muhajirin dan anshor dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.
ويوالون الكفار والمنافقين من اليهود والنصارى والمشركين وأصناف الملحدين ، كالنصيرية والإسماعيلية، وغيرهم من الضالين . ص 20 جـ (1)
Dan mereka mencintai orang-orang kafir dan kaum munafikin dari kalangan orang-orang Yahudi, Nashoro dan kaum musyrikin serta orang-orang mulhid seperti Nushoiriyyah dan Isma'iliyyah dan selain mereka dari kalangan orang-orang yang sesat. (Minhajus Sunnah jilid 1 hal.20). Sumber : https://al-maktaba.org/book/31888/13515
AFM
Komentar
Posting Komentar