SEPERTI TIDAK ADA
SEPERTI TIDAK ADA
Banyak diantara para suami atau para ayah, keberadaannya di rumah seperti tidak ada. Anak isterinya tidak melaksanakan ketaatan, seperti shalat, puasa, membaca alquran dan lainnya, diam saja, tidak memerintahkan dan membimbingnya. Begitu pula ketika anak isterinya berbuat kejelekan, kejahatan, kerusakan atau maksiat, tidak dilarang dan tidak dicegah.
Berkata Syaikh Utsaimin rahimahullah,
لا يكن أحدكم بين أهله كالمفقود
لا يأمرهم بالخير والرشاد،
ولا ينهاهم عن الشر والفساد
Mereka tidak memerintahkan kebaikan dan kebenaran,
الساكت عن الحق شيطان أخرس, والمتكلم بالباطل شيطان ناطق
"Orang yang diam dari kebenaran, dialah setan yang bisu. Sedangkan, orang berbicara dengan kebatilan, maka dialah setan yang berbicara." (Sittu Durar Min Ushuli Ahlil Atsar, hal. 109).
Berkata Ibnu Qoyyim rahimahullah, berkata Abu 'Ali Ad-Daqqaaq rahimahullah :
المتكلم بالباطل شيطان ناطق و الساكت عن الحق شيطان أخرس
Orang yang berbicara dengan kebatilan adalah syaithan yang berbicara, sedangkan orang yang diam dari kebenaran adalah syaithan yang bisu. (Ibnul Qayyim di dalam Ad-Daa' wad Dawaa', hlm. 155).
Janganlah salah seorang diantara kalian menjadi ditengah-tengah keluarganya seperti tidak ada,
Mereka tidak memerintahkan kebaikan dan kebenaran,
Dan mereka tidak mencegah dari kejelekan (kejahatan) dan kerusakan. (Adh-Dhiya al-Lami’ 156).
Suami atau seorang ayah yang membiarkan kemungkaran terjadi dan hanya diam saja, tidak memperingatkan dan tidak mencegahnya, itu seperti syetan bisu.
Berkata Abu Ali Ad-Daqaq rahimahullah,
Berkata Abu Ali Ad-Daqaq rahimahullah,
الساكت عن الحق شيطان أخرس, والمتكلم بالباطل شيطان ناطق
"Orang yang diam dari kebenaran, dialah setan yang bisu. Sedangkan, orang berbicara dengan kebatilan, maka dialah setan yang berbicara." (Sittu Durar Min Ushuli Ahlil Atsar, hal. 109).
Berkata Ibnu Qoyyim rahimahullah, berkata Abu 'Ali Ad-Daqqaaq rahimahullah :
المتكلم بالباطل شيطان ناطق و الساكت عن الحق شيطان أخرس
Orang yang berbicara dengan kebatilan adalah syaithan yang berbicara, sedangkan orang yang diam dari kebenaran adalah syaithan yang bisu. (Ibnul Qayyim di dalam Ad-Daa' wad Dawaa', hlm. 155).
AFM
Copas dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar