KARYAWAN PABRIK KHAMER

KARYAWAN PABRIK KHAMER 


Seseorang menjual minuman atau makanan yang halal, keliling kampung pakai motor, sepeda atau jalan kaki, itu lebih baik dan lebih mulia daripada kerja digedung yang mewah, namun di dalamnya penuh dengan sesuatu yang haram, jual khamer misalkan. 

Karena sesungguhnya sesuatu yang diharamkan memakan atau meminumnya, maka haram pula menjualnya. 

Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

إِنَّ الَّذِي حَرَّمَ شُرْبَهَا حَرَّمَ بَيْعَهَا". فَأَمَرَ بِهَا فَأُفْرِغَتْ فِي الْبَطْحَاءِ

Sesungguhnya sesuatu yang diharamkan meminumnya diharamkan pula memperjual belikannya. Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam memerintahkan agar khamer itu ditumpahkan, kemudian ditumpahkan di Batha. (Riwayat Ahmad).

Dan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda :

إِنَّهَا قَدْ حُرِّمَتْ بَعْدَكَ". قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَأَبِيعُهَا وَأَنْتَفِعُ بِثَمَنِهَا؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "لَعَنَ اللَّهُ الْيَهُودَ، حَرُمَ عَلَيْهِمْ شُحُوم الْبَقَرِ وَالْغَنَمِ، فَأَذَابُوهُ، وَبَاعُوهُ، وَاللَّهُ حَرّم الْخَمْرَ وَثَمَنَهَا".

Sesungguhnya khamer telah diharamkan sesudahmu." Tamim Ad-Dari mengatakan, "Wahai Rasulullah, kalau begitu aku akan menjualnya dan memanfaatkan hasil jualannya." Maka Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: Semoga Allah melaknat orang-orang Yahudi. Telah diharamkan atas mereka lemak sapi dan kambing, maka mereka mencairkannya, lalu menjualnya. Allah telah mengharamkan khamer dan hasil jualannya. (Riwayat Muslim). 

Bagaimana dengan para pegawainya, pelayanannya dan semua yang terlibat di dalam pengedaran khamer, termasuk yang memberikan izin? 

Ulama mengatakan, semua terlibat dalam perbuatan haram, karena termasuk tolong menolong dalam perbuatan dosa. Bahkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melaknatnya. 

Berkata Anas radhiyallahu anhu, 

لَعَنَ رَسُوْلُ اللهِ ص فِى اْلخَمْرِ عَشْرَةً: عَاصِرَهَا وَ مُعْتَصِرَهَا وَ شَارِبَهَا وَ حَامِلَهَا وَ اْلمَحْمُوْلَةَ اِلَيْهِ وَ سَاقِيَهَا وَ بَائِعَهَا وَ آكِلَ ثَمَنِهَا وَ اْلمُشْتَرِيَ لَهَا وَ اْلمُشْتَرَاةَ لَهُ. 

"Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melaknat tentang khamer sepuluh golongan : 1. yang memerasnya, 2. pemiliknya (produsennya), 3. yang meminumnya, 4. yang membawanya (pengedar), 5. yang minta diantarinya, 6. yang menuangkannya, 7. yang menjualnya, 8. yang makan harganya, 9. yang membelinya, 10. yang minta dibelikannya". [HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah]. 

Berkata Ibnu Umar radhiyallahu anhu, 

لُعِنَتِ اْلخَمْرَةُ عَلَى عَشْرَةِ وُجُوْهٍ: لُعِنَتِ اْلخَمْرَةُ بِعَيْنِهَا وَ شَارِبِهَا وَ سَاقِيَهَا وَ بَائِعِهَا وَ مُبْتَاعِهَا وَ عَاصِرِهَا وَ مُعْتَصِرِهَا وَ حَامِلِهَا وَ اْلمَحْمُوْلَةِ اِلَيْهِ وَ آكِلِ ثَمَنِهَا. 

"Telah dilaknat khamer atas sepuluh hal : 1. khamer itu sendiri, 2. peminumnya, 3. yang menuangkannya, 4. penjualnya, 5. pembelinya, 6. yang memerasnya, 7. pemilik (produsennya), 8. yang membawanya, 9. yang minta diantarinya, 10. yang memakan harganya". (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). 

Al Lajnah Ad Daimah (MUInya Saudi) ditanya, 

ما حكم المسلم المستخدم في مصانع لا يصنع فيها إلا عصير الخمر والمسكرات؟

Apa hukum seorang muslim yang bekerja di pabrik khamr dan berbagai hal yang memabukkan?

Lajnah Daimah menjawab, 

الخمر وسائر المسكرات محرمة، وتأسيس المصانع لها والخدمة فيها كل ذلك حرام؛ لما روى ابن عباس رضي الله عنهما قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول:  أتاني جبريل عليه السلام فقال: يا محمد: إن الله عز وجل لعن الخمر وعاصرها وشاربها وحاملها والمحمولة إليه وبائعها ومبتاعها وساقيها  أخرجه الهيثمي في (مجمع الزوائد)، وقال: رواه أحمد والطبراني ورجاله ثقات، ورواه أبو داود والحاكم ، وفيه زيادة: " ومعتصرها "، 

Khamr dan berbagai hal yang memabukkan adalah benda yang haram dikomsumsi. Membangun pabrik dan bekerja di pabrik tersebut hukumnya haram.

Dari Ibnu Abbas, aku mendengar Rasulullah bercerita bahwa Jibril berkata kepadanya, “Ya Muhammad, sesungguhnya Allah itu melaknat khamr, pemeras khamr (baca: pegawai pabrik khamr), peminumnya, pembawanya, pemesan minuman khamr, penjual, pembeli, dan orang yang menuangkannya.” (Hadis ini dibawakan oleh Al Haitsami dalam Majmauz Zawaid dan beliau mengatakan “Diriwayatkan oleh Ahmad dan Thabrani. Para perawinya adalah para perawi yang tsiqoh. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Abu Daud dan al Hakim dengan tambahan ‘orang yang memerintahkan untuk memproduksi khamr’).

فهذا الشخص المستخدم في المصانع التي تصنع فيها الخمور، لا يجوز له البقاء فيها؛ لهذا الحديث الذي سبق، وهو دال على أنه ملعون، ولأنه من التعاون على الإثم والعدوان، وقد قال تعالى:  وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُوا عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ... 

Orang yang bekerja di pabrik khamr tidaklah diperbolehkan untuk bertahan di sana mengingat hadis di atas yang menunjukkan bahwa orang yang bekerja di pabrik khamr adalah orang yang terlaknat. Alasan lainnya adalah karena hal tersebut tergolong tolong-menolong dalam dosa dan pelanggaran.

“Kalian tolong-menolonglah dalam kebaikan dan takwa dan janganlah kalian tolong menolong dalam dosa dan pelanggaran.” (QS. Al Maidah: 2)..... (Fatawa Lajnah Daimah, juz: 14. Hal. 409-410). https://www.alifta.gov.sa/Ar/Magazine/Pages/issues.aspx?cultStr=ar&View=Page&PageID=1583&PageNo=1&BookID=2


AFM 

Copas dari berbagai sumber 


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?