MAKSIAT DAN TAAT
MAKSIAT DAN TAAT
Seseorang yang senantiasa bermaksiat, akan mendapatkan kehinaan di dunia maupun di akhirat. Sebaliknya orang yang senantiasa mentaati Allah dan RasulNya, akan mendapatkan kemuliaan. Ini sesuatu hal yang pasti.
Allah Ta'ala berfirman,
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعِزَّةَ فَلِلَّهِ الْعِزَّةُ جَمِيعًا
Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. (Surah Fathir: 10).
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah,
أي : من كان يحب أن يكون عزيزا في الدنيا والآخرة ، فليلزم طاعة الله ، فإنه يحصل له مقصوده; لأن الله مالك الدنيا والآخرة ، وله العزة جميعها
Yakni barang siapa yang menginginkan hidup mulia di dunia dan akhirat, hendaklah ia tetap taat kepada Allah. Maka sesungguhnya dengan ketaatan itu ia akan berhasil meraih apa yang didambakannya, karena sesungguhnya Allah adalah Raja dunia dan akhirat, dan milik-Nyalah semua kemuliaan. (Tafsir Ibnu Katsir).
Berkata Ibnu Qayyim rahimahullah,
أنّ المعصية تورث الذلَّ، ولابدّ؛ فإنّ العزّ كلّ العزّ في طاعة الله تعالى. قال تعالى: {مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعِزَّةَ فَلِلَّهِ الْعِزَّةُ جَمِيعًا} [فاطر: 10] أي: فليطلبها بطاعة الله، فإنّه لا يجدها إلا في طاعته
Sesungguhnya maksiat itu meninggalkan kehinaan, ini pasti. Maka sesungguhnya kemuliaan itu, semuanya dalam mentaati Allah Ta'ala.
Allah Ta'ala berfirman,
Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. (Fathir: 10).
Yakni hendaklah mencarinya dengan mentaati Allah. Maka sesungguhnya tidak akan mendapatinya kecuali dengan mentaatiNya. (Ad-daa wad Dawaa). Sumber : https://al-maktaba.org/book/33465/219
Ada sebagian orang mencari kemuliaan dengan melalui pintu-pintu kekuasaan. Seakan-akan kalau menjabat sebuah jabatan, mulialah derajatnya. Padahal kemuliaan itu hanya di dapat dalam mentaati Allah Ta'ala.
Berkata Ibnu Qoyyim rahimahullah:
وقال بعض السَّلف: النَّاس يطلبون العِزَّ بأبواب الملوك، ولا يجدونه إلَّا في طاعة الله
Dan berkata sebagian salaf : Manusia itu, mereka mencari KEMULIAAN melalui pintu-pintu KEKUASAAN dan tidak mereka mendapatkannya kecuali di dalam TAAT kepada ALLAH. (Ightsatul Lahfan 1/48).
AFM
Copas dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar