NASEHAT KEPADA PEMIMPIN
NASEHAT KEPADA PEMIMPIN
Masih seputar tentang AGAMA ITU NASEHAT. Diantaranya nasehat kepada para pemimpin. Bagaimana dan seperti apa nesehat kepada pemimpin? Perhatikan penjelasan dari ulama salaf ahlussunnah wal jamaah dibawah ini.
Berkata Tamim Ad Dari radhiyallahu ‘anhu,
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم (الدِّيْنُ النَّصِيحَة) قُلْنَا: لِمَنْ؟ قَالَ: (للهِ، وَلِكِتَابِهِ، ولِرَسُوْلِهِ، وَلأَئِمَّةِ المُسْلِمِيْنَ، وَعَامَّتِهِمْ).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: (Agama itu nasihat). Kami bertanya: ”Untuk siapa?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: (Untuk Allah, untuk kitab-Nya, untuk Rasul-Nya, untuk PEMIMPIN KAUM MUSLIMIN dan seluruh kaum muslimin).” (Riwayat Muslim).
Berkata Imam An Nawawi Rahimahullah:
وَأَمَّا النَّصِيحَة لِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ فَمُعَاوَنَتهمْ عَلَى الْحَقّ ، وَطَاعَتُهُمْ فِيهِ ، وَأَمْرُهُمْ بِهِ ، وَتَنْبِيههمْ وَتَذْكِيرهمْ بِرِفْقٍ وَلُطْفٍ ، وَإِعْلَامهمْ بِمَا غَفَلُوا عَنْهُ وَلَمْ يَبْلُغهُمْ مِنْ حُقُوق الْمُسْلِمِينَ ، وَتَرْك الْخُرُوج عَلَيْهِمْ ، وَتَأَلُّف قُلُوب النَّاس لِطَاعَتِهِمْ .
Dan adapun nasihat untuk para imam kaum muslimin adalah dengan membantu mereka di atas kebenaran, mentaati mereka (pada perkara yang benar), memerintahkan mereka dengan kebenaran, memperingatkan mereka dengan cara lemah lembut dan ramah, memberitahu mereka ketika mereka melalaikan hak kaum muslimin, tidak memberontak dan menyatukan hati kaum muslimin untuk mentaatinya.
قَالَ الْخَطَّابِيُّ رَحِمَهُ اللَّه : وَمِنْ النَّصِيحَة لَهُمْ الصَّلَاة خَلْفهمْ ، وَالْجِهَاد مَعَهُمْ ، وَأَدَاء الصَّدَقَات إِلَيْهِمْ ، وَتَرْك الْخُرُوج بِالسَّيْفِ عَلَيْهِمْ إِذَا ظَهَرَ مِنْهُمْ حَيْفٌ أَوْ سُوءُ عِشْرَة ، وَأَنْ لَا يُغَرُّوا بِالثَّنَاءِ الْكَاذِب عَلَيْهِمْ ، وَأَنْ يُدْعَى لَهُمْ بِالصَّلَاحِ .
Berkata Al Khathabi Rahimahullah,
Diantara nasihat bagi mereka adalah, shalat di belakang mereka, jihad bersama mereka, menunaikan zakat, tidak memberontak dan mengangkat senjata jika melihat ketidakadilan dan perilaku buruk pada mereka, tidak mempardayai mereka dengan pujian-pujian dusta dan mendoakan mereka dengan kebaikan
وَهَذَا كُلُّهُ عَلَى أَنَّ الْمُرَاد بِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ الْخُلَفَاء وَغَيْرهمْ مِمَّنْ يَقُوم بِأُمُورِ الْمُسْلِمِينَ مِنْ أَصْحَاب الْوِلَايَاتِ . وَهَذَا هُوَ الْمَشْهُور . وَحَكَاهُ أَيْضًا الْخَطَّابِيُّ . .
Dan semuanya ini, sesungguhnya yang dimaksud para imam kaum muslimin adalah para khalifah dan selain mereka yang mengurusan urusan kaum muslimin, dari kalangan para penguasa. Inilah yang masyhur. Ini juga dikatakan oleh Al Khathabi.
ثُمَّ قَالَ : وَقَدْ يُتَأَوَّل ذَلِكَ عَلَى الْأَئِمَّة الَّذِينَ هُمْ عُلَمَاء الدِّين ، وَأَنَّ مِنْ نَصِيحَتهمْ قَبُول مَا رَوَوْهُ ، وَتَقْلِيدهمْ فِي الْأَحْكَام ، وَإِحْسَان الظَّنِّ بِهِمْ
Kemudian dia berkata: kadang ada yang metakwil pemimpin di sini adalah para ulama agama dan bahwasanya diantara nasihat bagi mereka adalah dengan menerima pandangan mereka, mengikuti mereka dalam masalah hukum dan berbaik sangka kepada mereka. (Syarah Shahih Muslim). Sumber : https://carihadis.com/Syarh_Shahih_Muslim_Nawawi/144
AFM
Komentar
Posting Komentar