GANGGUAN MANUSIA MESTI ADA
GANGGUAN MANUSIA MESTI ADA
Dalam kehidupan ini, tidak lepas dari gangguan manusia. Sebaik apapun seseorang, mesti ada saja manusia lain yang rewel mulutnya dan gatal tangannya untuk mengganggunya. Wong Nabi shallallahu alaihi wa sallam saja yang memiliki sebaik-baik akhlak, tetap saja tidak terlepas rongrongan tangan usil manusia jahil. Untuk itu mesti bersabar dalam menghadapinya.
Allah Ta'ala berfirman,
وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً
Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). (Al-Anbiya: 35)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
ﺇﺫاً اﻟﻤﻘﺼﻮﺩ ﻫﻨﺎ ﺃﻧﻪ ﻻﺑﺪ ﻣﻦ اﻻﺑﺘﻼء ﺑﻤﺎ ﻳﺆﺫﻱ اﻟﻨﺎﺱ ؛ ﻻ ﺧﻼﺹ ﻷﺣﺪ ﻣﻤﺎ ﻳﺆﺫﻳﻪ ﺃﻟﺒﺘﻪ ؛ ﻭﻟﻬﺬا ﺫﻛﺮ اﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﻲ ﻏﻴﺮ ﻣﻮﺿﻊ ﺃﻧﻪ ﻻﺑﺪ ﺃﻥ ﻳﺒﺘﻠﻲ اﻟﻨﺎﺱ ، ﻭاﻻﺑﺘﻼء ﻳﻜﻮﻥ ﺑﺎﻟﺴﺮاء ﻭاﻟﻀﺮاء ، ولا بد أن يبتلي اﻹﻧﺴﺎﻥ ﺑﻤﺎ ﻳﺴﺮﻩ ﻭﻣﺎ ﻳﺴﻮﺅﻩ ﻓﻬﻮ ﻣﺤﺘﺎﺝ ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺻﺎﺑﺮاً ﺷﻜﻮﺭا . المستدرك (١٩٤/١).
"Maksudnya di sini bahwasanya senantiasa akan ada cobaan berupa gangguan dari manusia, tidak selamat bagi seorang pun dari gangguan yang akan menimpanya. Oleh karenanya Allah Ta'ala menyebutkan di beberapa tempat dalam ayat-Nya, bahwa akan memberikan ujian kepada manusia.
Bentuk ujian itu bisa berupa kesenangan dan kesusahan dan pasti Allah akan menguji mereka dengan kesenangan dan kesusahan, sehingga dia perlu untuk bersabar dan juga bersyukur. (Al-Mustadrak (jilid 1/hlm.194)).
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah,
أي : نختبركم بالمصائب تارة ، وبالنعم أخرى ، لننظر من يشكر ومن يكفر ، ومن يصبر ومن يقنط ، كما قال علي بن أبي طلحة ، عن ابن عباس : ( ونبلوكم ) ، يقول : نبتليكم بالشر والخير فتنة ، بالشدة والرخاء ، والصحة والسقم ، والغنى والفقر ، والحلال والحرام ، والطاعة والمعصية والهدى والضلال
Yakni, Kami benar-benar akan menguji kalian —adakalanya dengan musibah dan adakalanya dengan nikmat— agar Kami dapat melihat siapakah yang bersyukur dan siapakah yang ingkar, siapakah yang bersabar serta siapakah yang berputus asa (di antara kalian).
Seperti yang telah diriwayatkan oleh Ali ibnu Abu Talhah, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Kami akan menguji kalian. (Al-Anbiya: 35) Yakni memberikan cobaan kepada kalian. dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). (Al-Anbiya: 35) Yaitu dengan kesengsaraan dan kemakmuran, dengan sehat dan sakit, dengan kaya dan miskin, dengan halal dan haram, dengan taat dan durhaka, serta dengan petunjuk dan kesesatan. (Tafsir Ibnu Katsir).
AFM
Copas dari berbagai sumber
Komentar
Posting Komentar