MEMBAYAR GURU NGAJI

MEMBAYAR GURU NGAJI


Dulu waktu saya masih usia SD, belajar mengaji alquran diseorang guru ngaji di belakang rumah di waktu maghrib sampai isya.

Beliau tidak meminta bayaran dengan uang. Cuma minta setiap anak membawa satu botol minyak tanah setiap bulannya untuk lampu penerang berupa lampu pelita saat mengaji. Karena dulu di zaman saya kecil belum ada listrik. Lampu yang paling mewah waktu itu hanya petromak.

Di tempat saya merantau sekarang, anak-anak kampung banyak mengaji dirumah. Tidak kurang dari 50 anak setiap bada ashar duduk belajar mengaji. 

Berapa bayaran perbulannya? Ada yang membawa beras 3 sampai 4 liter dan ada pula yang bawa uang 15 sampai 20 ribu perbulannya. 

Anak-anak mengaji hanya 5 hari dalam sepekan. 20 hari dalam sebulan. Jadi kalau sebulan anak-anak mengaji membayar 20 ribu, berarti dalam satu harinya hanya SERIBU RUPIAH. 

Coba bandingkan antara membayar guru mengaji yang hanya 20 ribu perbulan dengan jajan anak-anaknya sehari-hari. Contoh misalkan, uang jajan untuk sekolah 5 ribu, jajan di rumah 5 ribu dan mengaji 5 ribu. Sehari tidak kurang dari 15 rb, berarti dalam sebulan kurang lebih 450 ribu.  

Kalau orentasinya bisnis, tentu bayaran sebulan 20 ribu jauh dari target keuntungan. Namun jika orentasinya akhirat, maka matematika manusia tidak akan menjangkau matematika Allah Ta'ala. 

Meminta bayaran dalam mengajarkan huruf-huruf alquran diperbolehkan dalam syariat. Namun tidak boleh melampaui batas, sebatas kemampuan masyarakat. Maka bagi orang tua yang memiliki kemampuan, hendaklah membayar guru ngaji dengan pembayaran yang layak. Walaupun mungkin guru mengaji tidak menuntut banyak. 

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 

إن أحق ما أخذتم عليه أجرا كتاب الله 

Sesungguhnya yang paling berhak untuk anda ambil upahnya adalah dari Kitab Allah. (HR. Bukhori dan Muslim). 

Disebutkan dalam fatwa Al Lajnah Ad Daimah, 

"يجوز لك أن تأخذ أجراً على تعليم القرآن ؛ فإن النبي صلى الله عليه وسلم زوَّج رجلا امرأة بتعليمه إياها ما معه من القرآن ، وكان ذلك صداقها ، وأخذ الصحابي أجرة على شفاء مريض كافر بسبب رقيته إياه بفاتحة الكتاب ، وقال في ذلك النبي صلى الله عليه وسلم : ( إن أحق ما أخذتم عليه أجرا كتاب الله ) أخرجه البخاري ومسلم ، وإنما المحظور : أخذ الأجرة على نفس تلاوة القرآن ، وسؤال الناس بقراءته" انتهى ." فتاوى اللجنة الدائمة " ( 15 / 96 ) 

“Anda diperbolehkan mengambil upah dari PENGAJARAN ALQURAN. Karena Nabi sallallahu alaihi wa sallam menikahkan seseorang dengan wanita dengan mengajarkannya kepadanya apa yang dia punya dari Qur’an. Dan hal itu sebagai maharnya. Dan shabat yang mengambil upah atas kesembuhan orang kafir sakit disebabkan ruqyah kepadanya dengan Fatihatul Kitab. Dan Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda akan hal itu, “Sesungguhnya yang paling berhak untuk anda ambil upahnya adalah dari Kitab Allah.” (HR. Bukhori dan Muslim). Sesungguhnya yang dilarang adalah mengambil upah atas bacaan Qur’an itu sendiri dan meminta orang dengan bacaannya.” Fatawa Lajnah Daimah, (15/96). 

AFM 



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?