Jangan Terprovokasi Pemikiran Khawarij
JANGAN TERPROVOKASI PEMIKIRAN KHAWARIJ
Ajakan kaum khawarij untuk memberontak kepada pemerintah muslim dan menghalalkan harta dan darah kaum yang bukan kelompoknya senantiasa disegar-segarkan.
Untuk menangkal syubhat ini harus kembali kepada dalil petunjuk. Diantaranya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidak memerangi suatu daerah apabila masih terdengar suara azan. Apatah lagi di negeri yang disetiap lorong dan gang terdengar suara azan, seperti negeri kita, ini menunjukkan mereka kaum muslimin yang tidak patut diperangi.
Berkata Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu :
كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُغِيرُ إِذَا طَلَعَ الْفَجْرُ، وَكَانَ يَسْتَمِعُ الْأَذَانَ، فَإِنْ سَمِعَ أَذَانًا أَمْسَكَ وَإِلَّا أَغَارَ فَسَمِعَ رَجُلًا يَقُولُ.
”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyerang musuh (orang-orang kafir.) jika fajar telah terbit. (Namun) Beliau memperhatikan (terlebih dahulu) suara adzan. Jika suara adzan terdengar, beliau menahan (penyerangan). Jika tidak (terdengar adzan) , beliau pun menyerangnya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Berkata Imam An-Nawawi rahimahullah :
“Dalam hadits tersebut terdapat dalil (yang menjelaskan) bahwa (terdengarnya ) adzan sebagai pencegah penyerangan terhadap penduduk suatu daerah. Karena yang demikian itu menunjukkan keislaman mereka.” [ ”Al-Minhaj Syarah Shohih Muslim” (4/84). ]
Abu Fadhel Majalengka
Ajakan kaum khawarij untuk memberontak kepada pemerintah muslim dan menghalalkan harta dan darah kaum yang bukan kelompoknya senantiasa disegar-segarkan.
Untuk menangkal syubhat ini harus kembali kepada dalil petunjuk. Diantaranya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidak memerangi suatu daerah apabila masih terdengar suara azan. Apatah lagi di negeri yang disetiap lorong dan gang terdengar suara azan, seperti negeri kita, ini menunjukkan mereka kaum muslimin yang tidak patut diperangi.
Berkata Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu :
كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُغِيرُ إِذَا طَلَعَ الْفَجْرُ، وَكَانَ يَسْتَمِعُ الْأَذَانَ، فَإِنْ سَمِعَ أَذَانًا أَمْسَكَ وَإِلَّا أَغَارَ فَسَمِعَ رَجُلًا يَقُولُ.
”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyerang musuh (orang-orang kafir.) jika fajar telah terbit. (Namun) Beliau memperhatikan (terlebih dahulu) suara adzan. Jika suara adzan terdengar, beliau menahan (penyerangan). Jika tidak (terdengar adzan) , beliau pun menyerangnya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Berkata Imam An-Nawawi rahimahullah :
“Dalam hadits tersebut terdapat dalil (yang menjelaskan) bahwa (terdengarnya ) adzan sebagai pencegah penyerangan terhadap penduduk suatu daerah. Karena yang demikian itu menunjukkan keislaman mereka.” [ ”Al-Minhaj Syarah Shohih Muslim” (4/84). ]
Abu Fadhel Majalengka
Komentar
Posting Komentar