Persatuan Itu Rahmat

PERSATUAN ITU RAHMAT

Oleh : Abu Fadhel Majalengka

Jika terjadi perselisihan dan perpecahan dikalangan ahlussunnah, pemicunya bukan masalah akidah dan manhaj. Akidahnya ahlussunnah itu sama dan manhajnya pun sama, yakni  manhaj salaf.

Perpecahan itu terjadi karena adanya  penyusup, yang mengadu domba, memprovokasi dan mengkompori satu degan yang lainnya. Fitnah terus  disebar, isu terus digoreng dan opini terus disegar-segarkan ulang.

Hal tersebut sudah terjadi di zaman khalifah Utsman Bin Affan radhiyallahu anhu, dimana seorang yahudi yang pura-pura masuk islam, yakni Abdullah Bin Saba, memprovokasi orang-orang mesir untuk mendemo khalifah, sehingga terjadilah api fitnah yang menyala-nyala. Yang menyebabkan antara sahabat radhiyallahu anhum saling berperang.

Abdullah Bin Saba, sangat lihai dan pandai memompa hati-hati kaum muslimin pada waktu itu untuk menumbuhkan kebencian dan kedengkian dengan isu-isu KKN, isu-isu ketidakadilan, isu-isu kezaliman penguasa dan lain sebagainya agar terjadi gejolak yang memanas dan mendorong untuk memberontak.

Kalau sudah timbul kedengkian, maka inilah sumber utama perpecahan, walaupun akidah dan manhajnya sama.

Allah Ta'ala berfirman:

{وَآتَيْنَاهُمْ بَيِّنَاتٍ مِنَ الْأَمْرِ فَمَا اخْتَلَفُوا إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ إِنَّ رَبَّكَ يَقْضِي بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ} [الجاثية: 17]

Dan kami berikan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata tentang urusan (agama); Maka mereka tidak berselisih melainkan sesudah datang kepada mereka pengetahuan Karena kedengkian yang ada di antara mereka. Sesungguhnya Tuhanmu akan memutuskan antara mereka pada hari kiamat terhadap apa yang mereka selalu berselisih padanya. [QS. Al-Jatsiyah:17]

Berkata Imam Al-Qurthubiy rahimahullah :

أي بغيا من بعضهم على بعض طلبا للرئاسة، فليس تفرقهم لقصور في البيان والحجج، ولكن للبغي والظلم والاشتغال بالدني

Karena kedengkian di antara mereka demi kekuasaan, maka bukanlah mereka berpecah belah karena kekurangan penjelasan dan hujjah, akan tetapi karen kedengkian, kezaliman, dan perebutan kenikmatan dunia". (Tafsir Al Qurtubi).

Sungguh perpecahan ini adalah musibah yang terbesar. Awal dari kebinasaan, kecelakaan, kesengsaraan dan siksaan.

Allah Ta'ala berfirman :

وَلا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جاءَهُمُ الْبَيِّناتُ وَأُولئِكَ لَهُمْ عَذابٌ عَظِيمٌ

Dan janganlah kalian menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang kepada mereka keterangan yang jelas. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat.  (QS. Ali Imran: 105).

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah :

Melalui ayat ini Allah Ta'ala melarang umat ini menjadi orang-orang seperti umat-umat terdahulu yang bercerai-berai dan berselisih di antara sesama mereka, serta meninggalkan amar makruf dan nahi munkar, padahal hujah telah jelas menentang mereka. (Tafsir Ibnu Katsir).

Sedangkan sebaliknya, persatuan merupakan kebaikan yang terbesar dan rahmat Allah yang teragung, sehingga kehidupan menjadi baik semuanya.

Berkata Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah :

وإذا تفرق القوم فسدوا وهلكوا،. وإذا اجتمعوا صلحوا وملكوا، فإن الجماعة رحمة والفرقة عذاب. مجموع الفتاوي ٣/٤٢١

Dan apabila suatu kaum berpecah belah, maka mereka akan binasa dan celaka dan apabila mereka bersatu, mereka akan baik dan akan berkuasa, maka sesungguhnya persatuan itu rahmat dan perpecahan itu adzab. (Majmu' Al Fatawa 3/421).

Wahai ahlussunnah, berhati-hatilah dengan berita-berita dan isu-isu yang memecah belah persatuan. Kerena sesungguhnya orang-orang kafir, ahlul bid'ah, ahlul hawa dan kelompok menyimpang lainnya menginginkan kalian agar senantiasa bertikai, berselisih, berpecah dan bercerai berai agar kalian menjadi lemah dan mudah ditaklukkan.

Tinggalkan permusuhan dan bersatulah, kalau mengklaim ahlussunnah, karena sesungguhnya perpecahan merupakan ciri dari ahlul bid'ah, bukan watak ahlussunnah.

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah :

والبدعة مقرونة با لفرقة كما أن السنة مقرونة با لجماعة فيقال : أهل السنة والجماعة كما يقال أهل البدعة والفرقة .

"BID'AH itu bergandengan dengan perpecahan sebagaimana AS-SUNNAH itu bergandengan dengan jamaah, sehingga mereka dikatakan AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH, sedangkan AHLUL BID'AH digelari pula sebagai ahlul furqah (perpecahan).” (al-Istiqamah, 1/42).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?