Tingkatan Iman Terendah

TINGKATAN IMAN TERENDAH

Oleh : Abu Fadhel Majalengka

Pernahkah suatu ketika selagi kita dalam perjalanan menemukan sesuatu yang menghalangi jalan, baik dahan atau ranting pohon, duri, sebongkah batu, pecahan kaca yang berserakan atau lain sebagainya?

Tentulah kita semua pernah mendapatinya. Yang menjadi pertanyaan, adakah keinginan kita untuk menyingkirkannya? Sedikit sekali diantara kita yang tergerak untuk itu, karena sebagian kita  kadang malas, terburu waktu dan seabrek alasan lainnya sehingga tidak sempat dan tidak ada waktu untuk melakukannya.

Padahal ini merupakan suatu amalan yang sangat bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Banyak manusia yang terselamatkan dari kecelakaan dan melancarkan perjalanan banyak orang.

Abu Barzah radhiyallahu dia berkata, saya pernah bertanya kepada Rasulullah :

يَا نَبِيَّ اللَّهِ عَلِّمْنِي شَيْئًا أَنْتَفِعُ بِهِ قَالَ اعْزِلْ الْأَذَى عَنْ طَرِيقِ الْمُسْلِمِينَ

'Ya Nabiyallah, ajarkanlah kepada saya sesuatu yang dapat saya ambil manfaatnya! ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: 'Singkirkanlah gangguan dari jalan kaum muslimin! '" (HR. Muslim).

Dan Abu Barzah radhiyallahu anhu berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam :

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي لَا أَدْرِي لَعَسَى أَنْ تَمْضِيَ وَأَبْقَى بَعْدَكَ فَزَوِّدْنِي شَيْئًا يَنْفَعُنِي اللَّهُ بِهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ افْعَلْ كَذَا افْعَلْ كَذَا أَبُو بَكْرٍ نَسِيَهُ وَأَمِرَّ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ

'Ya Rasulullah, aku tidak tahu apakah aku masih tetap hidup sepeninggalmu atau tidak, maka bekalilah aku dengan sesuatu yang dengannya Allah memberikan manfaat kepadaku. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Lakukanlah ini dan itu.-Abu Bakr lupa tentang apa yang diperintahkan beliau kepadanya.- juga orang itu disuruh menyingkirkan benda berbahaya dari jalan.' (HR. Muslim).

Menyingkirkan sesuatu yang menghalangi jalan selain merupakan suatu amalan yang bermanfaat, juga amalan yang membuat Allah Ta'ala berterima kasih dan mengampuni kesalahan dan dosanya.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي بِطَرِيقٍ وَجَدَ غُصْنَ شَوْكٍ عَلَى الطَّرِيقِ فَأَخَّرَهُ فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ

"Ketika seorang lelaki tengah berjalan di suatu jalan ia mendapati batang kayu yang berduri dijalan tersebut, lalu ia mengambil dan membuangnya, maka Allah 'azza wajalla berterima kasih kepadanya dan mengampuninya." (HR. Muslim).

Selain itu Allah Ta'ala sediakan surga bagi orang yang bersedia menyisihkan waktunya untuk membuang atau menyingkirkan sesuatu yang menghalangi jalan tersebut.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

مَرَّ رَجُلٌ بِغُصْنِ شَجَرَةٍ عَلَى ظَهْرِ طَرِيقٍ فَقَالَ وَاللَّهِ لَأُنَحِّيَنَّ هَذَا عَنْ الْمُسْلِمِينَ لَا يُؤْذِيهِمْ فَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ

'Pada suatu ketika ada seseorang yang melewati sebatang ranting pohon yang menjuntai ke jalan. Kemudian orang tersebut berkata; 'Demi Allah, saya akan menyingkirkan ranting pohon ini agar tidak mengganggu kaum muslimin yang lewat.' Akhirnya orang tersebut dimasukkan ke dalam surga.'" (HR Muslim).

Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:

لَقَدْ رَأَيْتُ رَجُلًا يَتَقَلَّبُ فِي الْجَنَّةِ فِي شَجَرَةٍ قَطَعَهَا مِنْ ظَهْرِ الطَّرِيقِ كَانَتْ تُؤْذِي النَّاسَ

"Sungguh aku melihat seseorang sedang berbahagia di surga dikarenakan ia telah memotong batang pohon yang menjuntai ke jalan yang mengganggu orang lewat." (HR. Muslim).

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ حَدَّثَنَا بَهْزٌ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَبِي رَافِعٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ شَجَرَةً كَانَتْ تُؤْذِي الْمُسْلِمِينَ فَجَاءَ رَجُلٌ فَقَطَعَهَا فَدَخَلَ الْجَنَّةَ

"Ada sebuah pohon yang menghalangi kaum muslimin lewat, lalu seseorang memotongnya. Karenanya orang tersebut masuk surga." ( HR. Muslim ).

Amalan ini sebenarnya ringan, hanya sekedar menyingkirkan sesuatu yang menghalangi jalan, cuma kadar keimanan sebagian kita yang rendah sehingga malas, ribet dan berbagai penghalang lainnya untuk melakukannya. Padahal menyingkirkan sesuatu yang menghalangi jalan merupakan tingkat iman yang paling rendah, lantas bagaimana dengan orang yang tidak melakukannya? Betul-betul memiliki keimanan yang super rendah.

Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

الإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيمَانِ

Iman itu ada tujuh puluh atau enam puluh cabang lebih, yang paling utama adalah ucapan ‘Laailaahaillallah’, sedangkan yang paling rendahnya adalah menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan, dan malu itu salah satu cabang keimanan” (HR. Bukhari dan Muslim).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?