Jangan Menakut-Nakuti Kaum Muslimin
JANGAN MENAKUT-NAKUTI KAUM MUSLIMIN
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Sungguh sangat mengherankan keadaannya sebagian kaum muslimin yang begitu takutnya dengan orang-orang kafir. Terbalik keadaannya dengan kaum muslimin di zaman para sahabat, dimana orang-orang kafir begitu takutnya kepada kaum muslimin. Sebulan sebelum terjadi peperangan, orang-orang kafir sudah menggigil ketakutan. Tidak seperti halnya keadaan sebagian kaum muslimin di zaman sekarang ini, belum apa-apa sudah takut kepada orang-orang kafir
Kenapa Orang-Orang Kafir Takut Dengan Kaum Muslimin
Ketakutannya orang-orang kafir kepada kaum muslimin di zaman sahabat, karena mereka memiliki akidah dan tauhid yang kokoh, tidak tercampuri dengan noda dan lumpur kesyirikan.
Orang yang memiliki akidah dan keimanan yang kuat tidak pernah takut kepada siapa pun, hanya yang rusak akidahnya dengan kesyirikan yang memiliki rasa ketakutan kepada selain Allah, sebagaimana rasa takutnya orang-orang kafir karena kemusyrikan mereka.
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah :
Kemudian Allah Ta'ala menyampaikan berita gembira kepada mereka bahwa Dia akan menimpakan ke dalam hati musuh-musuh mereka rasa takut dan hina terhadap mereka, disebabkan kekufuran dan kemusyrikan musuh-musuh mereka. Selain itu Allah telah menyiapkan buat musuh-musuh mereka itu azab dan pembalasan di kampung akhirat nanti. Hal ini diungkapkan oleh Allah Ta'ala. melalui firman-Nya:
Allah Ta'ala berfirman:
فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ بِمَا أَشْرَكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنزلْ بِهِ سُلْطَانًا وَمَأْوَاهُمُ النَّارُ وَبِئْسَ مَثْوَى الظَّالِمِينَ}
Akan kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim. (QS. Ali Imran: 151). (Tafsir Ibnu Katsir).
Dari Jabir ibnu Abdullah radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda:
«أُعْطِيتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أَحَدٌ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ قَبْلِي: نُصِرْتُ بِالرُّعْبِ مَسِيرَةَ شَهْرٍ، وَجُعِلَتْ لِي الْأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا، وَأُحِلَّتْ لِيَ الْغَنَائِمُ، وَأُعْطِيتُ الشَّفَاعَةَ، وَكَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ عَامَّةً»
Aku telah diberi lima perkara yang belum pernah diberikan kepada seorang Nabi pun sebelumku, yaitu: Aku diberi pertolongan melalui rasa takut (yang ditimpakan ke dalam hati musuh) sejauh perjalanan satu bulan, dijadikan untukku tanah ini sebagai masjid (tempat salat) dan suci (lagi menyucikan), dihalalkan bagiku ganimah-ganimah (rampasan perang), aku diberi izin untuk memberikan syafaat, dan dahulu seorang nabi diutus hanya khusus untuk kaumnya sendiri, sedangkan aku diutus untuk seluruh umat manusia. (HR. Bukhari dan Muslim).
Berkata Abu Musa radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"أُعْطِيتُ خَمْسًا: بُعِثْتُ إلَى الأحْمَرِ وَالأسْوَدِ، وَجعلَتْ لِيَ الأرْض طَهُورًا ومَسْجِدًا، وأُحِلَّتْ لِيَ الْغَنَائِم وَلَمْ تَحِل لِمَنْ كَانَ قَبْلِي، ونُصِرْتُ بِالرُّعْبِ شَهْرًا، وأُعْطِيتُ الشَّفَاعَةَ، وَلَيْسَ مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا وَقَدْ سَأَل شَفَاعَتَهُ، وإنِّي اخْتَبَأتُ شَفَاعَتِي، ثُمَّ جَعَلْتُهَا لِمَنْ مَاتَ لَا يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا".
Aku dianugerahi lima perkara, yaitu aku diutus kepada orang yang berkulit merah dan hitam (seluruh umat manusia); tanah dijadikan untukku suci (lagi menyucikan) dan sebagai masjid; ganimah dihalalkan bagiku, sedangkan sebelumku ganimah tidak pernah dihalalkan buat seorang pun; aku diberi pertolongan dengan rasa takut (yang mencekam hati musuh) dalam jarak perjalanan satu bulan; aku diberi izin memberikan syafaat, tiada seorang nabi pun melainkan pernah meminta syafaat, dan sesungguhnya aku simpan syafaatku buat orang yang meninggal dunia dalam keadaan tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun. (HR. Muslim).
Hanya Syetan Yang Suka Nakut-Nakuti
Ada sebagian kelompok dari kaum muslimin yang menakut-nakuti kaum muslimin lainnya dengan berbagai macam ancaman dari orang-orang kafir. Sehingga membuat hati kaum muslimin gelisah, resah, was-was, tidak tenang dan berbagai ketakutan lainnya.
Ini seperti kerjanya Syetan yang membisikkan rasa was-was dan rasa takut. kepada kaum muslimin.
Janganlah takut dengan orang-orang kafir, takutlah hanya kepada Allah, kalau kita mengaku beriman.
Allah Ta'ala berfirman:
إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman. (QS. Ali Imran 175).
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah :
Yakni meneror kalian dengan kawan-kawannya dan memberikan kesan kepada kalian bahwa mereka adalah pasukan yang mempunyai kekuatan dan keperkasaan.
Allah Ta'ala berfirman :
فَلا تَخافُوهُمْ وَخافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Karena itu janganlah kalian takut kepada mereka; tetapi takutlah kepada-Ku, jika kalian benar-benar orang yang beriman. (QS. Ali Imran: 175)
Jika setan menggoda kalian dan menakut-nakuti kalian dengan ilusi-nya, maka bertawakallah kalian kepada-Ku dan mohonlah perlindungan kepada-Ku, karena sesungguhnya Aku pasti mencukupi kalian dan menolong kalian dari mereka. (Tafsir Ibnu Katsir).
Berita-Berita Ancaman Menambah Keimanan
Berita-berita ancaman yang macam-macam yang masuk ke telinga kaum muslimin, justru hal seperti itu seharusnya akan menambah keimanan orang yg beriman, bukan panik, bukan gusar, bukan sumpah serapah dan bukan berbagai rasa ketakutan lainnya.
Allah Ta'ala berfirman:
الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung". (QS. Ali Imran : 173).
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah :
Yakni mereka yang diperingatkan oleh orang-orang bahwa ada pasukan besar yang akan menyerang mereka, dan ditakut-takuti akan kedatangan musuh yang banyak jumlah pasukannya. Akan tetapi, mereka tidak menghiraukan berita tersebut, bahkan mereka bertawakal kepada Allah serta meminta pertolongan kepada-Nya.
{وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ}
Dan mereka menjawab, "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung." (QS. Ali Imran: 173)
Berkata Ibnu Abbas radhiyallahu anhu sehubungan dengan firman-Nya:
Cukuplah Allah menjadi Penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. (QS. Ali Imran: 173).
Doa inilah yang dibaca oleh Nabi Ibrahim alaihissalam ketika dilemparkan ke dalam api. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam mengucapkannya pula ketika orang-orang berkata kepadanya, "Kaum musyrik telah menghimpun pasukannya untuk menyerang kalian. Karena itu, takutlah kalian kepada mereka." Tetapi keimanan Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya bertambah kuat dan mengatakan: Cukuplah Allah menjadi Penolong kami, dan Allah sebaik-baik Pelindung. (HR. Bukhari). (Tafsir Ibnu Katsir).
Bersabar Kunci Kemenangan
Bersabarlah dalam artian, sabar mentaati perintah Allah, sabar dalam menjauhi larangan Allah dan sabar menerima takdir ketentuan Allah, pasti Allah berikan pertolongan dan kemenangan.
Bersabar adalah kunci turunnya pertolongan Allah Ta'ala. Jika Allah Ta'ala menurunkan pertolongannya, tidak akan ada yang bisa mengalahkan kaum muslimin, serta makar mereka tidak akan memudharatkan sedikitpun juga.
Allah Ta'ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. AlBaqarah 153).
Dan Allah Ta'ala berfirman :
إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ ۖ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ ۗ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakka (QS. Ali Imran 160).
Dan Allah Ta'ala berfirman :
إِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَفْرَحُوا بِهَا ۖ وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا ۗ إِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ
Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi Jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan. (QS. Ali Imran 120).
Bersabar Bukan Berarti Diam, Tapi Bersiap Siaga
Peperangan bukan perkara yang mudah dan remeh. Memerlukan mental dan fisik yang kuat dan berbagai macam ketangkasan. Baik ketangkasan tanpa senjata, maupun ketangkasan menggunakan senjata.
Para pemuda muslim di dorong untuk mengikuti program-program pemerintah untuk latihan militer, supaya latihan tidak ilegal dan di cap teroris. Atau memanggil pelatih dari kalangan TNI dan POLRI ke pondok-pondok pesantren atau sekolah-sekolah islam untuk melatih fisik dan ilmu bela diri serta penggunaan senjata.
Daftarkan anak-anak kita masuk club-club menembak, memanah, berkuda, berenang, bergulat dan lain sebagainya yang berhubungan dengan kekuatan fisik, agar generasi islam terlatih dan kuat.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
لاَ سَبَقَ إِلاَّ فِي نَصْلٍ أَوْ خُفٍّ أَوْ حَافِرٍ ” . قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ .
Tidak ada lomba kecuali pada memanah, balapan unta dan balap kuda” ( HR. Tirmidzhi. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Hasan).
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
من تعلَّم الرميَ ثم نسِيَه ؛ فهي نعمةٌ جحَدها
Barangsiapa yang belajar menembak lalu ia melupakannya, maka itu termasuk nikmat yang ia durhakai” (HR Ath Thabrani. . Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih).
Dari Uqbah bin 'Amir radhiyallahu anhu berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
سَتُفْتَحُ عَلَيْكُمْ أَرَضُونَ وَيَكْفِيكُمُ اللَّهُ فَلَا يَعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَلْهُوَ بِأَسْهُمِهِ ِ
"Kalian akan menaklukkan banyak negeri dan Allah akan menyempurnakan (janji-Nya) kepada kalian, karena itu janganlah kalian bosan berlatih memanah." (HR. Muslim).
Berkata Ali bin Rukanah radhiyallahu anhu :
أَنَّ رُكَانَةَ صَارَعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَرَعَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رُكَانَة
ُ
Bahwasanya Rukanah pernah menggulat (membanting) Nabi shallallahu alaihi wa sallam, lalu Nabi shallallahu alaihi wa sallam ganti membanting rukanah. (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi. Berkata Syekh Al Albani Hadits Dhoif).
Walaupun hadits ini di dhoifkan oleh Syekh Al Albani, namun maknanya benar dan banyak ditulis oleh para ulama sirah (sejarah) dalam buku-buku mereka, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam jago bergulat, begitu pula para sahabat radhiyallahu anhum.
Jika hal tersebut (memanah, menembak, berenang, bela diri dan berkuda) terus dilatih dengan secara intensif dan berkesinambungan, orang-orang kafir akan bergetar ketakutan, melihat kesiap siagaan kaum muslimin menghadapi berbagai kemungkinan. Dan jika mereka menyerang dengan tiba-tiba, pastilah kaum muslimin akan meraih kemenangan.
Allah Ta'ala berfirman
وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya ' (QS. Al Anfaal: 60),
Dan Allah Ta'ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung. (QS.Ali Imran 200).
Dan Allah Ta'ala berfirman :
بَلَىٰ ۚ إِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا وَيَأْتُوكُمْ مِنْ فَوْرِهِمْ هَٰذَا يُمْدِدْكُمْ رَبُّكُمْ بِخَمْسَةِ آلَافٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُسَوِّمِينَ
Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda. (QS. Ali Imran 125).
Bersabar dengan sebenarnya dan bersiap-siaga itulah kunci kemenangan sesungguhnya.
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Sungguh sangat mengherankan keadaannya sebagian kaum muslimin yang begitu takutnya dengan orang-orang kafir. Terbalik keadaannya dengan kaum muslimin di zaman para sahabat, dimana orang-orang kafir begitu takutnya kepada kaum muslimin. Sebulan sebelum terjadi peperangan, orang-orang kafir sudah menggigil ketakutan. Tidak seperti halnya keadaan sebagian kaum muslimin di zaman sekarang ini, belum apa-apa sudah takut kepada orang-orang kafir
Kenapa Orang-Orang Kafir Takut Dengan Kaum Muslimin
Ketakutannya orang-orang kafir kepada kaum muslimin di zaman sahabat, karena mereka memiliki akidah dan tauhid yang kokoh, tidak tercampuri dengan noda dan lumpur kesyirikan.
Orang yang memiliki akidah dan keimanan yang kuat tidak pernah takut kepada siapa pun, hanya yang rusak akidahnya dengan kesyirikan yang memiliki rasa ketakutan kepada selain Allah, sebagaimana rasa takutnya orang-orang kafir karena kemusyrikan mereka.
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah :
Kemudian Allah Ta'ala menyampaikan berita gembira kepada mereka bahwa Dia akan menimpakan ke dalam hati musuh-musuh mereka rasa takut dan hina terhadap mereka, disebabkan kekufuran dan kemusyrikan musuh-musuh mereka. Selain itu Allah telah menyiapkan buat musuh-musuh mereka itu azab dan pembalasan di kampung akhirat nanti. Hal ini diungkapkan oleh Allah Ta'ala. melalui firman-Nya:
Allah Ta'ala berfirman:
فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ بِمَا أَشْرَكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنزلْ بِهِ سُلْطَانًا وَمَأْوَاهُمُ النَّارُ وَبِئْسَ مَثْوَى الظَّالِمِينَ}
Akan kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim. (QS. Ali Imran: 151). (Tafsir Ibnu Katsir).
Dari Jabir ibnu Abdullah radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda:
«أُعْطِيتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أَحَدٌ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ قَبْلِي: نُصِرْتُ بِالرُّعْبِ مَسِيرَةَ شَهْرٍ، وَجُعِلَتْ لِي الْأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا، وَأُحِلَّتْ لِيَ الْغَنَائِمُ، وَأُعْطِيتُ الشَّفَاعَةَ، وَكَانَ النَّبِيُّ يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ خَاصَّةً وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ عَامَّةً»
Aku telah diberi lima perkara yang belum pernah diberikan kepada seorang Nabi pun sebelumku, yaitu: Aku diberi pertolongan melalui rasa takut (yang ditimpakan ke dalam hati musuh) sejauh perjalanan satu bulan, dijadikan untukku tanah ini sebagai masjid (tempat salat) dan suci (lagi menyucikan), dihalalkan bagiku ganimah-ganimah (rampasan perang), aku diberi izin untuk memberikan syafaat, dan dahulu seorang nabi diutus hanya khusus untuk kaumnya sendiri, sedangkan aku diutus untuk seluruh umat manusia. (HR. Bukhari dan Muslim).
Berkata Abu Musa radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"أُعْطِيتُ خَمْسًا: بُعِثْتُ إلَى الأحْمَرِ وَالأسْوَدِ، وَجعلَتْ لِيَ الأرْض طَهُورًا ومَسْجِدًا، وأُحِلَّتْ لِيَ الْغَنَائِم وَلَمْ تَحِل لِمَنْ كَانَ قَبْلِي، ونُصِرْتُ بِالرُّعْبِ شَهْرًا، وأُعْطِيتُ الشَّفَاعَةَ، وَلَيْسَ مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا وَقَدْ سَأَل شَفَاعَتَهُ، وإنِّي اخْتَبَأتُ شَفَاعَتِي، ثُمَّ جَعَلْتُهَا لِمَنْ مَاتَ لَا يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا".
Aku dianugerahi lima perkara, yaitu aku diutus kepada orang yang berkulit merah dan hitam (seluruh umat manusia); tanah dijadikan untukku suci (lagi menyucikan) dan sebagai masjid; ganimah dihalalkan bagiku, sedangkan sebelumku ganimah tidak pernah dihalalkan buat seorang pun; aku diberi pertolongan dengan rasa takut (yang mencekam hati musuh) dalam jarak perjalanan satu bulan; aku diberi izin memberikan syafaat, tiada seorang nabi pun melainkan pernah meminta syafaat, dan sesungguhnya aku simpan syafaatku buat orang yang meninggal dunia dalam keadaan tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun. (HR. Muslim).
Hanya Syetan Yang Suka Nakut-Nakuti
Ada sebagian kelompok dari kaum muslimin yang menakut-nakuti kaum muslimin lainnya dengan berbagai macam ancaman dari orang-orang kafir. Sehingga membuat hati kaum muslimin gelisah, resah, was-was, tidak tenang dan berbagai ketakutan lainnya.
Ini seperti kerjanya Syetan yang membisikkan rasa was-was dan rasa takut. kepada kaum muslimin.
Janganlah takut dengan orang-orang kafir, takutlah hanya kepada Allah, kalau kita mengaku beriman.
Allah Ta'ala berfirman:
إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman. (QS. Ali Imran 175).
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah :
Yakni meneror kalian dengan kawan-kawannya dan memberikan kesan kepada kalian bahwa mereka adalah pasukan yang mempunyai kekuatan dan keperkasaan.
Allah Ta'ala berfirman :
فَلا تَخافُوهُمْ وَخافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Karena itu janganlah kalian takut kepada mereka; tetapi takutlah kepada-Ku, jika kalian benar-benar orang yang beriman. (QS. Ali Imran: 175)
Jika setan menggoda kalian dan menakut-nakuti kalian dengan ilusi-nya, maka bertawakallah kalian kepada-Ku dan mohonlah perlindungan kepada-Ku, karena sesungguhnya Aku pasti mencukupi kalian dan menolong kalian dari mereka. (Tafsir Ibnu Katsir).
Berita-Berita Ancaman Menambah Keimanan
Berita-berita ancaman yang macam-macam yang masuk ke telinga kaum muslimin, justru hal seperti itu seharusnya akan menambah keimanan orang yg beriman, bukan panik, bukan gusar, bukan sumpah serapah dan bukan berbagai rasa ketakutan lainnya.
Allah Ta'ala berfirman:
الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung". (QS. Ali Imran : 173).
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah :
Yakni mereka yang diperingatkan oleh orang-orang bahwa ada pasukan besar yang akan menyerang mereka, dan ditakut-takuti akan kedatangan musuh yang banyak jumlah pasukannya. Akan tetapi, mereka tidak menghiraukan berita tersebut, bahkan mereka bertawakal kepada Allah serta meminta pertolongan kepada-Nya.
{وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ}
Dan mereka menjawab, "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung." (QS. Ali Imran: 173)
Berkata Ibnu Abbas radhiyallahu anhu sehubungan dengan firman-Nya:
Cukuplah Allah menjadi Penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. (QS. Ali Imran: 173).
Doa inilah yang dibaca oleh Nabi Ibrahim alaihissalam ketika dilemparkan ke dalam api. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam mengucapkannya pula ketika orang-orang berkata kepadanya, "Kaum musyrik telah menghimpun pasukannya untuk menyerang kalian. Karena itu, takutlah kalian kepada mereka." Tetapi keimanan Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya bertambah kuat dan mengatakan: Cukuplah Allah menjadi Penolong kami, dan Allah sebaik-baik Pelindung. (HR. Bukhari). (Tafsir Ibnu Katsir).
Bersabar Kunci Kemenangan
Bersabarlah dalam artian, sabar mentaati perintah Allah, sabar dalam menjauhi larangan Allah dan sabar menerima takdir ketentuan Allah, pasti Allah berikan pertolongan dan kemenangan.
Bersabar adalah kunci turunnya pertolongan Allah Ta'ala. Jika Allah Ta'ala menurunkan pertolongannya, tidak akan ada yang bisa mengalahkan kaum muslimin, serta makar mereka tidak akan memudharatkan sedikitpun juga.
Allah Ta'ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. AlBaqarah 153).
Dan Allah Ta'ala berfirman :
إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ ۖ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ ۗ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakka (QS. Ali Imran 160).
Dan Allah Ta'ala berfirman :
إِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَفْرَحُوا بِهَا ۖ وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا ۗ إِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ
Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi Jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan. (QS. Ali Imran 120).
Bersabar Bukan Berarti Diam, Tapi Bersiap Siaga
Peperangan bukan perkara yang mudah dan remeh. Memerlukan mental dan fisik yang kuat dan berbagai macam ketangkasan. Baik ketangkasan tanpa senjata, maupun ketangkasan menggunakan senjata.
Para pemuda muslim di dorong untuk mengikuti program-program pemerintah untuk latihan militer, supaya latihan tidak ilegal dan di cap teroris. Atau memanggil pelatih dari kalangan TNI dan POLRI ke pondok-pondok pesantren atau sekolah-sekolah islam untuk melatih fisik dan ilmu bela diri serta penggunaan senjata.
Daftarkan anak-anak kita masuk club-club menembak, memanah, berkuda, berenang, bergulat dan lain sebagainya yang berhubungan dengan kekuatan fisik, agar generasi islam terlatih dan kuat.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
لاَ سَبَقَ إِلاَّ فِي نَصْلٍ أَوْ خُفٍّ أَوْ حَافِرٍ ” . قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ .
Tidak ada lomba kecuali pada memanah, balapan unta dan balap kuda” ( HR. Tirmidzhi. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Hasan).
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
من تعلَّم الرميَ ثم نسِيَه ؛ فهي نعمةٌ جحَدها
Barangsiapa yang belajar menembak lalu ia melupakannya, maka itu termasuk nikmat yang ia durhakai” (HR Ath Thabrani. . Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih).
Dari Uqbah bin 'Amir radhiyallahu anhu berkata, "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
سَتُفْتَحُ عَلَيْكُمْ أَرَضُونَ وَيَكْفِيكُمُ اللَّهُ فَلَا يَعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَلْهُوَ بِأَسْهُمِهِ ِ
"Kalian akan menaklukkan banyak negeri dan Allah akan menyempurnakan (janji-Nya) kepada kalian, karena itu janganlah kalian bosan berlatih memanah." (HR. Muslim).
Berkata Ali bin Rukanah radhiyallahu anhu :
أَنَّ رُكَانَةَ صَارَعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَرَعَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رُكَانَة
ُ
Bahwasanya Rukanah pernah menggulat (membanting) Nabi shallallahu alaihi wa sallam, lalu Nabi shallallahu alaihi wa sallam ganti membanting rukanah. (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi. Berkata Syekh Al Albani Hadits Dhoif).
Walaupun hadits ini di dhoifkan oleh Syekh Al Albani, namun maknanya benar dan banyak ditulis oleh para ulama sirah (sejarah) dalam buku-buku mereka, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam jago bergulat, begitu pula para sahabat radhiyallahu anhum.
Jika hal tersebut (memanah, menembak, berenang, bela diri dan berkuda) terus dilatih dengan secara intensif dan berkesinambungan, orang-orang kafir akan bergetar ketakutan, melihat kesiap siagaan kaum muslimin menghadapi berbagai kemungkinan. Dan jika mereka menyerang dengan tiba-tiba, pastilah kaum muslimin akan meraih kemenangan.
Allah Ta'ala berfirman
وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya ' (QS. Al Anfaal: 60),
Dan Allah Ta'ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung. (QS.Ali Imran 200).
Dan Allah Ta'ala berfirman :
بَلَىٰ ۚ إِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا وَيَأْتُوكُمْ مِنْ فَوْرِهِمْ هَٰذَا يُمْدِدْكُمْ رَبُّكُمْ بِخَمْسَةِ آلَافٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُسَوِّمِينَ
Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda. (QS. Ali Imran 125).
Bersabar dengan sebenarnya dan bersiap-siaga itulah kunci kemenangan sesungguhnya.
Komentar
Posting Komentar