Islam Agama Yang Benar
ISLAM AGAMA YANG BENAR
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Orang-orang liberal senantiasa mempropagandakan bahwa semua agama sama dan semua agama benar. Propaganda ini sebenarnya begitu lemah, baik ditinjau dari segi dalil aqli (secara akal) maupun dalil naqli (berdasarkan al Qur’an dan as Sunnah).
Namun karena logika dan retorika mereka begitu memukau dan mempesona, akhirnya banyak dari kalangan orang-orang yang lemah akal, dan senang mendewakan akal serta orang-orang yang tidak memiliki dasar ilmu syar’i yang memadai, terbuai dengan ocehan mereka.
Diantara dalil-dalil naqli itu adalah :
1. Islam agama yang benar.
Islam adalah agama yang benar, bukan yang paling benar. Kalau dikatakan islam agama yang paling benar, berarti agama lain ada yang benar, sedikit benar atau agak benar. Tetapi kita katakan, islam agama yang benar dan agama selain islam BATIL
Allah Ta’ala berfirman :
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ.
Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al Qur'an) dan AGAMA YANG BENAR untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai. (QS. At Taubah 33 dan Ash Shof : 5).
Dan Allah Ta'ala berfirman:
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا.
Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. (Al Fath : 28).
2. Islam agama yang diridhai dan diterima Allah Ta’ala.
Islam agama yang diterima dan diridhai Allah Ta'ala. Sedangkan agama-agama yang lain tertolak dan tidak diridhai Allah Ta'ala
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَام
ُ
Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. (QS. Ali Imran : 19).
Dan Allah Ta'ala berfirman:
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ.
Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (WS. Ali Imran : 85).
3. Para Nabi dan Rasul pun semuanya beragama Islam.
Seluruh Nabi dan Rasul semuanya beragama islam. Tidak ada satu pun mereka beragama yahudi, nasrani atau yang lainnya.
Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ عَلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى وَعِيسَى وَالنَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُون
َ
Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, 'Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami muslimun ( orang-orang yang menyerahkan diri)." (QS. Ali Imran : 84).
Dan Allah Ta'ala berfirman:
مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلا نَصْرَانِيًّا وَلَكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi menyerahkan diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia dari golongan orang-orang musyrik. (QS. Ali Imran 67).
4. Para Nabi dan Rasul mendakwahkan Islam.
Allah Ta’ala berfirman :
Dakwah para Nabi dan Rasul adalah sama. Mereka semua mengajak dan menyeru kepada islam. Mereka menasehati anak-anak keturunannya untuk tetap berpegang teguh dengan agama islam.
Kalau semua agama sama dan semua agama benar, tentulah para Nabi dan Rasul, terutama Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam tidak mendakwahi ahli kitab dan orang-orang musyrik untuk masuk islam.
Buat apa mendakwahi mereka, ini hal yang sia-sia dan buang-buang waktu saja, wong mereka juga memeluk agama yang benar. Agama yang diridhai dan diterima juga oleh Allah Ta’ala. Tetapi buktinya tidak, mereka mendakwahi keluarga dan umatnya untuk masuk islam. Ini menunjukkan bahwa islam agama yang benar.
Allah Ta'ala berfirman :
وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنْ بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَهَكَ وَإِلَهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ .
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam". Adakah kamu hadir ketika Yakub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishak, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya." (QS. Al Baqarah : 132-133).
Dan Allah Ta'ala berfirman :
فَإِنْ حَاجُّوكَ فَقُلْ أَسْلَمْتُ وَجْهِيَ لِلَّهِ وَمَنِ اتَّبَعَنِ وَقُلْ لِلَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَالْأُمِّيِّينَ أَأَسْلَمْتُمْ فَإِنْ أَسْلَمُوا فَقَدِ اهْتَدَوْا وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَاد
ِ
Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku telah islam (menyerahkan) diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam?" Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (QS. Ali Imran : 20).
5. Murtad keluar dari islam, diancam masuk neraka dan dihukum mati.
Orang yang keluar dari islam itu dihukumi murtad. Dan orang murtad di ancam dengan ancaman neraka dan kekal di dalamnya, kalau mereka tidak kembali kepada Islam. Bahkan dalam pemerintahan islam, orang yang murtad dihukum mati.
Allah Ta’ala berfirman:
وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ.
Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (QS. Al Baqoroh : 217).
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
لَا يَحِلُّ دَمُ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَّا بِإِحْدَى ثَلَاثٍ الثَّيِّبُ الزَّانِي وَالنَّفْسُ بِالنَّفْسِ وَالتَّارِكُ لِدِينِهِ الْمُفَارِقُ لِلْجَمَاعَةِ
Tidak halal darah seorang muslim yang telah bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan aku adalah utusan Allah kecuali karena tiga hal: orang yang telah menikah kemudian berzina (muhsan), orang yang membunuh orang lain, dan orang yang meninggalkan agamanya (murtad) memisahkan diri dari jama 'ah (Islam)'. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari 'Ikrimah radhiyallahu anhu bahwa Ali radhiyallahu anhu pernah membakar orang-orang yang murtad (keluar) dari Islam. Berita itu kemudian sampai kepada Ibnu Abbas radhiyallahu anhu maka ia berkata :
لَمْ أَكُنْ لِأُحْرِقَهُمْ بِالنَّارِ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تُعَذِّبُوا بِعَذَابِ اللَّهِ وَكُنْتُ قَاتِلَهُمْ بِقَوْلِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ بَدَّلَ دِينَهُ فَاقْتُلُوهُ فَبَلَغَ ذَلِكَ عَلِيًّا عَلَيْهِ السَّلَام فَقَالَ وَيْحَ ابْنِ عَبَّاسٍ
"Aku tidak akan membakar mereka (orang-orang yang murtad) dengan api, (karena) sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda, 'Janganlah kalian menyiksa (manusia) dengan adzab Allah.' Aku hanya membunuh mereka (dengan alasan yang dibolehkan oleh) sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam Beliau pernah bersabda, 'Barangsiapa yang mengganti agamanya, maka bunuhlah ia'. " Hal itu kemudian disampaikan kepada Ali radhiyallahu anhu maka ia berkata, "Aku tidak setuju dengan ibnu Abbas." (HR. Al Bukhari).
Diantara dalil-dalil aqli itu adalah :
Secara logika dan akal sehat, tidak masuk akal kalau semua agama sama. Mari kita renungkan, Tuhannya sudah berbeda, Nabinya berbeda, kitabnya berbeda, cara beribadahnya berbeda, tempat ibadahnya berbeda dan lain sebagainya. Jadi apanya yang sama?
Para ulama mengatakan, cukup dengan surat al Ikhlas saja, sudah cukup untuk membantah mereka, yang menyatakan semua agama sama. Allah Ta’ala katakan dalam surat ini:
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
Tuhan orang Islam satu, sedangkan Tuhan-Tuhan yang mereka sembah banyak. Tuhan-Tuhan agama selain Islam tak terbilang.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Tuhannya orang islam, tempat bergantung, tempat meminta dan berharap. Sedangkan Tuhan-Tuhan agama selain Islam bergantung pada penyembahnya. Patung-patung atau berhala-berhala yang mereka sembah, penyembahnyalah yang memelihara dan menjaganya. Mereka yang mandikan, mereka yang membersihkan, mereka yang memberikan wangi-wangian, mereka yang memberi makan dan lain sebagainya. Bahkan ada Tuhan mereka yang digantung di dinding oleh penyembahnya.
3. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan.
Tuhannya orang Islam tidak beranak dan tidak diperanakan. Sedangkan Tuhannya mereka beranak dan diperanakan. Punya anak, punya bapak, punya ibu dan lain sebagainya.
4. dan tidak ada seorang pun yang setara (serupa) dengan Dia".
Tuhannya orang islam tidak diserupakan dengan makhluknya, tapi tuhan yang mereka sembah, disamakan dengan makhluknya. Ada kepalanya, ada kakinya, ada tangannya, ada juga yang diserupakan dengan binatang atau makhluk-makhluk lainnya yang bentuk dan rupanya aneh-aneh dan tidak masuk akal. Seperti tangannya empat, matanya depan belakang, samping kiri dan kanan, hidungnya seperti belalai gajah dan lain sebagainya.
Hal-hal tersebut membuktikan bahwa agama islam tidak sama dengan agama lainnya, baik dalil naqli maupun aqli. Hanya orang yang kurang akal mengatakan semua agama sama.
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Orang-orang liberal senantiasa mempropagandakan bahwa semua agama sama dan semua agama benar. Propaganda ini sebenarnya begitu lemah, baik ditinjau dari segi dalil aqli (secara akal) maupun dalil naqli (berdasarkan al Qur’an dan as Sunnah).
Namun karena logika dan retorika mereka begitu memukau dan mempesona, akhirnya banyak dari kalangan orang-orang yang lemah akal, dan senang mendewakan akal serta orang-orang yang tidak memiliki dasar ilmu syar’i yang memadai, terbuai dengan ocehan mereka.
Diantara dalil-dalil naqli itu adalah :
1. Islam agama yang benar.
Islam adalah agama yang benar, bukan yang paling benar. Kalau dikatakan islam agama yang paling benar, berarti agama lain ada yang benar, sedikit benar atau agak benar. Tetapi kita katakan, islam agama yang benar dan agama selain islam BATIL
Allah Ta’ala berfirman :
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ.
Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al Qur'an) dan AGAMA YANG BENAR untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai. (QS. At Taubah 33 dan Ash Shof : 5).
Dan Allah Ta'ala berfirman:
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا.
Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. (Al Fath : 28).
2. Islam agama yang diridhai dan diterima Allah Ta’ala.
Islam agama yang diterima dan diridhai Allah Ta'ala. Sedangkan agama-agama yang lain tertolak dan tidak diridhai Allah Ta'ala
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَام
ُ
Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. (QS. Ali Imran : 19).
Dan Allah Ta'ala berfirman:
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ.
Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (WS. Ali Imran : 85).
3. Para Nabi dan Rasul pun semuanya beragama Islam.
Seluruh Nabi dan Rasul semuanya beragama islam. Tidak ada satu pun mereka beragama yahudi, nasrani atau yang lainnya.
Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ عَلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى وَعِيسَى وَالنَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُون
َ
Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, 'Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami muslimun ( orang-orang yang menyerahkan diri)." (QS. Ali Imran : 84).
Dan Allah Ta'ala berfirman:
مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلا نَصْرَانِيًّا وَلَكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi menyerahkan diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia dari golongan orang-orang musyrik. (QS. Ali Imran 67).
4. Para Nabi dan Rasul mendakwahkan Islam.
Allah Ta’ala berfirman :
Dakwah para Nabi dan Rasul adalah sama. Mereka semua mengajak dan menyeru kepada islam. Mereka menasehati anak-anak keturunannya untuk tetap berpegang teguh dengan agama islam.
Kalau semua agama sama dan semua agama benar, tentulah para Nabi dan Rasul, terutama Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam tidak mendakwahi ahli kitab dan orang-orang musyrik untuk masuk islam.
Buat apa mendakwahi mereka, ini hal yang sia-sia dan buang-buang waktu saja, wong mereka juga memeluk agama yang benar. Agama yang diridhai dan diterima juga oleh Allah Ta’ala. Tetapi buktinya tidak, mereka mendakwahi keluarga dan umatnya untuk masuk islam. Ini menunjukkan bahwa islam agama yang benar.
Allah Ta'ala berfirman :
وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنْ بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَهَكَ وَإِلَهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ .
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam". Adakah kamu hadir ketika Yakub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishak, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya." (QS. Al Baqarah : 132-133).
Dan Allah Ta'ala berfirman :
فَإِنْ حَاجُّوكَ فَقُلْ أَسْلَمْتُ وَجْهِيَ لِلَّهِ وَمَنِ اتَّبَعَنِ وَقُلْ لِلَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَالْأُمِّيِّينَ أَأَسْلَمْتُمْ فَإِنْ أَسْلَمُوا فَقَدِ اهْتَدَوْا وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِالْعِبَاد
ِ
Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku telah islam (menyerahkan) diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam?" Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (QS. Ali Imran : 20).
5. Murtad keluar dari islam, diancam masuk neraka dan dihukum mati.
Orang yang keluar dari islam itu dihukumi murtad. Dan orang murtad di ancam dengan ancaman neraka dan kekal di dalamnya, kalau mereka tidak kembali kepada Islam. Bahkan dalam pemerintahan islam, orang yang murtad dihukum mati.
Allah Ta’ala berfirman:
وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ.
Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (QS. Al Baqoroh : 217).
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
لَا يَحِلُّ دَمُ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَّا بِإِحْدَى ثَلَاثٍ الثَّيِّبُ الزَّانِي وَالنَّفْسُ بِالنَّفْسِ وَالتَّارِكُ لِدِينِهِ الْمُفَارِقُ لِلْجَمَاعَةِ
Tidak halal darah seorang muslim yang telah bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan aku adalah utusan Allah kecuali karena tiga hal: orang yang telah menikah kemudian berzina (muhsan), orang yang membunuh orang lain, dan orang yang meninggalkan agamanya (murtad) memisahkan diri dari jama 'ah (Islam)'. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari 'Ikrimah radhiyallahu anhu bahwa Ali radhiyallahu anhu pernah membakar orang-orang yang murtad (keluar) dari Islam. Berita itu kemudian sampai kepada Ibnu Abbas radhiyallahu anhu maka ia berkata :
لَمْ أَكُنْ لِأُحْرِقَهُمْ بِالنَّارِ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تُعَذِّبُوا بِعَذَابِ اللَّهِ وَكُنْتُ قَاتِلَهُمْ بِقَوْلِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ بَدَّلَ دِينَهُ فَاقْتُلُوهُ فَبَلَغَ ذَلِكَ عَلِيًّا عَلَيْهِ السَّلَام فَقَالَ وَيْحَ ابْنِ عَبَّاسٍ
"Aku tidak akan membakar mereka (orang-orang yang murtad) dengan api, (karena) sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda, 'Janganlah kalian menyiksa (manusia) dengan adzab Allah.' Aku hanya membunuh mereka (dengan alasan yang dibolehkan oleh) sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam Beliau pernah bersabda, 'Barangsiapa yang mengganti agamanya, maka bunuhlah ia'. " Hal itu kemudian disampaikan kepada Ali radhiyallahu anhu maka ia berkata, "Aku tidak setuju dengan ibnu Abbas." (HR. Al Bukhari).
Diantara dalil-dalil aqli itu adalah :
Secara logika dan akal sehat, tidak masuk akal kalau semua agama sama. Mari kita renungkan, Tuhannya sudah berbeda, Nabinya berbeda, kitabnya berbeda, cara beribadahnya berbeda, tempat ibadahnya berbeda dan lain sebagainya. Jadi apanya yang sama?
Para ulama mengatakan, cukup dengan surat al Ikhlas saja, sudah cukup untuk membantah mereka, yang menyatakan semua agama sama. Allah Ta’ala katakan dalam surat ini:
1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
Tuhan orang Islam satu, sedangkan Tuhan-Tuhan yang mereka sembah banyak. Tuhan-Tuhan agama selain Islam tak terbilang.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Tuhannya orang islam, tempat bergantung, tempat meminta dan berharap. Sedangkan Tuhan-Tuhan agama selain Islam bergantung pada penyembahnya. Patung-patung atau berhala-berhala yang mereka sembah, penyembahnyalah yang memelihara dan menjaganya. Mereka yang mandikan, mereka yang membersihkan, mereka yang memberikan wangi-wangian, mereka yang memberi makan dan lain sebagainya. Bahkan ada Tuhan mereka yang digantung di dinding oleh penyembahnya.
3. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan.
Tuhannya orang Islam tidak beranak dan tidak diperanakan. Sedangkan Tuhannya mereka beranak dan diperanakan. Punya anak, punya bapak, punya ibu dan lain sebagainya.
4. dan tidak ada seorang pun yang setara (serupa) dengan Dia".
Tuhannya orang islam tidak diserupakan dengan makhluknya, tapi tuhan yang mereka sembah, disamakan dengan makhluknya. Ada kepalanya, ada kakinya, ada tangannya, ada juga yang diserupakan dengan binatang atau makhluk-makhluk lainnya yang bentuk dan rupanya aneh-aneh dan tidak masuk akal. Seperti tangannya empat, matanya depan belakang, samping kiri dan kanan, hidungnya seperti belalai gajah dan lain sebagainya.
Hal-hal tersebut membuktikan bahwa agama islam tidak sama dengan agama lainnya, baik dalil naqli maupun aqli. Hanya orang yang kurang akal mengatakan semua agama sama.
Komentar
Posting Komentar