Binatang Yang Haram Dimakan, Haram Diperjual Belikan
BINATANG YANG HARAM DIMAKAN DAN DIPERJUAL BELIKAN
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Jika ada binatang yang dilarang dibunuh atau binatang yang harus dibunuh maka memakan dagingnya haram hukumnya.
Berkata As-Syaukani rahimahullah;
،أَنَّ النَّهْيَ عَنْ الْقَتْلِ يَسْتَلْزِمُ تَحْرِيمَ الْأَكْلِ
Bahwasanya larangan dari membunuh, maka haram memakannya suatu keharusan. (Nailul Authar, 8:143)
Berkata Imam syafi’i rahimahullah :
“Setiap hewan yang dilarang dibunuh berarti tidak boleh dimakan, karena seandainya boleh dimakan, tentu tidak akan dilarang membunuhnya.” [Al-Majmu’ (9/23) - an-Nawawi).
Selain dagingnya haram dimakan, juga terlarang menjual belikannya.
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
نَّ الله إِذَا حَرَّمَ شَيْئاً حَرَّمَ ثَمَنَهُ ) رواه أبو داود ( 3488 ) وصححه الألباني في " صحيح أبي داود " .
“Sesungguhnya apabila Allah telah mengharamkan sesuatu, Dia mengharamkan hasil penjualannya.” (HR. Abu Dawud. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih).
Berkata Abu Zubair Al Makki rahimahullah :
سألتُ جابرًا عن ثمنِ الكلبِ والسِّنَّوْرِ ؟ قال : زجرَ النبيُّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ عن ذلك
“Aku bertanya kepada Jabir tentang hasil penjualan anjing dan kucing, beliau berkata bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam melarang hal tersebut” (HR. Muslim ).
عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ ثَمَنِ الْكَلْبِ، وَمَهْرِ الْبَغِيِّ، وَحُلْوَانِ الْكَاهِنِ
Dari Ibnu Mas’uud Al-Anshaariy radliyallaahu ‘anhu : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam melarang uang hasil penjualan anjing, upah pelacur, dan bayaran dukun (HR. Bukhari).
Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas kedua macam binatang ini. Mana binatang yang di larang dibunuh dan mana binatang yang harus dibunuh, dimana kedua kelompok binatang tersebut diharamkan memakannya dan memperjual belikannya
Pertama, Binatang Yang Dilarang Dibunuh
Diantara binatang yang tidak boleh dibunuh adalah semut, lebah, katak, burung suradi, dan burung hudhud
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنْ قَتْلِ أَرْبَعٍ مِنَ الدَّوَابِّ النَّمْلَةُ وَالنَّحْلَةُ وَالْهُدْهُدُ وَالصُّرَدُ.
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang membunuh empat hewan: semut, lebah, burung Hudhud dan burung Shurad.” (HR. Abu Daud Ibnu Majah dan Ahmad. Berkata : Syaikh Al Albani : Hadits Shahih).
Dan dari Sahl bin Sa’d As-Sa’idi radhiyallahu anhu, dia berkata:
أن النبي صلى الله عليه وسلم نهى عن خمسة: “النملة، والنحلة، والضفدع والصرد والهدهد
Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang membunuh 5 hal: Semut, lebah, katak, burung suradi, dan burung hudhud. (HR. Ahmad dan Abu Daud. Isnad Hasan).
http://library.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?idfrom=365&idto=365&bk_no=44&ID=225
Kedua, Binatang Yang Harus Dibunuh
Diantara binatang yang harus dibunuh adalah tikus, kalajengking, burung elang, burung gagak, anjing galak, cecak dan ular.
Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
خَمْسٌ فَوَاسِقُ يُقْتَلْنَ فِىالْحَرَمِ الْفَأْرَةُ ، وَالْعَقْرَبُ ، وَالْحُدَيَّا ، وَالْغُرَابُ ،وَالْكَلْبُ الْعَقُورُ (أخرجه البخاري و مسلم)
“Lima hewan fasiq (pengganggu) yang hendaknya dibunuh walaupun ditanah haram, yaitu: tikus,kalajengking, burung elang, burung gagak, dan anjing galak” (HR.Bukhari dan Muslim)
Dan Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
خَمْسٌفَوَاسِقُ يُقْتَلْنَ فِى الْحِلِّ وَالْحَرَمِ الْحَيَّةُ وَالْغُرَابُالأَبْقَعُ وَالْفَارَةُ وَالْكَلْبُ الْعَقُورُ وَالْحُدَيَّا
“Lima hewan fasiq (pengganggu) yang hendaknya dibunuh baik ditempat halal (selaintanah haram) maupun ditanah haram, yaitu: ular, kalajengking, burung gagak, anjing galak, burung elang” (HR. Muslim).
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ قَتَلَ وَزَغًا فِى أَوَّلِ ضَرْبَةٍ كُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَفِى الثَّانِيَةِ دُونَ ذَلِكَ وَفِى الثَّالِثَةِ دُونَ ذَلِكَ
“Barangsiapa membunuh cicak pada pukulan pertama maka ia mendapatkan seratus kebaikan, dan pada pukulan yang kedua lebih sedikit dari itu, dan pada pukulan yang ketiga lebih sedikit lagi.” (HR. Muslim)
Mudah-mudahan risalah singkat ini bermanfaat bagi para pembaca semua.
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Jika ada binatang yang dilarang dibunuh atau binatang yang harus dibunuh maka memakan dagingnya haram hukumnya.
Berkata As-Syaukani rahimahullah;
،أَنَّ النَّهْيَ عَنْ الْقَتْلِ يَسْتَلْزِمُ تَحْرِيمَ الْأَكْلِ
Bahwasanya larangan dari membunuh, maka haram memakannya suatu keharusan. (Nailul Authar, 8:143)
Berkata Imam syafi’i rahimahullah :
“Setiap hewan yang dilarang dibunuh berarti tidak boleh dimakan, karena seandainya boleh dimakan, tentu tidak akan dilarang membunuhnya.” [Al-Majmu’ (9/23) - an-Nawawi).
Selain dagingnya haram dimakan, juga terlarang menjual belikannya.
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda :
نَّ الله إِذَا حَرَّمَ شَيْئاً حَرَّمَ ثَمَنَهُ ) رواه أبو داود ( 3488 ) وصححه الألباني في " صحيح أبي داود " .
“Sesungguhnya apabila Allah telah mengharamkan sesuatu, Dia mengharamkan hasil penjualannya.” (HR. Abu Dawud. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih).
Berkata Abu Zubair Al Makki rahimahullah :
سألتُ جابرًا عن ثمنِ الكلبِ والسِّنَّوْرِ ؟ قال : زجرَ النبيُّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ عن ذلك
“Aku bertanya kepada Jabir tentang hasil penjualan anjing dan kucing, beliau berkata bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam melarang hal tersebut” (HR. Muslim ).
عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ ثَمَنِ الْكَلْبِ، وَمَهْرِ الْبَغِيِّ، وَحُلْوَانِ الْكَاهِنِ
Dari Ibnu Mas’uud Al-Anshaariy radliyallaahu ‘anhu : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam melarang uang hasil penjualan anjing, upah pelacur, dan bayaran dukun (HR. Bukhari).
Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas kedua macam binatang ini. Mana binatang yang di larang dibunuh dan mana binatang yang harus dibunuh, dimana kedua kelompok binatang tersebut diharamkan memakannya dan memperjual belikannya
Pertama, Binatang Yang Dilarang Dibunuh
Diantara binatang yang tidak boleh dibunuh adalah semut, lebah, katak, burung suradi, dan burung hudhud
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنْ قَتْلِ أَرْبَعٍ مِنَ الدَّوَابِّ النَّمْلَةُ وَالنَّحْلَةُ وَالْهُدْهُدُ وَالصُّرَدُ.
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang membunuh empat hewan: semut, lebah, burung Hudhud dan burung Shurad.” (HR. Abu Daud Ibnu Majah dan Ahmad. Berkata : Syaikh Al Albani : Hadits Shahih).
Dan dari Sahl bin Sa’d As-Sa’idi radhiyallahu anhu, dia berkata:
أن النبي صلى الله عليه وسلم نهى عن خمسة: “النملة، والنحلة، والضفدع والصرد والهدهد
Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang membunuh 5 hal: Semut, lebah, katak, burung suradi, dan burung hudhud. (HR. Ahmad dan Abu Daud. Isnad Hasan).
http://library.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?idfrom=365&idto=365&bk_no=44&ID=225
Kedua, Binatang Yang Harus Dibunuh
Diantara binatang yang harus dibunuh adalah tikus, kalajengking, burung elang, burung gagak, anjing galak, cecak dan ular.
Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
خَمْسٌ فَوَاسِقُ يُقْتَلْنَ فِىالْحَرَمِ الْفَأْرَةُ ، وَالْعَقْرَبُ ، وَالْحُدَيَّا ، وَالْغُرَابُ ،وَالْكَلْبُ الْعَقُورُ (أخرجه البخاري و مسلم)
“Lima hewan fasiq (pengganggu) yang hendaknya dibunuh walaupun ditanah haram, yaitu: tikus,kalajengking, burung elang, burung gagak, dan anjing galak” (HR.Bukhari dan Muslim)
Dan Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
خَمْسٌفَوَاسِقُ يُقْتَلْنَ فِى الْحِلِّ وَالْحَرَمِ الْحَيَّةُ وَالْغُرَابُالأَبْقَعُ وَالْفَارَةُ وَالْكَلْبُ الْعَقُورُ وَالْحُدَيَّا
“Lima hewan fasiq (pengganggu) yang hendaknya dibunuh baik ditempat halal (selaintanah haram) maupun ditanah haram, yaitu: ular, kalajengking, burung gagak, anjing galak, burung elang” (HR. Muslim).
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ قَتَلَ وَزَغًا فِى أَوَّلِ ضَرْبَةٍ كُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَفِى الثَّانِيَةِ دُونَ ذَلِكَ وَفِى الثَّالِثَةِ دُونَ ذَلِكَ
“Barangsiapa membunuh cicak pada pukulan pertama maka ia mendapatkan seratus kebaikan, dan pada pukulan yang kedua lebih sedikit dari itu, dan pada pukulan yang ketiga lebih sedikit lagi.” (HR. Muslim)
Mudah-mudahan risalah singkat ini bermanfaat bagi para pembaca semua.
Komentar
Posting Komentar