Penangkal Turunnya Azab

PENANGKAL TURUNNYA AZAB

Oleh : Abu Fadhel Majalengka

Gempa, tsunami, kebakaran hutan, gunung meletus dan berbagai macam musibah lainnya merupakan peringatan dan azab dari Allah Ta'ala agar manusia kembali kepadaNya.

Lantas apa penangkalnya agar itu semua tidak menimpa diri kita?  Diantaranya adalah memperbanyak istighfar. Dengan mengamalkan hal ini, pasti terhindar dari azab, mendatangkan rizki, keberkahan dan keutamaan lainnya.

Pertama, Penangkal Azab

Seseorang yang menginginkan agar musibah dan bencana tidak menimpanya, maka hendaklah memperbanyak istighfar, niscaya musibah dan bencana di dunia ini  berupa banjir, gunung meletus, gempa dan lain sebagainya tidak akan mengenainya. Untuk itu beristighfarlah banyak-banyak agar terhindar dari azabnya Allah Ta'ala di dunia maupun di akhirat.

Allah Ta'ala berfirman :

وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ}

Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedangkan kamu berada di antara mereka Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedangkan mereka meminta ampun. (QA. Al-Anfal: 33)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

أنزل الله علي أمانين لأمتي {وما كان الله ليعذبهم وأنت فيهم وما كان الله معذبهم وهم يستغفرون} فإذا مضيت تركت فيهم الاستغفار إلى يوم القيامة

“Allah menurunkan dua keamanan bagi umatku, yaitu disebutkan dalam firmanNya: ‘Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedangkan kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedangkan mereka meminta ampun.’ (QS. AlAnfal:33). Selanjutnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila aku telah tiada, maka aku tinggalkan istighfar (permohonan ampun kepada Allah) di kalangan mereka sampai hari kiamat.” (HR. At-Tirmidzi. Berkata Syeikh Al Albani : Hadits Dhaif).

Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

العَبْدُ آمِنٌ مِنْ عَذَابِ اللهِ مَا اسْتَغْفَرَ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ

“Seorang hamba dalam keadaan aman dari azab Allah selagi ia masih memohon ampun kepada Allah azza wa jalla.” (HR. Ahmad. Hadits Hasan).

Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu berkata:

مَا نُزِّلَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِذَنْبٍ وَلاَ رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ

“Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa, dan tidaklah bisa musibah tersebut terangkat kecuali dengan taubat.” (Al-Jawabul Kaafi, h. 87)

Berkata Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah :

‏أخبر الله سبحانه أنه لا يعذب مستغفراً، لأن الاستغفار يمحو الذنب الذي هو سبب العذاب، فيندفع العذاب)) اهـ.

“Allah subhanahu wa ta’ala mengabarkan bahwasanya Dia tidak akan menyiksa orang yang beristighfar, karena Istighfar dapat menghapuskan dosa yang mana dosa adalah penyebab siksaan, maka tercegahlah siksaan (dengan sebab Istighfar).”  [Majmu’ al-Fatawa (8/163)]

Kedua, Keberkahan Dan Rizki

Selain terhindar dari azab, Allah Ta'ala akan turunkan berbagai macam keberkahan dan berbagai macam rizki di dunia ini, baik berupa turun hujan, harta, anak dan lain sebagainya.

Allah Ta'ala berfirman :

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِدْرَارًا وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنَينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَكُمْ أَنْهَارًا}.

Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu,' sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.Berkata (QS. Nuh 10-12).

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah :

اذا تبتم إلى الله واستغفرتموه وأطعتموه ، كثر الرزق عليكم ، وأسقاكم من بركات السماء ، وأنبت لكم من بركات الأرض ، وأنبت لكم الزرع ، وأدر لكم الضرع ، وأمدكم بأموال وبنين ، أي : أعطاكم الأموال والأولاد ، وجعل لكم جنات فيها أنواع الثمار ، وخللها بالأنهار الجارية بينها .

Semuanya itu dengan syarat apabila kamu bertobat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya serta taat kepada-Nya, maka Dia akan memperbanyak rezeki kalian dan menyirami kalian dengan keberkahan dari langit dan menumbuhkan bagi kalian keberkatan bumi sehingga bumi menjadi subur menumbuhkan tetanamannya, dan menyuburkan bagi kalian air susu ternak kalian dan memberimu banyak harta dan anak-anak dan menjadikan bagi kalian kebun-kebun yang di dalamnya terdapat berbagai macam buah-buahan dan di tengah-tengah (celah-celah)nya dibelahkan bagi kalian sungai-sungai yang mengalir. Ini merupakan seruan dengan memakai metode targib. Kemudian beralih dengan caratarhib dalam seruannya kepada mereka.

Ada sebuah atsar dari Al Hasan Al Basri rahimahullah :

أنَّ رجلاً شكي إليه الجدبَ، فقال: اسْتَغْفِرِ الله، وشكي إليه آخر الفقرَ، فقال: اسْتَغْفِرِ الله، وشكي إليه آخر جفاف بُستانه، فقال: اسْتَغْفِرِ الله، وشكي إليه آخر عدم الولد، فقال: اسْتَغْفِرِ الله، ثمَّ تلا عليهم الآية.

Bahwasanya seseorang pernah mengadukan kepada Al Hasan tentang musim paceklik yang terjadi. Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kemiskinannya. Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kekeringan pada lahan (kebunnya). Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau karena sampai waktu itu belum memiliki anak. Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian setelah itu Al Hasan Al Bashri membacakan surat Nuh di atas. (Riwayat ini disebutkan oleh Al Hafidz Ibnu Hajar di Fathul Bari, 11: 98)

Ketiga, Diberikan Kekuatan

Semua orang menginginkan kesehatan, keperkasaan dan kekuatan dalam segala hal, maka memperbanyak istighfar akan menambah kekuatan dan keperkasaan.

Allah Ta'ala berfirman :

وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ.

“Wahai kaumku, beristighfarlah kepada Rabb kalian lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atas kalian dan menambahkan kekuatan kepada kekuatan kalian, serta janganlah kalian berpaling dengan berbuat dosa.” [QS. Hud: 52]

Keempat, Salah Satu Ciri Orang Bertaqwa

Istighfar merupakan salah satu amalan orang yang bertaqwa. Dimana mereka senantiasa beristighfar di waktu sahur, di ujung malam.

Allah Ta'ala berfirman :

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَٰلِكَ مُحْسِنِينَ كانوا قليلا من الليل ما يهجعون و بالأسحار هم يستغفرون

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan mata air,
mereka mengambil apa yang diberikan Tuhan kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam dan diakhir malam mereka memohon ampun – kepada Allah –(QS. Adz-Dzaariyaat : 15 – 18).

Keenam, Waktu Beristighfar Yang Paling Afdhal

Berdoa dan beristighfar di waktu sahur merupakan waktu yang sangat tepat untuk dikabulkan, maka perbanyaklah doa dan istighfar diwaktu itu.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

“Rabb kita tabaroka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Dia berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Berkata Ibnu Hajar rahimahullah :

“Doa dan istighfar di waktu sahur adalah diijabahi (dikabulkan).” (Fathul Bari, 3: 32).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?