Kebenaran Bukan Diukur Dengan Banyaknya Tokoh
BANYAKNYA TOKOH YANG BERGABUNG DALAM SUATU KELOMPOK
Orang awam menyangka dan mengira, bahwa kalau para tokoh dan para pembesar bergabung dalam suatu kelompok atau jamaah menunjukkan bahwa jamaah atau kelompok tersebut di atas kebenaran.
Namun bagi penuntut ilmu, kebenaran itu bukan dilihat dari sisi itu, tapi kebenaran itu dilihat apakah mencocoki dalil alquran dan as sunnah atau tidak, kalau mencocoki, berarti suatu kebenaran, kalau tidak, berarti kebatilan.
Berkata Asy-Syaikh Al-Alamah Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah:
"نحن لا نعرف الحق بكثرة الرجال وإنما نعرف الحق بموافقة الكتاب والسنة " { الشرح الممتع : ٤\٣٧٩ }
"Kami, kami tidak mengenal kebenaran dengan banyaknya tokoh dan sesungguhnya kami mengenal kebenaran dengan mencocoki al kitab (alquran) dan as sunnah." [ Asy-Syarhul Mumti' 4/379 ]
Abu Fadhel Majalengka
Orang awam menyangka dan mengira, bahwa kalau para tokoh dan para pembesar bergabung dalam suatu kelompok atau jamaah menunjukkan bahwa jamaah atau kelompok tersebut di atas kebenaran.
Namun bagi penuntut ilmu, kebenaran itu bukan dilihat dari sisi itu, tapi kebenaran itu dilihat apakah mencocoki dalil alquran dan as sunnah atau tidak, kalau mencocoki, berarti suatu kebenaran, kalau tidak, berarti kebatilan.
Berkata Asy-Syaikh Al-Alamah Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah:
"نحن لا نعرف الحق بكثرة الرجال وإنما نعرف الحق بموافقة الكتاب والسنة " { الشرح الممتع : ٤\٣٧٩ }
"Kami, kami tidak mengenal kebenaran dengan banyaknya tokoh dan sesungguhnya kami mengenal kebenaran dengan mencocoki al kitab (alquran) dan as sunnah." [ Asy-Syarhul Mumti' 4/379 ]
Abu Fadhel Majalengka
Komentar
Posting Komentar