Materi Ramadhan 9
Materi Kesembilan
AMALAN-AMALAN DI BULAN RAMADHAN
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Pertama Puasa.
Puasa merupakan amalan yang paling utama untuk dikerjakan. Wajib bagi kaum muslimin dan muslimah yang mukallaf (yang dibebani kewajiban) untuk mengerjakannya. Dosa besar bagi orang yang meninggalkannya karena malas dan kufur keluar dari islam yang meninggalkannya karena berkeyakinan bahwa puasa ramadhan bukan kewajiban.
Disamping itu pula puasa adalah suatu amalan yang banyak sekali keutamaannya. Diantara keutamaan puasa adalah :
1. Pahalanya berlipat ganda, bahkan Allah sendiri yang akan membalasnya dengan surga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
قَالَ اللَّهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ. (رواه متفق عليه).
Allah berfirman : Setiap amal anak Adam baginya, kecuali puasa, maka sesungguhnya aku sendiri yang akan membalas dengan puasanya itu surga. Dan apabila berpuasa salah seorang diantara kalian, janganlah bicara kotor dan jangan berteriak-teriak (membentak-bentak), maka jika ada seseorang mencaci maki atau mengajak berkelahi, maka katakanlah saya lagi puasa. Demi dzat yang jiwa Muhammad ada di tangannya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada minyak misik. Bagi yang berpuasa ada dua kegembiraan yakni ketika berbuka dia bergembira dan ketika berjumpa dengan Rabbnya karena puasanya. (HR. Bukhari Muslim dari Abu Hurairah radhiyalllahu ‘anhu).
2. Mendapatkan dua kegembiraan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ (رواه مسلم).
Setiap anak Adam kebaikannya dilipatgandakan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Allah ‘Azza wa jalla berfirman : kecuali puasa, maka sesungguhnya aku sendiri yang membalas dengan puasanya itu. Dia menahan syahwatnya, makanannya karena Aku. Bagi yang puasa itu ada dua kegembiraan, gembira ketika berbuka dan gembira ketika berjumpa Rabbnya. Dan sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah dari pada minyak misik. (HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).
3. Ada pintu khusus di surga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُون لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ. (رواه متفق عليه).
Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pintu yang bernama Ar Royyan, orang-orang yang berpuasa akan masuk dari pintu tersebut pada hari kiamat. Seorang pun tidak akan masuk dari pintu tersebut kecuali mereka (orang-orang yang berpuasa), dikatakan kepada mereka,’ di mana orang-orang yang berpuasa? Maka orang-orang yang berpuasa berdiri dan seorang pun tidak akan masuk ke pintu tersebut kecuali mereka. Maka apabila mereka sudah masuk semua, ditutuplah pintu tersebut, maka tidak ada yang masuk seorang pun dari pintu tersebut. (HR. Bukhari dan Muslim dari Sahl radhiyallahu ‘anhu).
4. Penghilang fitnah (cobaan dan ujian).
عَنْ حُذَيْفَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ مَنْ يَحْفَظُ حَدِيثًا عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فِي الْفِتْنَةِ قَالَ حُذَيْفَةُ أَنَا سَمِعْتُهُ يَقُولُ فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَجَارِهِ تُكَفِّرُهَا الصَّلاَةُ وَالصِّيَامُ وَالصَّدَقَةُ. (رواه متفق علبه).
Dari Hudzifah radhiyallahu ‘anhu , dia berkata, berkata Umar radhiyallahu ‘anhu : Siapa yang menghapal perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang fitnah? Berkata Hudzaifah: Saya mendengarnya, fitnah (cobaan) seorang laki-laki adalah keluarganya, hartanya dan tetangganya, fitnah itu akan hilang dengan shalat, puasa dan shadaqah. (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Amalan yang memasukan ke surga.
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ مُرْنِي بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ. قَالَ : عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ. (رواه أحمد-تعليق شعيب الأرنؤوط : إسناده صحيح على شرط مسلم).
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu dia berkata : Saya mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, saya berkata : Perintahkanlah kepadaku suatu amalan yang bisa memasukkan saya ke surga. Nabi bersabda : Atasmu puasa. (HR. Ahmad. Berkata Syekh Syuaeb Al Arnuth : Isnadnya Shahih atas syarat Muslim).
6. Doa orang berpuasa tidak tertolak.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ : ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ (رواه الترمذي وأحمد-قال الشيخ الألباني:صحيح وقال الشيخ شعيب الأرنؤوط : صحيح).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : Tiga orang yang tidak akan tertolak doanya: Pemimpin yang adil, orang yang berpuasa ketika berbuka, dan orang yang didzalim. (HR. Tirmidzi dan Ahmad : Berkata Syekh Al Albani : Shahih dan berkata Syekh Syuaeb al Arnuth shahih).
7. Perisai dari api neraka.
عَنْ بْنِ أَبِي الْعَاصِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ : الصَّوْمُ جُنَّةٌ مِنَ النَّارِ كَجُنَّةِ أَحَدِكُمْ مِنَ الْقِتَالِ. (رواه النسائي و ابن خزيمة - قال الشيخ الألباني : صحيح).
Dari Utsman bin Abu Al ‘Ash radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Puasa itu perisai dari api neraka, seperti perisanya salah seorang diantara kalian dari peperangan. (HR. An Nasai dan Ibnu Khuzaimah. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih).
عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : قَالَ رَبُّنَا عَزَّ وَجَلَّ : الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ وَهُوَ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ. (رواه أحمد - قال شعيب الأرنؤوط : حديث صحيح).
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Rabb Kami ‘Azza wa Jalla berfirman : Puasa itu perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari api neraka dan dia aku sendiri yang membalasnya. (HR. Ahmad. Berkata Syekh Syuaeb Al Arnuth : Hadits Shahih).
8. Dijauhkan dari neraka sejauh 70 tahun perjalanan.
عَنْ أَبي سَعيدٍ الخُدْريِّ رَضيَ اللَّه عنهُ قال : قالَ رسولُ اللَّهِ : « مَا مِنْ عبْدٍ يصُومُ يَوماً في سبِيلِ اللَّه إِلاَّ باعَدَ اللَّه بِذلك اليَومِ وجهَهُ عَن النَّارِ سبعينَ خرِيفاً » متفقٌ عليه
Dari Abu Said r.a., katanya: "Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda: "Tiada seorang hambapun yang berpuasa sehari di jalan Allah, melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya karena puasanya tadi dari neraka, sejauh tujuh puluh tahun perjalanan." (HR. Bukhari dan Muslim).
Kedua Membaca Al Qur’an
Bulan ramadhan merupakan bulan di mana turunnya al Qur’an. Bulan dimana malaikat jibril turun ke bumi untuk mengecek hafalannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka sudah sepatutnyalah kaum muslimin untuk membaca dan mempelajarinya lebih intensif di bulan Ramadhan.
Begitu banyak keutamaan membaca al Qur’an dan begitu banyak janji-janji Allah yang sangat menggiurkan bagi yang orang yang membaca dan mempelajarinya. Diantara keutamaan-keutamaannya adalah :
1. Orang yang terbaik.
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ (رواه البخاري ).
Yang terbaik diantara kalian adalah orang yang mempelajari dan mengajarkan al Qur’an. (HR. Bukhori dari Utsman bin Afan radhiyallahu’anhu).
2. Ganjaran yang berlipat ganda.
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ (رواه الترمذي قال الشيخ الألباني : صحيح).
Siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah (al Qur’an), maka baginya diberikan pahala satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan dibalas sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf. (HR. At Turmudzi dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih).
3. Di akhirat dikumpulkan dengan para malaikat.
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :
الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ ».(متفق عليه).
Yang mahir membaca al Qur’an akan bersama-sama malaikat yang mulia dan yang membaca al Qur’annya terbata-bata dan berat, maka baginya dua pahala. (HR. Imam Bukhori dan Muslim dari ‘Aisyah radhiyallahu anha).
4. Allah Ta’ala angkat derajatnya.
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ . (مسلم).
Sesungguhnya Dia Allah akan mengangkat derajat suatu kaum dengan al Qur’an dan merendahkan kaum yang lain dengannya. (HR. Imam Muslim dari Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu).
5. Diberikan syafaat.
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ. (رواه مسلم)
Bacalah al Qur’an, maka sesungguhnya di akan datang pada hari kiamat memberikan syafaat bagi pembacanya. (HR. Muslim dari Abu Umamah Al Bahiliy radhiyallahu ‘anhu).
Dan masih banyak lagi dalil-dalil yang menunjukan keutamaan membaca dan mempelajari al Qur’an, mudah-mudahan menjadi motivasi kita untuk membaca, mempelajari, mengajarkan dan mengamalkannya.
Ketiga Shalat Malam (Teraweh).
1. Diampuni dosanya yang telah lalu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. (رواه متفق عليه).
Barangsiapa yang shalat di malam lailatul qadr dengan penuh keimanan dan mengharapkan (balasan hanya dari Allah) diampuni baginya dosa yang telah lalu. (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. (رواه متفق عليه).
Barangsiapa yang shalat malam (taraweh) di bulan ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan (balasan hanya dari Allah) diampuni dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).
2. Bukti kesyukuran kepada Allah Ta’ala.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا صَلَّى قَامَ حَتَّى تَفَطَّرَ رِجْلاَهُ قَالَتْ عَائِشَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَصْنَعُ هَذَا وَقَدْ غُفِرَ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ فَقَالَ « يَا عَائِشَةُ أَفَلاَ أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا ».( رواه مسلم).
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa shalat (shalat malam) sampai kedua kakinya bengkak-bengkak (saking lamanya). ‘Aisyah berkata : Ya Rasulullah mengapa engkau berbuat seperti ini, padahal sungguh Allah telah mengampuni bagimu dosa yang terdahulu dan yang akan datang. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: Maka apakah aku tidak menjadi hamba yang bersyukur. (HR. Muslim).
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ نَبِيَّ اللهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَقُومُ مِنَ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ فَقَالَتْ عَائِشَةُ لِمَ تَصْنَعُ هَذَا يَا رَسُولَ اللهِ وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ قَالَ أَفَلاَ أُحِبُّ أَنْ أَكُونَ عَبْدًا شَكُورًا (البخاري).
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwasannya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa shalat malam sampai kedua kakinya bengkak-bengkak (saking lamanya). ‘Aisyah berkata : Mengapa engkau berbuat seperti ini Ya Rasulullah, padahal sungguh Allah telah mengampuni bagimu dosa yang terdahulu dan yang akan datang. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: Maka apakah aku tidak suka menjadi hamba yang bersyukur. (HR. Muslim).
Bukti syukur kepada Allah Ta’ala adalah dengan terus meningkatkan amal ibadah kita, sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan.
3. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa membangunkan keluarganya untuk shalat malam.
عن عَلِيّ بْن أَبِي طَالِبٍ أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم طَرَقَهُ وَفَاطِمَةَ بِنْتَ النَّبِيِّ - عَلَيْهِ السَّلاَمُ - لَيْلَةً فَقَالَ أَلاَ تُصَلِّيَانِ فَقُلْتُ : يَا رَسُولَ اللهِ أَنْفُسُنَا بِيَدِ اللهِ فَإِذَا شَاءَ أَنْ يَبْعَثَنَا بَعَثَنَا فَانْصَرَفَ حِينَ قُلْنَا ذَلِكَ وَلَمْ يَرْجِعْ إِلَيَّ شَيْئًا ثُمَّ سَمِعْتُهُ وَهُوَ مُوَلٍّ يَضْرِبُ فَخِذَهُ وَهْوَ يَقُولُ {وَكَانَ الإِنْسَانُ أَكْثَرَ شَيْءٍ جَدَلاً} (رواه البخاري).
Dari Ali bin Abu Thalib, dia mengabarkan, bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatanginya dan Fatimah binti Nabi ‘alaihis salam di waktu malam, lalu dia berkata : Apakah kamu berdua tidak shalat? Maka aku (Ali bin Abu Thalib ) berkata, Ya Rasulullah, jiwa-jiwa kami ada di tangan Allah, maka apabila dia menghendaki, Dia akan membangkitkan kami, lalu dia berpaling ketika kami berkata demikian, dan tidak kembali kepadaku, kemudian aku mendengarnya, dan Dia berpaling sambil memukul pahanya, lalu Dia bersabda : Dan manusia itu kebanyakan suka membantah. (HR. Bukhari).
4. Manusia yang terbaik.
فَقَصَّتْهَا حَفْصَةُ عَلَى النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ « نِعْمَ الرَّجُلُ عَبْدُ اللَّهِ ، لَوْ كَانَ يُصَلِّى بِاللَّيْلِ » . قَالَ سَالِمٌ فَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ لاَ يَنَامُ مِنَ اللَّيْلِ إِلاَّ قَلِيلاً. (رواه متفق عليه).
Hafshah menceritakan, dimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sebaik-baik laki-laki adalah Abdullah (Abdullah bin Umar), seandainya dia bangun di malam hari (shalat malam). Salim berkata : Maka abdullah tidak tidur malam kecuali sedikit. (HR. Bukhari dan Muslim).
عن عَبْد اللهِ بْن عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ لِي رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَا عَبْدَ اللهِ لاَ تَكُنْ مِثْلَ فُلاَنٍ كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ (متفق عليه).
Dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhuma dia berkata, berkata kepadaku Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Ya Abdullah, jangan kamu menjadi seperti si pulan, dia biasa bangun shalat malam, lalu meninggalkannya. (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Kedudukan yang tinggi.
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا. (الإسراء : 79)
Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji . (QS. Al Isra : 79).
6. Ciri orang yang beriman kepada ayat-ayat Allah.
إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّدًا وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ. تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ. (السحدة : 15-16).
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. (As Sajaddah :15-16).
7. Amalan yang memasukkannya ke surga.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ سَلاَمٍ قال قال رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلاَمَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصِلُوا الأَرْحَامَ وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ. (رواه ابن ماجة قال الشيخ الألباني : صحيح).
Dari Abdullah bin Salam, dia berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: Wahai sekalian manusia, sebarkan salam, berikanlah makan, sambunglah silaturahim, dan shalatlah di malam hari ketika manusia pada tidur, kalian semua akan masuk surga dengan selamat. (HR. Ibnu Majah. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih).
8. Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ ». (رواه مسلم).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa bulan Allah yakni muharram. Dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam. (HR. Muslim).
9. Shalat bersama imam di bulan Ramadhan seperti shalat semalam suntuk.
عَنْ أَبِى ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ (روا الترمذي و ابن ماجة و النسائي - قال الشيخ الألباني : صحيح).
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu dia berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : Barangsiapa yang shalat malam (shalat teraweh) bersama imam sampai selesai, ditulis baginya seperti shalat semalam suntuk. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan An Nasai. Berkata Syekh Al Bani : Hadits Shahih).
Ada sebagian orang tidak menyelesaikan shalat terawehnya bersama imam. Ketika imam mau witir, dia tinggalkan, dengan alasan mau mengerjakan lagi shalat tahajud,di rumah, padahal menyelesaikan bersama imam dan jamaah, pahalanya begitu besar.
Itulah beberapa keutamaan shalat malam, dimana Rasulullah dan para shahabatnya tidak pernah meninggalkannya. Suatu kehinaan bagi seorang muslim yang tidak bangun di malam hari untuk shalat malam, karena sesunggunya syetan telah mengikat dan mengencingi kedua telinganya.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ ذُكِرَ عِنْدَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم رَجُلٌ نَامَ لَيْلَهُ حَتَّى أَصْبَحَ قَالَ ذَاكَ رَجُلٌ بَالَ الشَّيْطَانُ فِي أُذُنَيْهِ أَوْ قَالَ فِي أُذُنِهِ. (متفق علبه).
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dia berkata, diceritakan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang seorang laki-laki yang tidur malam sampai subuh (tidak shalat malam), Beliau bersabda : Itu laki-laki yang syetan mengencingi kedua telingannya atau telinganya. (HR. Bukhari dan Muslim).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلاَثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ فَإِنِ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلاَّ أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلاَنَ. (رواه متفق علبه).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Syaitan itu memberikan ikatan pada tengkuk seseorang di antara kalian sebanyak tiga ikatan, jika ia tidur. la membuat ketentuan pada setiap ikatan itu dengan kata-kata yang berbunyi: "Bagimu malam masih panjang, maka tidurlah terus!" Jikalau orang itu bangun lalu berzikir kepada Allah Ta'ala maka terbukalah satu ikatan dari dirinya, selanjutnya jika ia berwudhu', lalu terbukalah ikatan satunya lagi dan seterusnya, jika ia shalat, maka terbukalah seluruh ikatannya, sehingga pagi-pagi ia bangun dalam keadaan semangat dan berhati gembira. Tetapi jika tidak bangun malam, maka ia pagi-pagi menjadi orang yang berhati buruk dan malas." (HR. Bukhari dan Muslim).
Sebagian ulama menafsirkan hadits tentang syetan mengencingi kedua telinganya, yakni orang yang tidak bangun shalat subuh, bukan shalat malam, tetapi sebagian ulama menafsirkan dengan shalat malam.
Keempat, Umrah.
Umrah di bulan Ramdhan, pahalanya sama dengan haji bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : فَإِنَّ عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ تَقْضِي حَجَّةً أَوْ حَجَّةً مَعِي. (رواه البخاري).
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : Sesungguhnya ‘Umrah di bulan Ramadhan seperti haji bersamaku. (HR. Bukhari).
عَنْ أُمِّ مَعْقِلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ عُمْرَةٌ فِى رَمَضَانَ تَعْدِلُ حَجَّةً. (رواه الترمذي و ابن ماجة و أحمد. قال الشيخ الألباني : صحيح).
Dari Ummu Ma’qil radhiyallahu ‘anha, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda : ‘Umrah di bulan Ramadhan senilai dengan haji. (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih).
Kelima, Infak dan shadaqah.
Infak dan shadaqah merupakan amalan yang sangat berharga untuk bekal kita di akhirat. Banyak sekali keutamaan di dalamnya. Diantaranya :
1. Ciri orang yang bertakwa.
Allah Ta’ala berfirman :
ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدىً لِلْمُتَّقِينَ. الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ. (البقرة 1-3).
Itu kitab (al Qur’an) tidak ada keraguan di dalamnya, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. (Al Baqarah : 2-3).
2. Pahala yang berlipat ganda.
Allah Ta’ala berfirman :
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ. (البقرة : 261).
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahu. (QS. Al Baqarah : 261).
إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ. (الحديد : 18).
Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak. (QS. Al Hadid : 18).
3. Hilang rasa takut dan bersedih hati.
Allah Ta’ala berfirman :
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (البقرة : 274).
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Al Baqarah : 274).
4. Diberikan Surga Adn.
Allah Ta’ala berfirman :
وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولَئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ. جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ وَالْمَلَائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ. ( الرعد : 22-23).
Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu. (QS. Ar Ra’du : 22-23).
5. Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى وَالْيَدُ الْعُلْيَا الْمُنْفِقَةُ وَالسُّفْلَى السَّائِلَةُ ». (رواه مسلم).
Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah. Tangan di bawah yang berinfak dan tangan di bawah yang menerima infak. (HR. Muslim dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma).
6. Memadamkan Dosa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَنْ كَعْبِ بن عُجْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:"الصَّوْمُ جُنَّةٌ وَالصَّدَقَةُ تُطْفِيءُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ". (رواه ابن ماجة قال الشيخ الألباني : صحيح).
Puasa itu perisai dan shadaqah itu memadamkan dosa, sebagaimana air memadamkan api. (HR. Ibnu Majah dari Ka’b bin ‘Ujrah. Berkata Syekh Al Albani :Hadits Shahih).
7. Harta tidak akan berkurang, justru bertambah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ ».( رواه مسلم).
Harta yang dishadaqahkan tidak akan berkurang, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan ampunan kecuali kemuliaan dan tidaklah seseorang itu tawadhu kecuali Allah akan angkat derajatnya. (HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).
8. Dipanggil dari pintu surga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : مَنْ أَنْفَقَ زَوْجَيْنِ فِي سَبِيلِ اللهِ نُودِيَ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ يَا عَبْدَ اللهِ هَذَا خَيْرٌ .... (رواه متفق عليه).
Barangsiapa yang berinfak sepasang (kuda, unta dan sebagainya) di jalan Allah dipanggil dari pintu-pintu surga, ya hamba Allah ini pintu lebih baik. (HR. Bukhari Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).
9. Memadamkan api kubur.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَنْ عُقْبَةَ بن عَامِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:"إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِيءُ عَنْ أَهْلِهَا حَرَّ الْقُبُورِ وَإِنَّمَا يَسْتَظِلُّ الْمُؤْمِنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِي ظِلِّ صَدَقَتِهِ. (رواه طبراني قال الشيخ الألباني:صحيح).
Sesungguhnya shadaqah akan memadamkan api kubur untuk pemiliknya (yang biasa shadaqah) dan sesungguhnya orang yang beriman akan berteduh pada hari kiamat di bayangan shadaqahnya.(HR. Thabrani dari ‘Uqbah bin’Amir radhiyallahu ‘anhu. Berkata Syekh Al Albani :Hadits Shahihi).
10. Mendapatakan pahala puasa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِىِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم- « مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئً
ا
Barangsiapa memberi buka orang yang berpuasa, baginya pahala seperti pahala orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala yang berpuasa tersebut sedikitpun juga. (HR. TTirmidzi, An Nasai, Al Baihaqi dari Zaid bin Khalid Al Juhaniy. Berkata Syek Al Albani : Hadits Shahih).
Keenam I’tikaf.
Itikaf disepuluh terakhir bulan ramadhan merupakan amalan yang disyariatkan dan diamalkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya.
عَنْ عَائِشَةَ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا ، زَوْجِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ. (متفق عليه).
Dari Aisyah radhiyallahu anha, isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwasannya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Dia beritikaf di sepuluh terakhir bulan Ramadhan sampai Allah mewafatkannya. (HR. Bukhari dan Muslim).
عن عَائِشَةَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهَا تَقُولُ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ الأَوَاخِرُ مِنْ رَمَضَانَ أَحْيَا اللَّيْلَ ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ ، وَشَدَّ الْمِئْزَرَ (رواه متفق عليه).
Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila telah masuk sepuluh hari yang terakhir dari bulan Ramadhan, maka beliau menghidup-hidupkan malamnya yakni melakukan ibadat pada malam harinya, juga membangunkan isterinya, bersungguh-sungguh dalam ibadat dan mengeraskan ikat pinggangnya (maksudnya adalah sebagai kata kinayah menjauhi berkumpul dengan isterinya)." (HR. Bukhori dan Muslim).
Hikmah i’tikaf begitu banyak, diantaranya memaksimalkan ibadah untuk mendapatkan malam lailatul qadr, malam yang lebih baik dari pada seribu bulan.
Inilah beberapa amalan di bulan Ramadhan, dan masih banyak amalan-amalan yang lain untuk pendekatan diri kepada Allah, mudah-mudah kita bisa memaksimalkan beribadah di bulan penuh berkah ini.
Insya Allah bersambung ke materi ke sepuluh
AMALAN-AMALAN DI BULAN RAMADHAN
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Pertama Puasa.
Puasa merupakan amalan yang paling utama untuk dikerjakan. Wajib bagi kaum muslimin dan muslimah yang mukallaf (yang dibebani kewajiban) untuk mengerjakannya. Dosa besar bagi orang yang meninggalkannya karena malas dan kufur keluar dari islam yang meninggalkannya karena berkeyakinan bahwa puasa ramadhan bukan kewajiban.
Disamping itu pula puasa adalah suatu amalan yang banyak sekali keutamaannya. Diantara keutamaan puasa adalah :
1. Pahalanya berlipat ganda, bahkan Allah sendiri yang akan membalasnya dengan surga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
قَالَ اللَّهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ. (رواه متفق عليه).
Allah berfirman : Setiap amal anak Adam baginya, kecuali puasa, maka sesungguhnya aku sendiri yang akan membalas dengan puasanya itu surga. Dan apabila berpuasa salah seorang diantara kalian, janganlah bicara kotor dan jangan berteriak-teriak (membentak-bentak), maka jika ada seseorang mencaci maki atau mengajak berkelahi, maka katakanlah saya lagi puasa. Demi dzat yang jiwa Muhammad ada di tangannya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada minyak misik. Bagi yang berpuasa ada dua kegembiraan yakni ketika berbuka dia bergembira dan ketika berjumpa dengan Rabbnya karena puasanya. (HR. Bukhari Muslim dari Abu Hurairah radhiyalllahu ‘anhu).
2. Mendapatkan dua kegembiraan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ (رواه مسلم).
Setiap anak Adam kebaikannya dilipatgandakan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Allah ‘Azza wa jalla berfirman : kecuali puasa, maka sesungguhnya aku sendiri yang membalas dengan puasanya itu. Dia menahan syahwatnya, makanannya karena Aku. Bagi yang puasa itu ada dua kegembiraan, gembira ketika berbuka dan gembira ketika berjumpa Rabbnya. Dan sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah dari pada minyak misik. (HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).
3. Ada pintu khusus di surga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُون لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ. (رواه متفق عليه).
Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pintu yang bernama Ar Royyan, orang-orang yang berpuasa akan masuk dari pintu tersebut pada hari kiamat. Seorang pun tidak akan masuk dari pintu tersebut kecuali mereka (orang-orang yang berpuasa), dikatakan kepada mereka,’ di mana orang-orang yang berpuasa? Maka orang-orang yang berpuasa berdiri dan seorang pun tidak akan masuk ke pintu tersebut kecuali mereka. Maka apabila mereka sudah masuk semua, ditutuplah pintu tersebut, maka tidak ada yang masuk seorang pun dari pintu tersebut. (HR. Bukhari dan Muslim dari Sahl radhiyallahu ‘anhu).
4. Penghilang fitnah (cobaan dan ujian).
عَنْ حُذَيْفَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ مَنْ يَحْفَظُ حَدِيثًا عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فِي الْفِتْنَةِ قَالَ حُذَيْفَةُ أَنَا سَمِعْتُهُ يَقُولُ فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَجَارِهِ تُكَفِّرُهَا الصَّلاَةُ وَالصِّيَامُ وَالصَّدَقَةُ. (رواه متفق علبه).
Dari Hudzifah radhiyallahu ‘anhu , dia berkata, berkata Umar radhiyallahu ‘anhu : Siapa yang menghapal perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang fitnah? Berkata Hudzaifah: Saya mendengarnya, fitnah (cobaan) seorang laki-laki adalah keluarganya, hartanya dan tetangganya, fitnah itu akan hilang dengan shalat, puasa dan shadaqah. (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Amalan yang memasukan ke surga.
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ مُرْنِي بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ. قَالَ : عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ. (رواه أحمد-تعليق شعيب الأرنؤوط : إسناده صحيح على شرط مسلم).
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu dia berkata : Saya mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, saya berkata : Perintahkanlah kepadaku suatu amalan yang bisa memasukkan saya ke surga. Nabi bersabda : Atasmu puasa. (HR. Ahmad. Berkata Syekh Syuaeb Al Arnuth : Isnadnya Shahih atas syarat Muslim).
6. Doa orang berpuasa tidak tertolak.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ : ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ (رواه الترمذي وأحمد-قال الشيخ الألباني:صحيح وقال الشيخ شعيب الأرنؤوط : صحيح).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : Tiga orang yang tidak akan tertolak doanya: Pemimpin yang adil, orang yang berpuasa ketika berbuka, dan orang yang didzalim. (HR. Tirmidzi dan Ahmad : Berkata Syekh Al Albani : Shahih dan berkata Syekh Syuaeb al Arnuth shahih).
7. Perisai dari api neraka.
عَنْ بْنِ أَبِي الْعَاصِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ : الصَّوْمُ جُنَّةٌ مِنَ النَّارِ كَجُنَّةِ أَحَدِكُمْ مِنَ الْقِتَالِ. (رواه النسائي و ابن خزيمة - قال الشيخ الألباني : صحيح).
Dari Utsman bin Abu Al ‘Ash radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Puasa itu perisai dari api neraka, seperti perisanya salah seorang diantara kalian dari peperangan. (HR. An Nasai dan Ibnu Khuzaimah. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih).
عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : قَالَ رَبُّنَا عَزَّ وَجَلَّ : الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ وَهُوَ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ. (رواه أحمد - قال شعيب الأرنؤوط : حديث صحيح).
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Rabb Kami ‘Azza wa Jalla berfirman : Puasa itu perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari api neraka dan dia aku sendiri yang membalasnya. (HR. Ahmad. Berkata Syekh Syuaeb Al Arnuth : Hadits Shahih).
8. Dijauhkan dari neraka sejauh 70 tahun perjalanan.
عَنْ أَبي سَعيدٍ الخُدْريِّ رَضيَ اللَّه عنهُ قال : قالَ رسولُ اللَّهِ : « مَا مِنْ عبْدٍ يصُومُ يَوماً في سبِيلِ اللَّه إِلاَّ باعَدَ اللَّه بِذلك اليَومِ وجهَهُ عَن النَّارِ سبعينَ خرِيفاً » متفقٌ عليه
Dari Abu Said r.a., katanya: "Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda: "Tiada seorang hambapun yang berpuasa sehari di jalan Allah, melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya karena puasanya tadi dari neraka, sejauh tujuh puluh tahun perjalanan." (HR. Bukhari dan Muslim).
Kedua Membaca Al Qur’an
Bulan ramadhan merupakan bulan di mana turunnya al Qur’an. Bulan dimana malaikat jibril turun ke bumi untuk mengecek hafalannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka sudah sepatutnyalah kaum muslimin untuk membaca dan mempelajarinya lebih intensif di bulan Ramadhan.
Begitu banyak keutamaan membaca al Qur’an dan begitu banyak janji-janji Allah yang sangat menggiurkan bagi yang orang yang membaca dan mempelajarinya. Diantara keutamaan-keutamaannya adalah :
1. Orang yang terbaik.
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ (رواه البخاري ).
Yang terbaik diantara kalian adalah orang yang mempelajari dan mengajarkan al Qur’an. (HR. Bukhori dari Utsman bin Afan radhiyallahu’anhu).
2. Ganjaran yang berlipat ganda.
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ (رواه الترمذي قال الشيخ الألباني : صحيح).
Siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah (al Qur’an), maka baginya diberikan pahala satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan dibalas sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf. (HR. At Turmudzi dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih).
3. Di akhirat dikumpulkan dengan para malaikat.
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :
الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ ».(متفق عليه).
Yang mahir membaca al Qur’an akan bersama-sama malaikat yang mulia dan yang membaca al Qur’annya terbata-bata dan berat, maka baginya dua pahala. (HR. Imam Bukhori dan Muslim dari ‘Aisyah radhiyallahu anha).
4. Allah Ta’ala angkat derajatnya.
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ . (مسلم).
Sesungguhnya Dia Allah akan mengangkat derajat suatu kaum dengan al Qur’an dan merendahkan kaum yang lain dengannya. (HR. Imam Muslim dari Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu).
5. Diberikan syafaat.
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ. (رواه مسلم)
Bacalah al Qur’an, maka sesungguhnya di akan datang pada hari kiamat memberikan syafaat bagi pembacanya. (HR. Muslim dari Abu Umamah Al Bahiliy radhiyallahu ‘anhu).
Dan masih banyak lagi dalil-dalil yang menunjukan keutamaan membaca dan mempelajari al Qur’an, mudah-mudahan menjadi motivasi kita untuk membaca, mempelajari, mengajarkan dan mengamalkannya.
Ketiga Shalat Malam (Teraweh).
1. Diampuni dosanya yang telah lalu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. (رواه متفق عليه).
Barangsiapa yang shalat di malam lailatul qadr dengan penuh keimanan dan mengharapkan (balasan hanya dari Allah) diampuni baginya dosa yang telah lalu. (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. (رواه متفق عليه).
Barangsiapa yang shalat malam (taraweh) di bulan ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan (balasan hanya dari Allah) diampuni dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).
2. Bukti kesyukuran kepada Allah Ta’ala.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا صَلَّى قَامَ حَتَّى تَفَطَّرَ رِجْلاَهُ قَالَتْ عَائِشَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَصْنَعُ هَذَا وَقَدْ غُفِرَ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ فَقَالَ « يَا عَائِشَةُ أَفَلاَ أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا ».( رواه مسلم).
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa shalat (shalat malam) sampai kedua kakinya bengkak-bengkak (saking lamanya). ‘Aisyah berkata : Ya Rasulullah mengapa engkau berbuat seperti ini, padahal sungguh Allah telah mengampuni bagimu dosa yang terdahulu dan yang akan datang. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: Maka apakah aku tidak menjadi hamba yang bersyukur. (HR. Muslim).
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ نَبِيَّ اللهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَقُومُ مِنَ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ فَقَالَتْ عَائِشَةُ لِمَ تَصْنَعُ هَذَا يَا رَسُولَ اللهِ وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ قَالَ أَفَلاَ أُحِبُّ أَنْ أَكُونَ عَبْدًا شَكُورًا (البخاري).
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwasannya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa shalat malam sampai kedua kakinya bengkak-bengkak (saking lamanya). ‘Aisyah berkata : Mengapa engkau berbuat seperti ini Ya Rasulullah, padahal sungguh Allah telah mengampuni bagimu dosa yang terdahulu dan yang akan datang. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: Maka apakah aku tidak suka menjadi hamba yang bersyukur. (HR. Muslim).
Bukti syukur kepada Allah Ta’ala adalah dengan terus meningkatkan amal ibadah kita, sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan.
3. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa membangunkan keluarganya untuk shalat malam.
عن عَلِيّ بْن أَبِي طَالِبٍ أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم طَرَقَهُ وَفَاطِمَةَ بِنْتَ النَّبِيِّ - عَلَيْهِ السَّلاَمُ - لَيْلَةً فَقَالَ أَلاَ تُصَلِّيَانِ فَقُلْتُ : يَا رَسُولَ اللهِ أَنْفُسُنَا بِيَدِ اللهِ فَإِذَا شَاءَ أَنْ يَبْعَثَنَا بَعَثَنَا فَانْصَرَفَ حِينَ قُلْنَا ذَلِكَ وَلَمْ يَرْجِعْ إِلَيَّ شَيْئًا ثُمَّ سَمِعْتُهُ وَهُوَ مُوَلٍّ يَضْرِبُ فَخِذَهُ وَهْوَ يَقُولُ {وَكَانَ الإِنْسَانُ أَكْثَرَ شَيْءٍ جَدَلاً} (رواه البخاري).
Dari Ali bin Abu Thalib, dia mengabarkan, bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatanginya dan Fatimah binti Nabi ‘alaihis salam di waktu malam, lalu dia berkata : Apakah kamu berdua tidak shalat? Maka aku (Ali bin Abu Thalib ) berkata, Ya Rasulullah, jiwa-jiwa kami ada di tangan Allah, maka apabila dia menghendaki, Dia akan membangkitkan kami, lalu dia berpaling ketika kami berkata demikian, dan tidak kembali kepadaku, kemudian aku mendengarnya, dan Dia berpaling sambil memukul pahanya, lalu Dia bersabda : Dan manusia itu kebanyakan suka membantah. (HR. Bukhari).
4. Manusia yang terbaik.
فَقَصَّتْهَا حَفْصَةُ عَلَى النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ « نِعْمَ الرَّجُلُ عَبْدُ اللَّهِ ، لَوْ كَانَ يُصَلِّى بِاللَّيْلِ » . قَالَ سَالِمٌ فَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ لاَ يَنَامُ مِنَ اللَّيْلِ إِلاَّ قَلِيلاً. (رواه متفق عليه).
Hafshah menceritakan, dimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sebaik-baik laki-laki adalah Abdullah (Abdullah bin Umar), seandainya dia bangun di malam hari (shalat malam). Salim berkata : Maka abdullah tidak tidur malam kecuali sedikit. (HR. Bukhari dan Muslim).
عن عَبْد اللهِ بْن عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ لِي رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَا عَبْدَ اللهِ لاَ تَكُنْ مِثْلَ فُلاَنٍ كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ (متفق عليه).
Dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhuma dia berkata, berkata kepadaku Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Ya Abdullah, jangan kamu menjadi seperti si pulan, dia biasa bangun shalat malam, lalu meninggalkannya. (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Kedudukan yang tinggi.
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا. (الإسراء : 79)
Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji . (QS. Al Isra : 79).
6. Ciri orang yang beriman kepada ayat-ayat Allah.
إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّدًا وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ. تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ. (السحدة : 15-16).
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, sedang mereka tidak menyombongkan diri. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. (As Sajaddah :15-16).
7. Amalan yang memasukkannya ke surga.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ سَلاَمٍ قال قال رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلاَمَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصِلُوا الأَرْحَامَ وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ. (رواه ابن ماجة قال الشيخ الألباني : صحيح).
Dari Abdullah bin Salam, dia berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: Wahai sekalian manusia, sebarkan salam, berikanlah makan, sambunglah silaturahim, dan shalatlah di malam hari ketika manusia pada tidur, kalian semua akan masuk surga dengan selamat. (HR. Ibnu Majah. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih).
8. Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ ». (رواه مسلم).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa bulan Allah yakni muharram. Dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam. (HR. Muslim).
9. Shalat bersama imam di bulan Ramadhan seperti shalat semalam suntuk.
عَنْ أَبِى ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ (روا الترمذي و ابن ماجة و النسائي - قال الشيخ الألباني : صحيح).
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu dia berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : Barangsiapa yang shalat malam (shalat teraweh) bersama imam sampai selesai, ditulis baginya seperti shalat semalam suntuk. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan An Nasai. Berkata Syekh Al Bani : Hadits Shahih).
Ada sebagian orang tidak menyelesaikan shalat terawehnya bersama imam. Ketika imam mau witir, dia tinggalkan, dengan alasan mau mengerjakan lagi shalat tahajud,di rumah, padahal menyelesaikan bersama imam dan jamaah, pahalanya begitu besar.
Itulah beberapa keutamaan shalat malam, dimana Rasulullah dan para shahabatnya tidak pernah meninggalkannya. Suatu kehinaan bagi seorang muslim yang tidak bangun di malam hari untuk shalat malam, karena sesunggunya syetan telah mengikat dan mengencingi kedua telinganya.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ ذُكِرَ عِنْدَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم رَجُلٌ نَامَ لَيْلَهُ حَتَّى أَصْبَحَ قَالَ ذَاكَ رَجُلٌ بَالَ الشَّيْطَانُ فِي أُذُنَيْهِ أَوْ قَالَ فِي أُذُنِهِ. (متفق علبه).
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dia berkata, diceritakan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang seorang laki-laki yang tidur malam sampai subuh (tidak shalat malam), Beliau bersabda : Itu laki-laki yang syetan mengencingi kedua telingannya atau telinganya. (HR. Bukhari dan Muslim).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلاَثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ فَإِنِ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلاَّ أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلاَنَ. (رواه متفق علبه).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : "Syaitan itu memberikan ikatan pada tengkuk seseorang di antara kalian sebanyak tiga ikatan, jika ia tidur. la membuat ketentuan pada setiap ikatan itu dengan kata-kata yang berbunyi: "Bagimu malam masih panjang, maka tidurlah terus!" Jikalau orang itu bangun lalu berzikir kepada Allah Ta'ala maka terbukalah satu ikatan dari dirinya, selanjutnya jika ia berwudhu', lalu terbukalah ikatan satunya lagi dan seterusnya, jika ia shalat, maka terbukalah seluruh ikatannya, sehingga pagi-pagi ia bangun dalam keadaan semangat dan berhati gembira. Tetapi jika tidak bangun malam, maka ia pagi-pagi menjadi orang yang berhati buruk dan malas." (HR. Bukhari dan Muslim).
Sebagian ulama menafsirkan hadits tentang syetan mengencingi kedua telinganya, yakni orang yang tidak bangun shalat subuh, bukan shalat malam, tetapi sebagian ulama menafsirkan dengan shalat malam.
Keempat, Umrah.
Umrah di bulan Ramdhan, pahalanya sama dengan haji bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : فَإِنَّ عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ تَقْضِي حَجَّةً أَوْ حَجَّةً مَعِي. (رواه البخاري).
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : Sesungguhnya ‘Umrah di bulan Ramadhan seperti haji bersamaku. (HR. Bukhari).
عَنْ أُمِّ مَعْقِلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ عُمْرَةٌ فِى رَمَضَانَ تَعْدِلُ حَجَّةً. (رواه الترمذي و ابن ماجة و أحمد. قال الشيخ الألباني : صحيح).
Dari Ummu Ma’qil radhiyallahu ‘anha, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda : ‘Umrah di bulan Ramadhan senilai dengan haji. (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih).
Kelima, Infak dan shadaqah.
Infak dan shadaqah merupakan amalan yang sangat berharga untuk bekal kita di akhirat. Banyak sekali keutamaan di dalamnya. Diantaranya :
1. Ciri orang yang bertakwa.
Allah Ta’ala berfirman :
ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدىً لِلْمُتَّقِينَ. الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ. (البقرة 1-3).
Itu kitab (al Qur’an) tidak ada keraguan di dalamnya, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. (Al Baqarah : 2-3).
2. Pahala yang berlipat ganda.
Allah Ta’ala berfirman :
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ. (البقرة : 261).
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahu. (QS. Al Baqarah : 261).
إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ. (الحديد : 18).
Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak. (QS. Al Hadid : 18).
3. Hilang rasa takut dan bersedih hati.
Allah Ta’ala berfirman :
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (البقرة : 274).
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Al Baqarah : 274).
4. Diberikan Surga Adn.
Allah Ta’ala berfirman :
وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولَئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ. جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ وَالْمَلَائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ. ( الرعد : 22-23).
Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu. (QS. Ar Ra’du : 22-23).
5. Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى وَالْيَدُ الْعُلْيَا الْمُنْفِقَةُ وَالسُّفْلَى السَّائِلَةُ ». (رواه مسلم).
Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah. Tangan di bawah yang berinfak dan tangan di bawah yang menerima infak. (HR. Muslim dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma).
6. Memadamkan Dosa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَنْ كَعْبِ بن عُجْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:"الصَّوْمُ جُنَّةٌ وَالصَّدَقَةُ تُطْفِيءُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ". (رواه ابن ماجة قال الشيخ الألباني : صحيح).
Puasa itu perisai dan shadaqah itu memadamkan dosa, sebagaimana air memadamkan api. (HR. Ibnu Majah dari Ka’b bin ‘Ujrah. Berkata Syekh Al Albani :Hadits Shahih).
7. Harta tidak akan berkurang, justru bertambah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ ».( رواه مسلم).
Harta yang dishadaqahkan tidak akan berkurang, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan ampunan kecuali kemuliaan dan tidaklah seseorang itu tawadhu kecuali Allah akan angkat derajatnya. (HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).
8. Dipanggil dari pintu surga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : مَنْ أَنْفَقَ زَوْجَيْنِ فِي سَبِيلِ اللهِ نُودِيَ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ يَا عَبْدَ اللهِ هَذَا خَيْرٌ .... (رواه متفق عليه).
Barangsiapa yang berinfak sepasang (kuda, unta dan sebagainya) di jalan Allah dipanggil dari pintu-pintu surga, ya hamba Allah ini pintu lebih baik. (HR. Bukhari Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).
9. Memadamkan api kubur.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَنْ عُقْبَةَ بن عَامِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:"إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِيءُ عَنْ أَهْلِهَا حَرَّ الْقُبُورِ وَإِنَّمَا يَسْتَظِلُّ الْمُؤْمِنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِي ظِلِّ صَدَقَتِهِ. (رواه طبراني قال الشيخ الألباني:صحيح).
Sesungguhnya shadaqah akan memadamkan api kubur untuk pemiliknya (yang biasa shadaqah) dan sesungguhnya orang yang beriman akan berteduh pada hari kiamat di bayangan shadaqahnya.(HR. Thabrani dari ‘Uqbah bin’Amir radhiyallahu ‘anhu. Berkata Syekh Al Albani :Hadits Shahihi).
10. Mendapatakan pahala puasa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِىِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم- « مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئً
ا
Barangsiapa memberi buka orang yang berpuasa, baginya pahala seperti pahala orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala yang berpuasa tersebut sedikitpun juga. (HR. TTirmidzi, An Nasai, Al Baihaqi dari Zaid bin Khalid Al Juhaniy. Berkata Syek Al Albani : Hadits Shahih).
Keenam I’tikaf.
Itikaf disepuluh terakhir bulan ramadhan merupakan amalan yang disyariatkan dan diamalkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya.
عَنْ عَائِشَةَ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا ، زَوْجِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ. (متفق عليه).
Dari Aisyah radhiyallahu anha, isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwasannya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Dia beritikaf di sepuluh terakhir bulan Ramadhan sampai Allah mewafatkannya. (HR. Bukhari dan Muslim).
عن عَائِشَةَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهَا تَقُولُ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ الأَوَاخِرُ مِنْ رَمَضَانَ أَحْيَا اللَّيْلَ ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ ، وَشَدَّ الْمِئْزَرَ (رواه متفق عليه).
Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila telah masuk sepuluh hari yang terakhir dari bulan Ramadhan, maka beliau menghidup-hidupkan malamnya yakni melakukan ibadat pada malam harinya, juga membangunkan isterinya, bersungguh-sungguh dalam ibadat dan mengeraskan ikat pinggangnya (maksudnya adalah sebagai kata kinayah menjauhi berkumpul dengan isterinya)." (HR. Bukhori dan Muslim).
Hikmah i’tikaf begitu banyak, diantaranya memaksimalkan ibadah untuk mendapatkan malam lailatul qadr, malam yang lebih baik dari pada seribu bulan.
Inilah beberapa amalan di bulan Ramadhan, dan masih banyak amalan-amalan yang lain untuk pendekatan diri kepada Allah, mudah-mudah kita bisa memaksimalkan beribadah di bulan penuh berkah ini.
Insya Allah bersambung ke materi ke sepuluh
Komentar
Posting Komentar