Berkah Banyak Anak
BERKAH BANYAK ANAK
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Ada anggapan disebagian masyarakat kita, bahwa banyak anak merupakan aib. Banyak anak merepotkan dan bikin susah. Dan banyak anak banyak biaya.
Padahal memperbanyak keturunan adalah sesuatu yang penuh dengan keberkahan, sesuatu yang diperintahkan dan sesuatu yang didoakan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam kepada salah seorang sahabatnya.
Anas bin Malik radhiyallahu anhu salah seorang sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang didoakan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam agar diberikan harta dan anak yang banyak.
Nabi shallallahu alaihi wa berdoa:
اَللَّهُمَّ أَكْشِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ وَبَارِكْ لَهُ فِيْمَا أَعْطَيْتَهُ
Ya Allah! Banyakanlah harta dan anaknya dan berkahilah apa yang engkau telah berikan kepadanya” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kalau Nabi shallallahu alaihi wa sallam mendoakan seseorang dengan suatu doa, ini menunjukkan bahwa sesuatu itu ada kebaikannya. Sebagaimana hadits diatas, dimana Nabi shallallahu alaihi wa sallam mendoakan sahabat Anas bin Malik radhiyallahu agar diberi harta dan anak yang banyak, ini menunjukkan dalam harta dan anak yang banyak mengandung kebaikan.
Anak yang banyak, tentulah bukan sekedar banyak, tetapi anak-anak yang diberkahi, anak-anak yang baik, anak-anak yang sholeh dan sholehah.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
اللَّهُمَّ ارْزُقْهُ مَالًا، وَوَلَدًا، وَبَارِكْ لَه
ُ
“Ya Allah, tambahkanlah rizki padanya berupa harta dan anak serta berkahilah dia dengan nikmat tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kalau kita memiliki anak sholeh dan sholehah yang banyak, ini merupakan keberuntungan luar biasa. Mereka akan senantiasa berbakti kepada kedua orang tuanya.
Dan ketika kita sudah berada di dalam kubur, doa anak yang sholeh dan sholehah terus akan mengalir. Tidak bisa kita bayangkan, kalau banyak anak-anak kita yang sholeh, lantas mereka mendoakan kita, betapa banyaknya kebaikan yang kita dapati.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
إِذَا مَاتَ الاِنْسَانُ اِنْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مَنْ شَلاَثَةِ : إِلاَّ مِنْ صَدَ قَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْلَهُ
“Apabila manusia itu telah mati maka terputuslah dari semua amalnya kecuali tiga perkara, shadaqah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya dan anak yang shalih yang mendo’akannya” (HR. Muslim).
Satu orang anak saja, yang mendoakan agar Allah mengampuni dosa-dosa kita, Allah Ta'ala akan mengangkat derajat kita di surga. Bagaimana lagi kalau kita memiliki anak yang banyak dan mereka mendoakan agar dosa-dosa kita diampuni, tentulah semakin tinggi derajat kita disurga.
Rasuulullaah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ أَنَّى لِيْ هَذَا فَيُقَالُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ
Ada seorang lelaki yang kedudukannya terangkat di syurga kelak. Ia pun bertanya, ”Bagaimana ini dapat terjadi padaku?” Maka dijawab: “Lantaran istighfar anakmu untukmu.” (HR Ibnu Maajah. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Hasan).
Proyek kita sekarang, perbanyak anak dan didiklah mereka agar menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam akan bangga pada hari kiamat nanti dengan banyaknya umat beliau
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
فَإِنِّيْ مُكَاشِرٌ بِكُمُ الأُمَمَ
“Maka sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab (banyaknya) kamu di hadapan umat-umat (yang terdahulu)” (HR. Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Hibban dan Hakim. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih)..
Untuk itu, bagi yang masih bujang, carilah wanita yang subur, yang banyak melahirkan anak. Lihatlah garis keturunannya. Lihatlah nenek dan ibunya, lihatlah tante-tantenya, lihatlah adik atau kakak perempuannya, jika mereka memiliki banyak anak, itu pertanda, gadis yang mau kita nikahi gadis yang subur.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمْ الأُمَمَ . صححه الألباني في إرواء الغليل 1784ِ
“Nikahilah perempuan yang penyayang dan dapat mempunyai anak banyak karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab banyaknya kamu dihadapan para Nabi nanti pada hari kiamat” (HR. Abu Daud. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih-Irwaul Ghalil 1784).
Jika ada diantara anak-anak yang meninggal sebelum baligh, maka inipun keberuntungan bagi orang tuanya, mereka akan menjadi sebab kedua orang tuanya masuk surga.
.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ النَّاسِ مُسْلِمٌ يَمُوتُ لَهُ ثَلَاثَةٌ مِنْ الْوَلَدِ لَمْ يَبْلُغُوا الْحِنْثَ إِلَّا أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ بِفَضْلِ رَحْمَتِهِ إِيَّاهُم
ْ
“Tidaklah seorang muslim yang ditinggal wafat oleh tiga orang anaknya yang belum baligh kecuali Allah akan memasukkannya ke dalam surga karena keutamaan rahmat-Nya kepada mereka”. (HR. Bukhari).
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ لَهُ ثَلاَثَةٌ مِنَ الْوَلَدِ لَمْ يَبْلُغُوا الْحِنْثَ إِلاَّ تَلَقَّوْهُ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ دَخَل
َ
“Tidaklah seorang muslim ditinggal mati oleh tiga anaknya yang belum baligh, melainkan ia akan dimasukkan ke dalam pintu surga yang mana saja yang ia mau.” (HR. Ibnu Majah. Berkata Syekh Al Albani: Hadits Shahih).
Pada zaman sekarang ini banyak orang yang takut mempunyai anak banyak. Takut tidak bisa menafkahi, takut tidak bisa menghidupi, takut miskin, takut tidak bisa menyekolahkannya dan berbagai macam ketakutan lainnya.
Mereka bunuh benih-benih anak mereka dengan berbagai macam obat kimia dan berbagai penghalang kehamilan lainnya. Bahkan ada yang menggugurkan janin yang ada dalam kandungannya. Padahal Allah yang menjamin rizki anaknya, bukan kedua orang tuanya.
Allah Ta'ala berfirman:
وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena kemiskinan (kamu). Kami akan memberi rizki kepada kamu dan kepada mereka” (QS. Al-An’aam : 151).
Dan Allah Ta'ala berfirman:
وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ ۖ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ ۚ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا
Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepada kalian. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa besar. (QS. Al-Israa : 31).
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah:
Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepada kalian. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa besar. (Tafsir Ibnu Katsir).
Dan berkata Ibnu Katsir rahimahullah tentang firman-Nya:
وَلا تَقْتُلُوا أَوْلادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلاقٍ
Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut kemiskinan. (QS. Al-Isra: 31)
Yakni takut berakibat jatuh miskin di masa mendatang. Karena itulah dalam firman selanjutnya diprioritaskan penyebutan tentang rezeki anak-anak mereka. Untuk itu Allah Ta'ala berfirman:
نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ
Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepada kalian. (QS. Al-Isra: 31)
Dengan kata lain, orang yang dituju dalam ayat ini ditujukan kepada orang yang mampu, yakni Kamilah yang memberi rezeki mereka dan juga rezeki kalian. Lain halnya dengan apa yang disebutkan di dalam surat Al-An'am, orang yang dituju kepada orang miskin. Allah Ta'ala telah berfirman:
وَلا تَقْتُلُوا أَوْلادَكُمْ مِنْ إِمْلاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ
Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki kepada kalian dan kepada mereka. (QS. Al-An'am: 151). (Tafsir Ibnu Katsir).
Mari perbanyak anak dan didiklah mereka dengan didikan yang baik, agar mereka menjadi anak-anak yang sholeh.
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Ada anggapan disebagian masyarakat kita, bahwa banyak anak merupakan aib. Banyak anak merepotkan dan bikin susah. Dan banyak anak banyak biaya.
Padahal memperbanyak keturunan adalah sesuatu yang penuh dengan keberkahan, sesuatu yang diperintahkan dan sesuatu yang didoakan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam kepada salah seorang sahabatnya.
Anas bin Malik radhiyallahu anhu salah seorang sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang didoakan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam agar diberikan harta dan anak yang banyak.
Nabi shallallahu alaihi wa berdoa:
اَللَّهُمَّ أَكْشِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ وَبَارِكْ لَهُ فِيْمَا أَعْطَيْتَهُ
Ya Allah! Banyakanlah harta dan anaknya dan berkahilah apa yang engkau telah berikan kepadanya” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kalau Nabi shallallahu alaihi wa sallam mendoakan seseorang dengan suatu doa, ini menunjukkan bahwa sesuatu itu ada kebaikannya. Sebagaimana hadits diatas, dimana Nabi shallallahu alaihi wa sallam mendoakan sahabat Anas bin Malik radhiyallahu agar diberi harta dan anak yang banyak, ini menunjukkan dalam harta dan anak yang banyak mengandung kebaikan.
Anak yang banyak, tentulah bukan sekedar banyak, tetapi anak-anak yang diberkahi, anak-anak yang baik, anak-anak yang sholeh dan sholehah.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
اللَّهُمَّ ارْزُقْهُ مَالًا، وَوَلَدًا، وَبَارِكْ لَه
ُ
“Ya Allah, tambahkanlah rizki padanya berupa harta dan anak serta berkahilah dia dengan nikmat tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kalau kita memiliki anak sholeh dan sholehah yang banyak, ini merupakan keberuntungan luar biasa. Mereka akan senantiasa berbakti kepada kedua orang tuanya.
Dan ketika kita sudah berada di dalam kubur, doa anak yang sholeh dan sholehah terus akan mengalir. Tidak bisa kita bayangkan, kalau banyak anak-anak kita yang sholeh, lantas mereka mendoakan kita, betapa banyaknya kebaikan yang kita dapati.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
إِذَا مَاتَ الاِنْسَانُ اِنْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مَنْ شَلاَثَةِ : إِلاَّ مِنْ صَدَ قَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْلَهُ
“Apabila manusia itu telah mati maka terputuslah dari semua amalnya kecuali tiga perkara, shadaqah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya dan anak yang shalih yang mendo’akannya” (HR. Muslim).
Satu orang anak saja, yang mendoakan agar Allah mengampuni dosa-dosa kita, Allah Ta'ala akan mengangkat derajat kita di surga. Bagaimana lagi kalau kita memiliki anak yang banyak dan mereka mendoakan agar dosa-dosa kita diampuni, tentulah semakin tinggi derajat kita disurga.
Rasuulullaah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ أَنَّى لِيْ هَذَا فَيُقَالُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ
Ada seorang lelaki yang kedudukannya terangkat di syurga kelak. Ia pun bertanya, ”Bagaimana ini dapat terjadi padaku?” Maka dijawab: “Lantaran istighfar anakmu untukmu.” (HR Ibnu Maajah. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Hasan).
Proyek kita sekarang, perbanyak anak dan didiklah mereka agar menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam akan bangga pada hari kiamat nanti dengan banyaknya umat beliau
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
فَإِنِّيْ مُكَاشِرٌ بِكُمُ الأُمَمَ
“Maka sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab (banyaknya) kamu di hadapan umat-umat (yang terdahulu)” (HR. Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Hibban dan Hakim. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih)..
Untuk itu, bagi yang masih bujang, carilah wanita yang subur, yang banyak melahirkan anak. Lihatlah garis keturunannya. Lihatlah nenek dan ibunya, lihatlah tante-tantenya, lihatlah adik atau kakak perempuannya, jika mereka memiliki banyak anak, itu pertanda, gadis yang mau kita nikahi gadis yang subur.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمْ الأُمَمَ . صححه الألباني في إرواء الغليل 1784ِ
“Nikahilah perempuan yang penyayang dan dapat mempunyai anak banyak karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab banyaknya kamu dihadapan para Nabi nanti pada hari kiamat” (HR. Abu Daud. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih-Irwaul Ghalil 1784).
Jika ada diantara anak-anak yang meninggal sebelum baligh, maka inipun keberuntungan bagi orang tuanya, mereka akan menjadi sebab kedua orang tuanya masuk surga.
.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ النَّاسِ مُسْلِمٌ يَمُوتُ لَهُ ثَلَاثَةٌ مِنْ الْوَلَدِ لَمْ يَبْلُغُوا الْحِنْثَ إِلَّا أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ بِفَضْلِ رَحْمَتِهِ إِيَّاهُم
ْ
“Tidaklah seorang muslim yang ditinggal wafat oleh tiga orang anaknya yang belum baligh kecuali Allah akan memasukkannya ke dalam surga karena keutamaan rahmat-Nya kepada mereka”. (HR. Bukhari).
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ لَهُ ثَلاَثَةٌ مِنَ الْوَلَدِ لَمْ يَبْلُغُوا الْحِنْثَ إِلاَّ تَلَقَّوْهُ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ دَخَل
َ
“Tidaklah seorang muslim ditinggal mati oleh tiga anaknya yang belum baligh, melainkan ia akan dimasukkan ke dalam pintu surga yang mana saja yang ia mau.” (HR. Ibnu Majah. Berkata Syekh Al Albani: Hadits Shahih).
Pada zaman sekarang ini banyak orang yang takut mempunyai anak banyak. Takut tidak bisa menafkahi, takut tidak bisa menghidupi, takut miskin, takut tidak bisa menyekolahkannya dan berbagai macam ketakutan lainnya.
Mereka bunuh benih-benih anak mereka dengan berbagai macam obat kimia dan berbagai penghalang kehamilan lainnya. Bahkan ada yang menggugurkan janin yang ada dalam kandungannya. Padahal Allah yang menjamin rizki anaknya, bukan kedua orang tuanya.
Allah Ta'ala berfirman:
وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena kemiskinan (kamu). Kami akan memberi rizki kepada kamu dan kepada mereka” (QS. Al-An’aam : 151).
Dan Allah Ta'ala berfirman:
وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ ۖ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ ۚ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا
Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepada kalian. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa besar. (QS. Al-Israa : 31).
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah:
Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepada kalian. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa besar. (Tafsir Ibnu Katsir).
Dan berkata Ibnu Katsir rahimahullah tentang firman-Nya:
وَلا تَقْتُلُوا أَوْلادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلاقٍ
Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut kemiskinan. (QS. Al-Isra: 31)
Yakni takut berakibat jatuh miskin di masa mendatang. Karena itulah dalam firman selanjutnya diprioritaskan penyebutan tentang rezeki anak-anak mereka. Untuk itu Allah Ta'ala berfirman:
نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ
Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepada kalian. (QS. Al-Isra: 31)
Dengan kata lain, orang yang dituju dalam ayat ini ditujukan kepada orang yang mampu, yakni Kamilah yang memberi rezeki mereka dan juga rezeki kalian. Lain halnya dengan apa yang disebutkan di dalam surat Al-An'am, orang yang dituju kepada orang miskin. Allah Ta'ala telah berfirman:
وَلا تَقْتُلُوا أَوْلادَكُمْ مِنْ إِمْلاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ
Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki kepada kalian dan kepada mereka. (QS. Al-An'am: 151). (Tafsir Ibnu Katsir).
Mari perbanyak anak dan didiklah mereka dengan didikan yang baik, agar mereka menjadi anak-anak yang sholeh.
Komentar
Posting Komentar