Materi Fiqh 1
MATERI FIQH 1
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
THAHARAH
Definisi Thaharah (تعريف الطهارة )
Thaharah secara bahasa artinya membersihkan dan menyucikan.
Berkata sebagian ulama tentang definisi thaharah secara bahasa :
الطهارة لغة : النظافة والنزاهة من الأدناس
Thaharah itu secara bahasa adalah kebersihan dan kesucian dari berbagai hadats.
Dan definisi sebagian ulama tentang thaharah secara istilah ( syar'i ) (الطهارة إصطلاحا) adalah :
رفع الحدث وإزالة النجاسة
Mengangkat hadats dan menghilangkan najis.
Hadats terbagi dua, ada hadats kecil dan hadats besar. Hadats kecil, seperti kentut, buang air kecil atau buang air besar, makan daging unta, tertidur dan lain sebagainya terangkat hadatsnya hanya dengan berwudhu atau tayamum jika tidak ada air atau tidak bisa pakai air. Sedangkan hadats besar seperti junub, bersih dari haid dan nifas dan lain sebagainya terangkat hadatsnya dengan mandi atau tayamum jika tidak ada air atau tidak bisa pakai air.
Dan menghilangkan najis artinya menghilangkan najis yang menempel di badan, pakaian atau tempat shalat. Menghilangkannya bisa dengan air atau batu dan semisalnya.
Pentingnya Thaharah ( أهمية الطهارة)
Pertama, Shalat Tidak Sah Tanpa Thaharah
Allah Ta'ala tidak menerima shalat seseorang kecuali dengan thaharah dan tidak sah shalat kecuali dengan thaharah (bersih/suci) pakaian, badan dan tempat dari berbagai najis. Dan tidak sah shalat seseorang bila berhadats sampai dia berwudhu atau mandi.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
لاَ يَقْبَلُ اللَّهُ صَلاَةً إِلاَّ بِطُهُورٍ. (رواه النسائي و ابن ماجة و ابن حبان - قال الشيخ الألباني : صحيح).
"Allah tidak menerima shalat kecuali dengan thaharah".(HR. An Nasai, Ibnu Majah dan Ibnu Hiban. Berkata Syeikh Al Albani : Hadist Shahih).
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
لاَ يَقْبَلُ الله صَلاَة امرِءٍ مُحْدِثٍ حَتَّى يَتَوَضَأ
,"Allah tidak menerima shalat seorang kamu bila berhadats sampai dia berwudhu`"(HR. Bukhari dan Muslim).
Kedua, Thaharah Separuh Iman
Orang yang tauhid dan akidahnya bersih dan murni, namun bila thaharahnya tidak benar, maka imamnya tidak sempurna. Karena thaharah separuh dari iman.
Biar tauhidnya benar, jika shalat atau ibadah yang lain yang disyariatkan untuk thaharah, lantas thaharahnya tidak beres, maka ibadahnya tidak diterima
Misalkan shalatnya dalam keadaan hadats atau pakaian, badan dan tempat shalatnya bernajis, maka shalatnya tidak diterima walaupun lurus akidahnya.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيمَانِ. (رواه مسلم).
“Kebersihan (kesucian) adalah seoaruh dari iman.” (Muslim).
Insya Allah bersambung ke materi fiqh 2
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
THAHARAH
Definisi Thaharah (تعريف الطهارة )
Thaharah secara bahasa artinya membersihkan dan menyucikan.
Berkata sebagian ulama tentang definisi thaharah secara bahasa :
الطهارة لغة : النظافة والنزاهة من الأدناس
Thaharah itu secara bahasa adalah kebersihan dan kesucian dari berbagai hadats.
Dan definisi sebagian ulama tentang thaharah secara istilah ( syar'i ) (الطهارة إصطلاحا) adalah :
رفع الحدث وإزالة النجاسة
Mengangkat hadats dan menghilangkan najis.
Hadats terbagi dua, ada hadats kecil dan hadats besar. Hadats kecil, seperti kentut, buang air kecil atau buang air besar, makan daging unta, tertidur dan lain sebagainya terangkat hadatsnya hanya dengan berwudhu atau tayamum jika tidak ada air atau tidak bisa pakai air. Sedangkan hadats besar seperti junub, bersih dari haid dan nifas dan lain sebagainya terangkat hadatsnya dengan mandi atau tayamum jika tidak ada air atau tidak bisa pakai air.
Dan menghilangkan najis artinya menghilangkan najis yang menempel di badan, pakaian atau tempat shalat. Menghilangkannya bisa dengan air atau batu dan semisalnya.
Pentingnya Thaharah ( أهمية الطهارة)
Pertama, Shalat Tidak Sah Tanpa Thaharah
Allah Ta'ala tidak menerima shalat seseorang kecuali dengan thaharah dan tidak sah shalat kecuali dengan thaharah (bersih/suci) pakaian, badan dan tempat dari berbagai najis. Dan tidak sah shalat seseorang bila berhadats sampai dia berwudhu atau mandi.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
لاَ يَقْبَلُ اللَّهُ صَلاَةً إِلاَّ بِطُهُورٍ. (رواه النسائي و ابن ماجة و ابن حبان - قال الشيخ الألباني : صحيح).
"Allah tidak menerima shalat kecuali dengan thaharah".(HR. An Nasai, Ibnu Majah dan Ibnu Hiban. Berkata Syeikh Al Albani : Hadist Shahih).
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
لاَ يَقْبَلُ الله صَلاَة امرِءٍ مُحْدِثٍ حَتَّى يَتَوَضَأ
,"Allah tidak menerima shalat seorang kamu bila berhadats sampai dia berwudhu`"(HR. Bukhari dan Muslim).
Kedua, Thaharah Separuh Iman
Orang yang tauhid dan akidahnya bersih dan murni, namun bila thaharahnya tidak benar, maka imamnya tidak sempurna. Karena thaharah separuh dari iman.
Biar tauhidnya benar, jika shalat atau ibadah yang lain yang disyariatkan untuk thaharah, lantas thaharahnya tidak beres, maka ibadahnya tidak diterima
Misalkan shalatnya dalam keadaan hadats atau pakaian, badan dan tempat shalatnya bernajis, maka shalatnya tidak diterima walaupun lurus akidahnya.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيمَانِ. (رواه مسلم).
“Kebersihan (kesucian) adalah seoaruh dari iman.” (Muslim).
Insya Allah bersambung ke materi fiqh 2
Komentar
Posting Komentar