KETENANGAN
KETENANGAN RUH, TUBUH DAN LISAN
Kalau tubuh ingin tenang, tidak bergejolak yang menyebabkan banyak penyakit, jangan terlalu banyak makan.
Bila ruh atau jiwa ingin tenang, tidak resah dan gelisah, perbanyak istighfar untuk mengurangi dosa, karena sedikitnya dosa, menenangkan ruh.
Lisan yang berkata baik dan tidak banyak bicara akan membuat lisan akan tenang. Kalau lisan banyak bicara dan berkata jelek, membuat banyak orang tersakiti. Kalau orang tersakiti, dia akan membalas dengan lisannya juga. Maka akan terjadi perang mulut dan perang opini. Jika demikian, lisan tidak akan tenang, selalu gatal untuk bicara.
Berkata Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah, berkata Tsabit bin Qurroh rahimahullah:
راحة الجسم في قلَّة الطعام وراحة الروح في قلَّة الآثام وراحة اللسان في قلَّة الكلام.
Ketenangan tubuh (akan didapatkan) pada sedikit makan,
dan ketenangan ruh (akan didapatkan) pada sedikitnya dosa,
dan ketenangan lisan (akan didapatkan) pada sedikitnya bicara.
(Zaadul Ma’aad (4/186)).
Kalau tubuh ingin tenang, tidak bergejolak yang menyebabkan banyak penyakit, jangan terlalu banyak makan.
Bila ruh atau jiwa ingin tenang, tidak resah dan gelisah, perbanyak istighfar untuk mengurangi dosa, karena sedikitnya dosa, menenangkan ruh.
Lisan yang berkata baik dan tidak banyak bicara akan membuat lisan akan tenang. Kalau lisan banyak bicara dan berkata jelek, membuat banyak orang tersakiti. Kalau orang tersakiti, dia akan membalas dengan lisannya juga. Maka akan terjadi perang mulut dan perang opini. Jika demikian, lisan tidak akan tenang, selalu gatal untuk bicara.
Berkata Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah, berkata Tsabit bin Qurroh rahimahullah:
راحة الجسم في قلَّة الطعام وراحة الروح في قلَّة الآثام وراحة اللسان في قلَّة الكلام.
Ketenangan tubuh (akan didapatkan) pada sedikit makan,
dan ketenangan ruh (akan didapatkan) pada sedikitnya dosa,
dan ketenangan lisan (akan didapatkan) pada sedikitnya bicara.
(Zaadul Ma’aad (4/186)).
Komentar
Posting Komentar