Materi Ramadhan 1
Materi Ramadhan 1
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Definisi Puasa, Hukum Puasa Ramadhan dan Keutamaannya
1. Definisi Puasa.
Puasa secara bahasa artinya menahan dan meninggalkan dari sesuatu.
Kalau seseorang mengatakan, saya tidak akan bicara hari ini, berarti dia menahan dan meninggalkan berbicara selama sehari, dia tidak akan bicara apapun hari itu.
Puasa secara istilah (syar’i) adalah menahan sesuatu dari segala macam yang membatalkan puasa dari mulai terbitnya fajar kedua (fajar shodiq) sampai tenggelamnya matahari dengan disertai niat.
2. Hukum Puasa Ramadhan.
Hukumnya wajib bagi seluruh kaum muslimin dan muslimah mukallaf (yang dibebani kewajiban).
Allah Ta’la berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (البقرة : 183).
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al Baqarah : 183).
عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ أَعْرَابِيًّا جَاءَ إِلَى رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم ثَائِرَ الرَّأْسِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللهِ أَخْبِرْنِي مَاذَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنَ الصِّيَامِ فَقَالَ شَهْرَ رَمَضَانَ. (رواه البخاري).
Dari Thalhah, dari ‘Ubaidillah radhiyallahu ‘anhu, bahwa seorang arab baduy yang beruban rambutnya datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu dia berkata : Ya Rasulullah, kabarkan kepadaku apa yang diwajibkan Allah atasku dari puasa. Maka (Dia) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: Puasa di bulan ramadhan. (HR. Bukhari).
Puasa ramadhan merupakan salah satu rukun islam, meninggalkannya dikarenakan malas adalah dosa besar dan meninggalkannya karena berkeyakinan bahwa puasa ramadhan bukan kewajiban, kufur keluar dari islam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ. (متفق علبه).
Islam itu dibangun atas lima, syahadat laa ilaaha illallah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa ramadhan. (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu).
Berkata Syekh Utsaimin Rahimahullahu Ta’ala :
أَجْمَعَ الْمُسْلِمُوْنَ عَلَى فَرْضِيَةِ صَوْمِ رَمَضَانَ، فَمَنْ أَنْكَرَ فَرْضِيَةَ صَوْمِ رَمَضَانَ فَهُوَ مُرْتَدٌ كَافِرٌ.
Ijma kaum muslimin atas wajibnya puasa ramadhan, maka barangsiapa yang mengingkari akan kewajiban puasa ramadhan, dia murtad dan kafir. Majmu fatawa.
Berkata Syekh bin Baz Rahimahullah Ta’ala :
أَنْ يَتْرُكَ الصَّلَاةَ مَعَ الْجَحْدِ لِلْوُجُوْبِ ، فَيَرَى أَنَّهَا غَيْرَ وَاجِبَةٍ عَلَيْهِ وَهُوَ مُكَلَّفٌ ، فَهَذَا يَكُوْنُ كَافِرًا كُفْرًا أَكْبَرَ بِإِجْمَاعِ أَهْلِ الْعِلْمِ ، فَمَنْ جَحَدَ وُجُوْبَهَا كَفَرَ بِإِجْمَاعِ الْمُسْلِمِيْنَ ، وَهَكَذَا مَنْ جَحَدَ وُجُوْبَ الْزَكَاةِ ، أَوْ جَحَدَ وُجُوْبَ صَوْمِ رَمَضَانَ مِنَ الْمُكَلِّفِيْنَ.
Meninggalkan shalat karena mengingkari kewajibannya, lalu dia berpendapat bahwa shalat bukan kewajiban atasnya dan dia seorang mukallaf (yang dibebani kewajiban) maka dia kafir, kekufuran yang besar dengan ijma ahli ilmi, maka barangsiapa mengingkari kewajibannya, dia kafir dengan kesepakatan kaum muslimin, demikian juga orang yang mengingkari wajibnya zakat atau wajibnya puasa ramadhan bagi para mukallaf. Majmu fatawa.
3. Keutamaan-Keutamaan Puasa dan Ramadhan.
A. Keutamaan-keutamaan puasa.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : قَالَ اللَّهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ. (رواه متفق عليه).
Dari Abu Hurairah radhiyalllahu ‘anhu, dia berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : Allah berfirman : Setiap amal anak Adam baginya, kecuali puasa, maka sesungguhnya aku sendiri yang akan membalas dengan puasanya itu surga. Dan apabila berpuasa salah seorang diantara kalian, janganlah bicara kotor dan jangan berteriak-teriak (membentak-bentak), maka jika ada seseorang mencaci maki atau mengajak berkelahi, maka katakanlah saya lagi puasa. Demi dzat yang jiwa Muhammad ada di tangannya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada minyak misik. Bagi yang berpuasa ada dua kegembiraan yakni ketika berbuka dia bergembira dan ketika berjumpa dengan Rabbnya karena puasanya. (HR. Bukhari Muslim).
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ. (رواه مسلم).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, setiap anak Adam kebaikannya dilipatgandakan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Allah ‘Azza wa jalla berfirman : kecuali puasa, maka sesungguhnya aku sendiri yang membalas dengan puasanya itu. Dia menahan syahwatnya, makanannya karena Aku. Bagi yang puasa itu ada dua kegembiraan, gembira ketika berbuka dan gembira ketika berjumpa Rabbnya. Dan sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah dari pada minyak misik. (HR. Muslim).
عَنْ سَهْلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُون لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ. (رواه متفق عليه).
Dari Sahl radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda : Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pintu yang bernama Ar Royyan, orang-orang yang berpuasa akan masuk dari pintu tersebut pada hari kiamat. Seorang pun tidak akan masuk dari pintu tersebut kecuali mereka (orang-orang yang berpuasa), dikatakan kepada mereka,’ di mana orang-orang yang berpuasa?’ Maka orang-orang yang berpuasa berdiri dan seorang pun tidak akan masuk ke pintu tersebut kecuali mereka. Maka apabila mereka sudah masuk semua, ditutuplah pintu tersebut, maka tidak ada yang masuk seorang pun dari pintu tersebut. (HR. Bukhari dan Muslim).
عَنْ حُذَيْفَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ مَنْ يَحْفَظُ حَدِيثًا عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فِي الْفِتْنَةِ قَالَ حُذَيْفَةُ أَنَا سَمِعْتُهُ يَقُولُ فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَجَارِهِ تُكَفِّرُهَا الصَّلاَةُ وَالصِّيَامُ وَالصَّدَقَةُ. (رواه متفق علبه).
Dari Hudzifah radhiyallahu ‘anhu , dia berkata, berkata Umar radhiyallahu ‘anhu : Siapa yang menghapal perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang fitnah? Berkata Hudzaifah: Saya mendengarnya, fitnah (cobaan) seorang laki-laki adalah keluarganya, hartanya dan tetangganya, fitnah itu akan hilang dengan shalat, puasa dan shadaqah. (HR. Bukhari dan Muslim).
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ مُرْنِي بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ. قَالَ : عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ. (رواه أحمد-قال شعيب الأرنؤوط: صحيح).
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu dia berkata : Saya mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, saya berkata : Perintahkanlah kepadaku suatu amalan yang bisa memasukkan saya ke surga. Nabi bersabda : Atasmu puasa. (HR. Ahmad. Berkata Syekh Syuaeb Al Arnuth : Hadits Shahih).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ : ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ (رواه الترمذي وأحمد-قال الشيخ الألباني: صحيح وقال الشيخ شعيب الأرنؤوط : صحيح).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : Tiga orang yang tidak akan tertolak doanya: Pemimpin yang adil, orang yang berpuasa ketika berbuka, dan orang yang didzalim. (HR. Tirmidzi dan Ahmad : Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih dan berkata Syekh Syuaeb al Arnuth: Hadits Shahih).
عَنْ بْنِ أَبِي الْعَاصِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ : الصَّوْمُ جُنَّةٌ مِنَ النَّارِ كَجُنَّةِ أَحَدِكُمْ مِنَ الْقِتَالِ. (رواه النسائي و ابن خزيمة - قال الشيخ الألباني : صحيح).
Dari Utsman bin Abu Al ‘Ash radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Puasa itu perisai dari api neraka, seperti perisanya salah seorang diantara kalian dari peperangan. (HR. An Nasai dan Ibnu Khuzaimah. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih).
عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : قَالَ رَبُّنَا عَزَّ وَجَلَّ : الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ وَهُوَ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ. (رواه أحمد-قال شعيب الأرنؤوط : حديث صحيح).
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Rabb Kami ‘Azza wa Jalla berfirman : Puasa itu perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari api neraka dan dia aku sendiri yang membalasnya. (HR. Ahmad. Berkata Syekh Syuaeb Al Arnuth : Hadits Shahih).
عَنْ أَبي سَعيدٍ الخُدْريِّ رَضيَ اللَّه عنهُ قال : قالَ رسولُ اللَّهِ : « مَا مِنْ عبْدٍ يصُومُ يَوماً في سبِيلِ اللَّه إِلاَّ باعَدَ اللَّه بِذلك اليَومِ وجهَهُ عَن النَّارِ سبعينَ خرِيفاً » متفقٌ عليه
Dari Abu Said r.a., katanya: "Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda: "Tiada seorang hambapun yang berpuasa sehari di jalan Allah, melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya karena puasanya tadi dari neraka, sejauh tujuhpuluh perjalanan." (HR. Bukhari dan Muslim).
B. Keutamaan-Keutamaan Ramadhan.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَقُولُ الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ. (رواه مسلم).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Shalat yang lima waktu, jum’at ke jum’at dan ramadhan ke ramadhan, penghapus dosa apa yang diantaranya selama tidak berbuat dosa besar. (HR. Muslim).
عن هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِينُ (رواه البخاري).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : Apabila telah masuk ramadhan, dibukakan pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu jahannam dan diikat syetan-syetan. (HR. Bukhari).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. (رواه متفق عليه).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan (balasan hanya dari Allah) diampuni baginya dosa yang telah lalu dan Barangsiapa yang shalat di malam lailatul qadr dengan penuh keimanan dan mengharapkan (balasan hanya dari Allah) diampuni baginya dosa yang telah lalu. (HR. Bukhari dan Muslim).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. (رواه متفق عليه).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Barangsiapa yang shalat malam (taraweh) di bulan ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan (balasan hanya dari Allah) diampuni dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari dan Muslim).
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : فَإِنَّ عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ تَقْضِي حَجَّةً أَوْ حَجَّةً مَعِي. (رواه البخاري).
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : Sesungguhnya ‘Umrah di bulan Ramadhan seperti haji bersamaku. (HR. Bukhari).
عَنْ أُمِّ مَعْقِلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ عُمْرَةٌ فِى رَمَضَانَ تَعْدِلُ حَجَّةً. (رواه الترمذي و ابن ماجة و أحمد - قال الشيخ الألباني : صحيح).
Dari Ummu Ma’qil radhiyallahu ‘anha, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda : ‘Umrah di bulan Ramadhan senilai dengan haji. (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih).
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Definisi Puasa, Hukum Puasa Ramadhan dan Keutamaannya
1. Definisi Puasa.
Puasa secara bahasa artinya menahan dan meninggalkan dari sesuatu.
Kalau seseorang mengatakan, saya tidak akan bicara hari ini, berarti dia menahan dan meninggalkan berbicara selama sehari, dia tidak akan bicara apapun hari itu.
Puasa secara istilah (syar’i) adalah menahan sesuatu dari segala macam yang membatalkan puasa dari mulai terbitnya fajar kedua (fajar shodiq) sampai tenggelamnya matahari dengan disertai niat.
2. Hukum Puasa Ramadhan.
Hukumnya wajib bagi seluruh kaum muslimin dan muslimah mukallaf (yang dibebani kewajiban).
Allah Ta’la berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (البقرة : 183).
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. Al Baqarah : 183).
عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ أَعْرَابِيًّا جَاءَ إِلَى رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم ثَائِرَ الرَّأْسِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللهِ أَخْبِرْنِي مَاذَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنَ الصِّيَامِ فَقَالَ شَهْرَ رَمَضَانَ. (رواه البخاري).
Dari Thalhah, dari ‘Ubaidillah radhiyallahu ‘anhu, bahwa seorang arab baduy yang beruban rambutnya datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu dia berkata : Ya Rasulullah, kabarkan kepadaku apa yang diwajibkan Allah atasku dari puasa. Maka (Dia) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: Puasa di bulan ramadhan. (HR. Bukhari).
Puasa ramadhan merupakan salah satu rukun islam, meninggalkannya dikarenakan malas adalah dosa besar dan meninggalkannya karena berkeyakinan bahwa puasa ramadhan bukan kewajiban, kufur keluar dari islam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ. (متفق علبه).
Islam itu dibangun atas lima, syahadat laa ilaaha illallah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa ramadhan. (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu).
Berkata Syekh Utsaimin Rahimahullahu Ta’ala :
أَجْمَعَ الْمُسْلِمُوْنَ عَلَى فَرْضِيَةِ صَوْمِ رَمَضَانَ، فَمَنْ أَنْكَرَ فَرْضِيَةَ صَوْمِ رَمَضَانَ فَهُوَ مُرْتَدٌ كَافِرٌ.
Ijma kaum muslimin atas wajibnya puasa ramadhan, maka barangsiapa yang mengingkari akan kewajiban puasa ramadhan, dia murtad dan kafir. Majmu fatawa.
Berkata Syekh bin Baz Rahimahullah Ta’ala :
أَنْ يَتْرُكَ الصَّلَاةَ مَعَ الْجَحْدِ لِلْوُجُوْبِ ، فَيَرَى أَنَّهَا غَيْرَ وَاجِبَةٍ عَلَيْهِ وَهُوَ مُكَلَّفٌ ، فَهَذَا يَكُوْنُ كَافِرًا كُفْرًا أَكْبَرَ بِإِجْمَاعِ أَهْلِ الْعِلْمِ ، فَمَنْ جَحَدَ وُجُوْبَهَا كَفَرَ بِإِجْمَاعِ الْمُسْلِمِيْنَ ، وَهَكَذَا مَنْ جَحَدَ وُجُوْبَ الْزَكَاةِ ، أَوْ جَحَدَ وُجُوْبَ صَوْمِ رَمَضَانَ مِنَ الْمُكَلِّفِيْنَ.
Meninggalkan shalat karena mengingkari kewajibannya, lalu dia berpendapat bahwa shalat bukan kewajiban atasnya dan dia seorang mukallaf (yang dibebani kewajiban) maka dia kafir, kekufuran yang besar dengan ijma ahli ilmi, maka barangsiapa mengingkari kewajibannya, dia kafir dengan kesepakatan kaum muslimin, demikian juga orang yang mengingkari wajibnya zakat atau wajibnya puasa ramadhan bagi para mukallaf. Majmu fatawa.
3. Keutamaan-Keutamaan Puasa dan Ramadhan.
A. Keutamaan-keutamaan puasa.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : قَالَ اللَّهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ. (رواه متفق عليه).
Dari Abu Hurairah radhiyalllahu ‘anhu, dia berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : Allah berfirman : Setiap amal anak Adam baginya, kecuali puasa, maka sesungguhnya aku sendiri yang akan membalas dengan puasanya itu surga. Dan apabila berpuasa salah seorang diantara kalian, janganlah bicara kotor dan jangan berteriak-teriak (membentak-bentak), maka jika ada seseorang mencaci maki atau mengajak berkelahi, maka katakanlah saya lagi puasa. Demi dzat yang jiwa Muhammad ada di tangannya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada minyak misik. Bagi yang berpuasa ada dua kegembiraan yakni ketika berbuka dia bergembira dan ketika berjumpa dengan Rabbnya karena puasanya. (HR. Bukhari Muslim).
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ. (رواه مسلم).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, setiap anak Adam kebaikannya dilipatgandakan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Allah ‘Azza wa jalla berfirman : kecuali puasa, maka sesungguhnya aku sendiri yang membalas dengan puasanya itu. Dia menahan syahwatnya, makanannya karena Aku. Bagi yang puasa itu ada dua kegembiraan, gembira ketika berbuka dan gembira ketika berjumpa Rabbnya. Dan sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah dari pada minyak misik. (HR. Muslim).
عَنْ سَهْلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُون لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ. (رواه متفق عليه).
Dari Sahl radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda : Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pintu yang bernama Ar Royyan, orang-orang yang berpuasa akan masuk dari pintu tersebut pada hari kiamat. Seorang pun tidak akan masuk dari pintu tersebut kecuali mereka (orang-orang yang berpuasa), dikatakan kepada mereka,’ di mana orang-orang yang berpuasa?’ Maka orang-orang yang berpuasa berdiri dan seorang pun tidak akan masuk ke pintu tersebut kecuali mereka. Maka apabila mereka sudah masuk semua, ditutuplah pintu tersebut, maka tidak ada yang masuk seorang pun dari pintu tersebut. (HR. Bukhari dan Muslim).
عَنْ حُذَيْفَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ مَنْ يَحْفَظُ حَدِيثًا عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فِي الْفِتْنَةِ قَالَ حُذَيْفَةُ أَنَا سَمِعْتُهُ يَقُولُ فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَجَارِهِ تُكَفِّرُهَا الصَّلاَةُ وَالصِّيَامُ وَالصَّدَقَةُ. (رواه متفق علبه).
Dari Hudzifah radhiyallahu ‘anhu , dia berkata, berkata Umar radhiyallahu ‘anhu : Siapa yang menghapal perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang fitnah? Berkata Hudzaifah: Saya mendengarnya, fitnah (cobaan) seorang laki-laki adalah keluarganya, hartanya dan tetangganya, fitnah itu akan hilang dengan shalat, puasa dan shadaqah. (HR. Bukhari dan Muslim).
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ مُرْنِي بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ. قَالَ : عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ. (رواه أحمد-قال شعيب الأرنؤوط: صحيح).
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu dia berkata : Saya mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, saya berkata : Perintahkanlah kepadaku suatu amalan yang bisa memasukkan saya ke surga. Nabi bersabda : Atasmu puasa. (HR. Ahmad. Berkata Syekh Syuaeb Al Arnuth : Hadits Shahih).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ : ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ (رواه الترمذي وأحمد-قال الشيخ الألباني: صحيح وقال الشيخ شعيب الأرنؤوط : صحيح).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : Tiga orang yang tidak akan tertolak doanya: Pemimpin yang adil, orang yang berpuasa ketika berbuka, dan orang yang didzalim. (HR. Tirmidzi dan Ahmad : Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih dan berkata Syekh Syuaeb al Arnuth: Hadits Shahih).
عَنْ بْنِ أَبِي الْعَاصِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ : الصَّوْمُ جُنَّةٌ مِنَ النَّارِ كَجُنَّةِ أَحَدِكُمْ مِنَ الْقِتَالِ. (رواه النسائي و ابن خزيمة - قال الشيخ الألباني : صحيح).
Dari Utsman bin Abu Al ‘Ash radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Puasa itu perisai dari api neraka, seperti perisanya salah seorang diantara kalian dari peperangan. (HR. An Nasai dan Ibnu Khuzaimah. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih).
عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : قَالَ رَبُّنَا عَزَّ وَجَلَّ : الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ وَهُوَ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ. (رواه أحمد-قال شعيب الأرنؤوط : حديث صحيح).
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Rabb Kami ‘Azza wa Jalla berfirman : Puasa itu perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari api neraka dan dia aku sendiri yang membalasnya. (HR. Ahmad. Berkata Syekh Syuaeb Al Arnuth : Hadits Shahih).
عَنْ أَبي سَعيدٍ الخُدْريِّ رَضيَ اللَّه عنهُ قال : قالَ رسولُ اللَّهِ : « مَا مِنْ عبْدٍ يصُومُ يَوماً في سبِيلِ اللَّه إِلاَّ باعَدَ اللَّه بِذلك اليَومِ وجهَهُ عَن النَّارِ سبعينَ خرِيفاً » متفقٌ عليه
Dari Abu Said r.a., katanya: "Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda: "Tiada seorang hambapun yang berpuasa sehari di jalan Allah, melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya karena puasanya tadi dari neraka, sejauh tujuhpuluh perjalanan." (HR. Bukhari dan Muslim).
B. Keutamaan-Keutamaan Ramadhan.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَقُولُ الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ. (رواه مسلم).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Shalat yang lima waktu, jum’at ke jum’at dan ramadhan ke ramadhan, penghapus dosa apa yang diantaranya selama tidak berbuat dosa besar. (HR. Muslim).
عن هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِينُ (رواه البخاري).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : Apabila telah masuk ramadhan, dibukakan pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu jahannam dan diikat syetan-syetan. (HR. Bukhari).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. (رواه متفق عليه).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan (balasan hanya dari Allah) diampuni baginya dosa yang telah lalu dan Barangsiapa yang shalat di malam lailatul qadr dengan penuh keimanan dan mengharapkan (balasan hanya dari Allah) diampuni baginya dosa yang telah lalu. (HR. Bukhari dan Muslim).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. (رواه متفق عليه).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Barangsiapa yang shalat malam (taraweh) di bulan ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan (balasan hanya dari Allah) diampuni dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari dan Muslim).
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : فَإِنَّ عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ تَقْضِي حَجَّةً أَوْ حَجَّةً مَعِي. (رواه البخاري).
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata, bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : Sesungguhnya ‘Umrah di bulan Ramadhan seperti haji bersamaku. (HR. Bukhari).
عَنْ أُمِّ مَعْقِلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ عُمْرَةٌ فِى رَمَضَانَ تَعْدِلُ حَجَّةً. (رواه الترمذي و ابن ماجة و أحمد - قال الشيخ الألباني : صحيح).
Dari Ummu Ma’qil radhiyallahu ‘anha, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda : ‘Umrah di bulan Ramadhan senilai dengan haji. (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad. Berkata Syekh Al Albani : Hadits Shahih).
Komentar
Posting Komentar