Skala Prioritas Dalam Berdakwah
SKALA PRIORITAS DALAM BERDAKWAH
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Ada orang yang baru bertaubat dari maksiat, langsung tampil kepermukaan untuk menjadi juru nasehat. Sibuk berdakwah kesana kemari memperbaiki masyarakat.
Namun dia melupakan dirinya sendiri. Padahal yang seharusnya diperbaiki terlebih dahulu adalah dirinya sendiri dengan ilmu, baru beralih kepada yang lain.
Berkata Asy Syeikh Muhammad Amani Al Jamiyyi rahimahullah:
اصلح نفسك بالعلم ثم حاول اصلاح غيرك
Perbaiki dirimu dengan ilmu kemudian baru beralih perbaiki selainmu. Syarah Qurrota 'Uyun AlMuwahhidin 13).
Setelah dirinya diperbaiki, baru memperbaiki keluarga terdekatnya. Dimulai dari anak, isteri dan kerabat terdekat lainnya. Jangan terbalik, orang lain bersungguh-sungguh untuk diperbaiki, keluarga dilalaikan.
Mendidik, menasehati dan memperingatkan keluarga merupakan prioritas pertama dan utama. Jangan lelah dan letih untuk mengajak mereka kepada kebaikan, memperingatkan dan melarang dari perbuatan maksiat.
Allah Ta'ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu...(QS. At Tahrim : 6).
Berkata Ali Bin Abu Thalib radhiyallahu, sehubungan dengan makna firman-Nya: Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (QS. At-Tahrim: 6)
أدبوهم وعلموهم
Didiklah mereka dan ajarilah mereka. (Tafsir Ibnu Katsir).
Berkata Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (QS. At-Tahrim: 6):
اعملوا بطاعة الله واتقوا معاصي الله وأمروا أهليكم بالذكر ينجيكم الله من النار.
Amalkanlah ketaatan kepada Allah dan hindarilah perbuatan-perbuatan durhaka kepada Allah, serta perintahkanlah kepada keluargamu untuk mengingat (Allah), niscaya Allah akan menyelamatkan kamu dari api neraka. (Tafsir Ibnu Katsir).
Berkata Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya: peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (QS. At-Tahrim: 6):
اتقوا الله وأوصوا أهليكم بتقوى الله
Bertakwalah kamu kepada Allah dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk bertakwa kepada Allah. (Tafsir Ibnu Katsir).
Berkata Qatadah rahimahullah:
تأمرهم بطاعة الله وتنهاهم عن معصية الله وأن تقوم عليهم بأمر الله وتأمرهم به وتساعدهم عليه فإذا رأيت لله معصية قذعتهم عنها وزجرتهم عنها
Engkau perintahkan mereka untuk taat kepada Allah dan engkau cegah mereka dari perbuatan durhaka terhadapNya. Dan hendaklah engkau tegakkan terhadap mereka perintah Allah dan engkau anjurkan mereka untuk mengerjakannya serta engkau bantu mereka untuk mengamalkannya. Dan apabila engkau melihat di kalangan mereka terdapat suatu perbuatan maksiat terhadap Allah, maka engkau harus cegah mereka darinya dan engkau larang mereka melakukannya. (Tafsir Ibnu Katsir).
Berkata Ad-Dahhak dan Muqatil rahimahumallah :
حق المسلم أن يعلم أهله من قرابته وإمائه وعبيده ما فرض الله عليهم وما نهاهم الله عنه.
Kewajiban bagi seorang muslim mengajarkan kepada keluarganya, baik dari kalangan kerabatnya ataupun budak-budaknya hal-hal yang difardukan oleh Allah dan mengajarkan kepada mereka hal-hal yang dilarang oleh Allah yang harus mereka jauhi. (Tafsir Ibnu Katsir).
Dan Allah Ta'ala berfirman:
وأنذر عشيرتك الأقربين.
"Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat," (QS. Asy-Syuara: 214)
Berkata Al-Qurthubi rahimahullah;
Seorang muslim, siapapun dia, adalah orang yang mengajak kepada jalan Allah Ta'ala, maka jadikanlah orang yang pertama mendapatkan dakwahnya adalah anak-anak dan keluarganya, kemudian orang-orang berikutnya. Allah Ta'ala, saat menugaskan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam untuk berdakwah, Dia berfirman kepadanya, "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat," (QS. Asy-Syuara: 214), karena mereka adalah orang yang paling berhak mendapatkan kebaikan dan kasih sayangnya. (Tafsir Al-Qurthubi, 18/196).
Sekali lagi, berdakwah memperbaiki orang lain memang sangat mulia, namun memperbaiki diri dan keluarga dengan ilmu adalah skala prioritas utama.
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Ada orang yang baru bertaubat dari maksiat, langsung tampil kepermukaan untuk menjadi juru nasehat. Sibuk berdakwah kesana kemari memperbaiki masyarakat.
Namun dia melupakan dirinya sendiri. Padahal yang seharusnya diperbaiki terlebih dahulu adalah dirinya sendiri dengan ilmu, baru beralih kepada yang lain.
Berkata Asy Syeikh Muhammad Amani Al Jamiyyi rahimahullah:
اصلح نفسك بالعلم ثم حاول اصلاح غيرك
Perbaiki dirimu dengan ilmu kemudian baru beralih perbaiki selainmu. Syarah Qurrota 'Uyun AlMuwahhidin 13).
Setelah dirinya diperbaiki, baru memperbaiki keluarga terdekatnya. Dimulai dari anak, isteri dan kerabat terdekat lainnya. Jangan terbalik, orang lain bersungguh-sungguh untuk diperbaiki, keluarga dilalaikan.
Mendidik, menasehati dan memperingatkan keluarga merupakan prioritas pertama dan utama. Jangan lelah dan letih untuk mengajak mereka kepada kebaikan, memperingatkan dan melarang dari perbuatan maksiat.
Allah Ta'ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu...(QS. At Tahrim : 6).
Berkata Ali Bin Abu Thalib radhiyallahu, sehubungan dengan makna firman-Nya: Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (QS. At-Tahrim: 6)
أدبوهم وعلموهم
Didiklah mereka dan ajarilah mereka. (Tafsir Ibnu Katsir).
Berkata Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (QS. At-Tahrim: 6):
اعملوا بطاعة الله واتقوا معاصي الله وأمروا أهليكم بالذكر ينجيكم الله من النار.
Amalkanlah ketaatan kepada Allah dan hindarilah perbuatan-perbuatan durhaka kepada Allah, serta perintahkanlah kepada keluargamu untuk mengingat (Allah), niscaya Allah akan menyelamatkan kamu dari api neraka. (Tafsir Ibnu Katsir).
Berkata Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya: peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (QS. At-Tahrim: 6):
اتقوا الله وأوصوا أهليكم بتقوى الله
Bertakwalah kamu kepada Allah dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk bertakwa kepada Allah. (Tafsir Ibnu Katsir).
Berkata Qatadah rahimahullah:
تأمرهم بطاعة الله وتنهاهم عن معصية الله وأن تقوم عليهم بأمر الله وتأمرهم به وتساعدهم عليه فإذا رأيت لله معصية قذعتهم عنها وزجرتهم عنها
Engkau perintahkan mereka untuk taat kepada Allah dan engkau cegah mereka dari perbuatan durhaka terhadapNya. Dan hendaklah engkau tegakkan terhadap mereka perintah Allah dan engkau anjurkan mereka untuk mengerjakannya serta engkau bantu mereka untuk mengamalkannya. Dan apabila engkau melihat di kalangan mereka terdapat suatu perbuatan maksiat terhadap Allah, maka engkau harus cegah mereka darinya dan engkau larang mereka melakukannya. (Tafsir Ibnu Katsir).
Berkata Ad-Dahhak dan Muqatil rahimahumallah :
حق المسلم أن يعلم أهله من قرابته وإمائه وعبيده ما فرض الله عليهم وما نهاهم الله عنه.
Kewajiban bagi seorang muslim mengajarkan kepada keluarganya, baik dari kalangan kerabatnya ataupun budak-budaknya hal-hal yang difardukan oleh Allah dan mengajarkan kepada mereka hal-hal yang dilarang oleh Allah yang harus mereka jauhi. (Tafsir Ibnu Katsir).
Dan Allah Ta'ala berfirman:
وأنذر عشيرتك الأقربين.
"Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat," (QS. Asy-Syuara: 214)
Berkata Al-Qurthubi rahimahullah;
Seorang muslim, siapapun dia, adalah orang yang mengajak kepada jalan Allah Ta'ala, maka jadikanlah orang yang pertama mendapatkan dakwahnya adalah anak-anak dan keluarganya, kemudian orang-orang berikutnya. Allah Ta'ala, saat menugaskan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam untuk berdakwah, Dia berfirman kepadanya, "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat," (QS. Asy-Syuara: 214), karena mereka adalah orang yang paling berhak mendapatkan kebaikan dan kasih sayangnya. (Tafsir Al-Qurthubi, 18/196).
Sekali lagi, berdakwah memperbaiki orang lain memang sangat mulia, namun memperbaiki diri dan keluarga dengan ilmu adalah skala prioritas utama.
Komentar
Posting Komentar