Bacaan Aamiin Setelah Al Fatihah
BACAAN AMIN SETELAH AL-FATIHAH
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Bacaan Aamiin setelah alfatihah di dalam shalat dan diluar shalat hukumnya sunnah, bukanlah wajib.
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah :
قال أصحابنا وغيرهم : ويستحب ذلك لمن هو خارج الصلاة ، ويتأكد في حق المصلي ، وسواء كان منفردا أو إماما أو مأموما ، وفي جميع الأحوال ؛ لما جاء في الصحيحين
Menurut sahabat-sahabat kami dan selain mereka, bacaan amin ini disunnahkan pula bagi orang yang berada di luar salat, dan lebih kuat lagi kesunnahannya bagi orang yang sedang salat, baik dia salat sendirian, sebagai imam, ataupun sebagai makmum. dan dalam semua keadaan; karena di dalam kitab Sahihain (Bukhari dan Muslim) telah disebutkan.
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah ditanya:
عرفونا عن آية من سورة الفاتحة، وهي (آمين) التي تأتي بعد ولا الضالين، فهل هي آية، أم سنة، أم مستحبة؟
Berilah penjelasan kepada kami tentang satu ayat dari surat al-Fatihah yaitu Aamiin (آمين) yang datang setelah
وَلَا الضَّالِّينَ (7)
Apakah ucapan tersebut ayat, sunnah ataukah anjuran?
Beliau rahimahullah menjawab :
أيها السائل قول (آمين) بعد الفاتحة ليست من آيات القرآن، وليست من آيات الفاتحة وإنما هي دعاء بمعنى: استجب يا ربنا، فآمين معناها: اللهم استجب، فهي سنة وليست واجبة، بل سنة بعد الفاتحة يقولها القارئ في الصلاة وغيرها يقول آمين إذا قرأ الفاتحة، يقولها الإمام، يقولها المأموم، يقولها المنفرد، في الصلاة وخارجها، آمين، هذه السنة، ليست واجبة ولكنها مستحبة، وهي دعاء وليست آيةً من الفاتحة ولا من غيرها، وإنما هي دعاء.
Wahai penanya ucapan aamiin setelah al-Fatihah bukanlah termasuk ayat al-Qur'an dan bukan pula termasuk ayat al-Fatihah, hanyalah kata itu doa yang berarti kabulkanlah wahai Rabb kami (Tuhan kami), maka Aamiin artinya Ya Allah, kabulkanlah. Ucapan itu sunnah dan bukan wajib, bahkan sunnah mengucapkannya setelah al-Fatihah, seorang yang membaca dalam shalat dan selainnya mengucapkan Aamiin, sehingga apabila al-Fatihah dibaca, maka imam, makmum, dan orang yang sendirian melakukan shalat, serta di luar shalat mengucapkan Amin. Ini adalah sunnah bukan wajib, namun ucapan tersebut anjuran dan doa serta Ucapan tersebut bukan ayat al-Fatihah atau ayat surat lainnya, namun hanyalah doa. Sumber : http://www.binbaz.org.sa/mat/10320
Membaca AAMIIN setelah alfatihah merupakan permohonan agar doa dikabulkan. Dan suatu kepastian doa akan dikabulkan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِذَا صَلَّيْتُمْ فَأَقِيمُوا صُفُوفَكُمْ ثُمَّ لْيَؤُمَّكُمْ أَحَدُكُمْ فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا وَإِذَا قَالَ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ فَقُولُوا آمِينَ. يُجِبْكُمُ اللَّهُ
Apabila kalian shalat maka luruskanlah shaf (barisan) kalian kemudian hendaknya salah seorang diantara kalian menjadi imam. Apabila imam bertakbir maka kalian bertakbir dan bila imam mengucapkan, ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh-dhooliin “, maka ucapkanlah: aamiin, niscaya Allah mengabulkannya. (HR Muslim).
Jika bacaan aamiinnya bersamaan dengan aamiinnya malaikat, maka dosa-dosanya akan diampuni.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
«إِذَا أَمَّنَ الْإِمَامُ فَأَمِّنُوا فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ تَأْمِينُهُ تَأْمِينَ الْمَلَائِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»
Apabila imam membaca amin, maka ber-amin-lah kalian, karena sesungguhnya barang siapa yang bacaan amin-nya bersamaan dengan bacaan amin para malaikat, niscaya dia mendapat ampunan terhadap dosa-dosanya terdahulu. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
«إِذَا قَالَ أَحَدُكُمْ فِي الصَّلَاةِ آمِينَ وَالْمَلَائِكَةُ فِي السَّمَاءِ آمِينَ فَوَافَقَتْ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَى غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»
Apabila seseorang di antara kalian mengucapkan amin dalam salatnya, maka para malaikat yang di langit membaca amin pula dan ternyata bacaan masing-masing bersamaan dengan yang lainnya, niscaya dia mendapat ampunan terhadap dosa-dosanya yang terdahulu. (HR. Muslim).
Orang-orang Yahudi sangat benci dan penuh hasad kepada kaum muslimin dan hasadnya yang paling besar adalah adanya ucapan salam dan ucapan aamiin.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ الْيَهُوْدَ قَوْمٌ حَسَدٌ وَ إِنَّهُمْ لاَ يَحْسِدُوْنَنَا عَلَى شَيْءٍ كَمَا يَحْسِدُوْنَنَا عَلَى السَّلاَمِ وَ عَلَى (آمِيْنَ )
Sesungguhnya yahudi adalah kaum yang penuh hasad dan mereka tidak hasad kepada kami tentang sesuatu yang melebihi hasadnya mereka kepada kita dalam salam dan ucapan âmîn. (HR Ibnu Khuzaimah. Berkata Syeikh Al Albani : Hadits Shahih).
Bersemangatlah mengucapkan Aamiin, di dalam dan diluar shalat setelah alfatihah yakinlah doa akan dikabulkan dan dosa yang telah lalu akan diampuni.
Oleh : Abu Fadhel Majalengka
Bacaan Aamiin setelah alfatihah di dalam shalat dan diluar shalat hukumnya sunnah, bukanlah wajib.
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah :
قال أصحابنا وغيرهم : ويستحب ذلك لمن هو خارج الصلاة ، ويتأكد في حق المصلي ، وسواء كان منفردا أو إماما أو مأموما ، وفي جميع الأحوال ؛ لما جاء في الصحيحين
Menurut sahabat-sahabat kami dan selain mereka, bacaan amin ini disunnahkan pula bagi orang yang berada di luar salat, dan lebih kuat lagi kesunnahannya bagi orang yang sedang salat, baik dia salat sendirian, sebagai imam, ataupun sebagai makmum. dan dalam semua keadaan; karena di dalam kitab Sahihain (Bukhari dan Muslim) telah disebutkan.
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah ditanya:
عرفونا عن آية من سورة الفاتحة، وهي (آمين) التي تأتي بعد ولا الضالين، فهل هي آية، أم سنة، أم مستحبة؟
Berilah penjelasan kepada kami tentang satu ayat dari surat al-Fatihah yaitu Aamiin (آمين) yang datang setelah
وَلَا الضَّالِّينَ (7)
Apakah ucapan tersebut ayat, sunnah ataukah anjuran?
Beliau rahimahullah menjawab :
أيها السائل قول (آمين) بعد الفاتحة ليست من آيات القرآن، وليست من آيات الفاتحة وإنما هي دعاء بمعنى: استجب يا ربنا، فآمين معناها: اللهم استجب، فهي سنة وليست واجبة، بل سنة بعد الفاتحة يقولها القارئ في الصلاة وغيرها يقول آمين إذا قرأ الفاتحة، يقولها الإمام، يقولها المأموم، يقولها المنفرد، في الصلاة وخارجها، آمين، هذه السنة، ليست واجبة ولكنها مستحبة، وهي دعاء وليست آيةً من الفاتحة ولا من غيرها، وإنما هي دعاء.
Wahai penanya ucapan aamiin setelah al-Fatihah bukanlah termasuk ayat al-Qur'an dan bukan pula termasuk ayat al-Fatihah, hanyalah kata itu doa yang berarti kabulkanlah wahai Rabb kami (Tuhan kami), maka Aamiin artinya Ya Allah, kabulkanlah. Ucapan itu sunnah dan bukan wajib, bahkan sunnah mengucapkannya setelah al-Fatihah, seorang yang membaca dalam shalat dan selainnya mengucapkan Aamiin, sehingga apabila al-Fatihah dibaca, maka imam, makmum, dan orang yang sendirian melakukan shalat, serta di luar shalat mengucapkan Amin. Ini adalah sunnah bukan wajib, namun ucapan tersebut anjuran dan doa serta Ucapan tersebut bukan ayat al-Fatihah atau ayat surat lainnya, namun hanyalah doa. Sumber : http://www.binbaz.org.sa/mat/10320
Membaca AAMIIN setelah alfatihah merupakan permohonan agar doa dikabulkan. Dan suatu kepastian doa akan dikabulkan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِذَا صَلَّيْتُمْ فَأَقِيمُوا صُفُوفَكُمْ ثُمَّ لْيَؤُمَّكُمْ أَحَدُكُمْ فَإِذَا كَبَّرَ فَكَبِّرُوا وَإِذَا قَالَ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ فَقُولُوا آمِينَ. يُجِبْكُمُ اللَّهُ
Apabila kalian shalat maka luruskanlah shaf (barisan) kalian kemudian hendaknya salah seorang diantara kalian menjadi imam. Apabila imam bertakbir maka kalian bertakbir dan bila imam mengucapkan, ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh-dhooliin “, maka ucapkanlah: aamiin, niscaya Allah mengabulkannya. (HR Muslim).
Jika bacaan aamiinnya bersamaan dengan aamiinnya malaikat, maka dosa-dosanya akan diampuni.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
«إِذَا أَمَّنَ الْإِمَامُ فَأَمِّنُوا فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ تَأْمِينُهُ تَأْمِينَ الْمَلَائِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»
Apabila imam membaca amin, maka ber-amin-lah kalian, karena sesungguhnya barang siapa yang bacaan amin-nya bersamaan dengan bacaan amin para malaikat, niscaya dia mendapat ampunan terhadap dosa-dosanya terdahulu. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
«إِذَا قَالَ أَحَدُكُمْ فِي الصَّلَاةِ آمِينَ وَالْمَلَائِكَةُ فِي السَّمَاءِ آمِينَ فَوَافَقَتْ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَى غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ»
Apabila seseorang di antara kalian mengucapkan amin dalam salatnya, maka para malaikat yang di langit membaca amin pula dan ternyata bacaan masing-masing bersamaan dengan yang lainnya, niscaya dia mendapat ampunan terhadap dosa-dosanya yang terdahulu. (HR. Muslim).
Orang-orang Yahudi sangat benci dan penuh hasad kepada kaum muslimin dan hasadnya yang paling besar adalah adanya ucapan salam dan ucapan aamiin.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ الْيَهُوْدَ قَوْمٌ حَسَدٌ وَ إِنَّهُمْ لاَ يَحْسِدُوْنَنَا عَلَى شَيْءٍ كَمَا يَحْسِدُوْنَنَا عَلَى السَّلاَمِ وَ عَلَى (آمِيْنَ )
Sesungguhnya yahudi adalah kaum yang penuh hasad dan mereka tidak hasad kepada kami tentang sesuatu yang melebihi hasadnya mereka kepada kita dalam salam dan ucapan âmîn. (HR Ibnu Khuzaimah. Berkata Syeikh Al Albani : Hadits Shahih).
Bersemangatlah mengucapkan Aamiin, di dalam dan diluar shalat setelah alfatihah yakinlah doa akan dikabulkan dan dosa yang telah lalu akan diampuni.
Komentar
Posting Komentar