Materi Kajian 4

MATERI KAJIAN 4

Oleh : Abu Fadhel Majalengka

Ilmu Yang Pertama Kali Dipelajari

Ilmu Tauhid, ilmu yang terpenting yang patut dipelajari terlebih dahulu sebelum mempelajari yang lain. Ilmu tauhid adalah dasar, pokok dan pondasi dalam beragama. Jika ini tidak dikuatkan lebih awal, maka bangunan di atasnya tidak akan berdiri dengan tegak.

Beberapa perkara sebagai dalil pentingnya mempelajari tauhid terlebih dahulu, diantaranya :

Pertama, Tujuan Allah Menciptakan Jin Dan Manusia

Maksud dan tujuan Allah Ta'ala menciptakan jin dan manusia untuk menyembah dan beribadah kepada Allah semata, bukan karena hal yang lain atau bukan karena Allah membutuhkan mereka.

Allah Ta'ala berfirman :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. Adz-Dzariyat: 56).

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah :

أي : إنما خلقتهم لآمرهم بعبادتي ، لا لاحتياجي إليهم

Sesungguhnya Aku menciptakan mereka agar Aku memerintahkan mereka untuk menyembah-Ku, bukan karena Aku membutuhkan mereka. (Tafsir Ibnu Katsir).

Kedua, Perintah Allah Untuk Menyembah DiriNya

Mentauhidkan Allah merupakan perintah Allah Ta'ala kepada hamba-hambaNya.

Allah Ta'ala berfirman :

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا

Sembahlah Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. (QS. An Nisa : 36).

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah :

يأمر تبارك وتعالى بعبادته وحده لا شريك له; فإنه هو الخالق الرازق المنعم المتفضل على خلقه في جميع الآنات والحالات ، فهو المستحق منهم أن يوحدوه ، ولا يشركوا به شيئا من مخلوقاته

Allah Ta'ala memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya agar menyembah Dia semata, tiada sekutu bagi Dia. Karena sesungguhnya Dialah Yang Maha Pencipta, Maha Pemberi rezeki, Yang memberi nikmat, Yang memberikan karunia kepada makhluk-Nya dalam semua waktu dan keadaan. Dialah Yang berhak untuk disembah oleh mereka dengan mengesakan-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun dari makhluk-Nya. (Tafsir Ibnu Katsir).

Ketiga, Dakwah Semua Nabi Dan Rasul

Semua Nabi dan Rasul membawa risalah dakwah yang sama. Mereka semua mengajak kaumnya untuk menyembah dan beribadah hanya kepada Allah semata.

Allah Ta'ala berfirman :

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اُعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ}

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), "Sembahlah Allah (saja)dan jauhilah Tagut itu.”(An-Nahl:36).

Dan Allah Ta'ala berfirman :

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلا يُوحَى إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلا أَنَا فَاعْبُدُونِ

Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya, "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku!" (QS. Al-Anbiya: 25)

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah :

 فكل نبي بعثه الله يدعو إلى عبادة الله وحده لا شريك له ، والفطرة شاهدة بذلك أيضا ، والمشركون لا برهان لهم ، وحجتهم داحضة عند ربهم ، وعليهم غضب ، ولهم عذاب شديد .

Setiap nabi yang diutus oleh Allah menyeru manusia untuk menyembah Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan fitrah manusia membenarkan hal ini. Orang-orang musyrik tidak mempunyai bukti dan hujah buat alasan mereka di hadapan Tuhannya kelak di hari kemudian, dan bagi mereka murka Allah dan azab yang pedih. (Tafsir Ibnu Katsir).

Perhatikan kisah Nabi Nuh, Hud, Shaleh, Syuaib, Ibrahim, Musa, Isa dan nabi-nabi yang lain sampai kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, mereka mengajak kaumnya untuk menyembah kepada Allah semata.

Allah Ta'ala berfirman :

يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ}

Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagi kalian selain-Nya. Sesungguhnya (kalau kalian tidak menyembah Allah), aku takut kalian akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat). (QS. Al-A'raf: 59, 65, 73, 85).

Dan Allah Ta'ala berfirman :

وَإِبْرَاهِيمَ إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاتَّقُوهُ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Dan (ingatlah) Ibrahim, ketika ia berkata kepada kaumnya, "Sembahlah olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. Al Ankabut : 16).

Keempat, Perintah Nabi Untuk Mendakwahkan Tauhid Terlebih Dahulu

Ketika Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengutus para sahabatnya untuk berdakwah, maka beliau memerintahkan untuk mendakwahkan tauhid terlebih dahulu.

عن ابن عباس – رضي الله عنهما – أن رسول الله صلى الله عليه وسلم لما بعث معاذاً إلى اليمن قال : « إنك تأتي قوماً من أهل الكتاب ، فليكن أول ما تدعوهم إليه شهادة أن لا إله إلا الله – وفي راوية : إلى أن يوحدوا الله – فإن هم أطاعوك لذلك، فأعلمهم أن الله افترض عليهم خمس صلوات في كل يوم وليلة ، فإن أطاعوك لذلك فأعلمهم أن الله افترض عليهم صدقة تؤخذ من أغنيائهم فترد على فقرائهم. فإن هم أطاعوك لذلك، فإياك وكرائم أموالهم ، واتق دعوة المظلوم ، فإنه ليس بينها وبين الله حجاب ».

Dari Ibnu Abbas radliyallahu anhuma, sesungguhnya Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengutus Mu’adz ke Yaman, beliau bersabda, “Sesungguhnya Engkau akan mendatangi suatu kaum dari kalangan ahli kitab, maka jadikan awal yang engkau dakwahkan kepada mereka syahadat Laa ilaaha illallah (Tiada sesembahan yang haq kecuali Allah) – dalam sebuah riwayat: agar mereka mentauhidkan Allah -. Jika mereka telah mentaatimu dalam perkara itu, maka ajarilah mereka bahwa sesungguhnya Allah mewajibkan mereka lima sholat setiap sehari semalam. Maka jika mereka telah mentaatimu dalam perkara itu, ajarilah mereka bahwa sesungguhnya Allah mewajibkan shodaqoh atas mereka, (shodaqoh itu) diambil dari orang-orang kaya di antara mereka kemudian dikembalikan kepada orang-orang miskin di antara mereka. Jika mereka mentaatimu dalam perkara itu, maka hati-hatilah kamu dari harta-harta mulia milik mereka, dan takutlah do’a orang yang dizholimi, karena sesungguhnya tidak ada hijab (penghalang) antara dia dengan Allah.” (HR. Al Bukhari,  Muslim, An Nasa’i, Ubnu Majah, ad Darimi dan Ahmad).

Kelima, Rukun Islam Yang Pertama

Kalimat tauhid, merupakan rukun islam yang pertama, ini menunjukkan bahwa sudah sepantasnyalah untuk dipelajari terlebih dahulu sebelum yang lainnya.

عن أبي عبد الرحمن عبد الله بن عمر بن الخطاب رضي الله عنهما قال : سمعت النبي صلَّى الله عليه وسلَّم يقول : بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ ، وَ إِقَامِ الصَّلَاةِ ، وَ إِيْتَاءِ الزَّكَاةِ ، وَ حَجِّ الْبَيْتِ ، وَ صَوْمِ رَمَضَانَ .رواه البخاري و مسلم .

Dari Abu ‘Abdirrahman ‘Abdullah bin ‘Umar bin Al-Khaththab –radhiyallahu ‘anhuma-, katanya, “Aku mendengar NabiShallallahu’alaihi Wasallambersabda,
‘Islam dibangun di atas lima: persaksian bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, naik haji, dan puasa Ramadhan’”.
( Al-Bukhari dan Muslim ).

Insya Allah bersambung ke materi kajian 5



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibadah Dimalam Nisfu Sya'ban

Royalti Di Akhirat

KENAPA KAMU DIAM?